CHAPTER 7

164 23 7
                                    

HAPPY READING ALL!

****

Seperti biasa sepulang sekolah, Ayna mengambil hasil dagangannya di kedai. Hari ini Ayna, Grey dan anggota inti Orpheus akan menjenguk Alora yang terluka di rumah sakit. Awalnya Ayna sempat khawatir dan ingin cepat-cepat melihat Alora, tetapi mereka mendapatkan kabar bahwa Alora baik-baik saja, karena itu mereka kembali kerumah masing-masing terlebih dahulu.

Saat berjalan di gang untuk menuju kostnya Ayna dapat mendengar suara yang mungkin menyebabkan kesialan Ayna. Ayna melihat sekeliling untuk melihat dimana anjing tersebut berada.

Guk! Guk! Guk!

Ayna menelan salivanya kasar, ini kan anjing tetangga nya yang terkenal dengan sangat nakal suka mengejar orang. Menurut cerita yang pernah Ayna dengar, ia tidak boleh takut dan harus pelan-pelan. Jangan juga melihat ke arah anjing tersebut, nanti ia merasa tertantang dan mengejar.

Ayna pun melangkahkan kakinya secara santai dan pura-pura tidak takut. Tapi emang benar, mata tidak bisa berbohong. Sudah berulang kali Ayna mencoba memfokuskan untuk melihat ke arah depan, tetapi tetap saja Ayna ingin melihat anjing itu mengejar atau tidak. Ya, Ayna langsung melotot saat anjing tersebut berlari ke arahnya.

"HUA!!! ANJINGNYA NGEJAR!! IBU, TOLONG AYNA BU!!" teriak Ayna.

Akibat suara teriakan Ayna, anjing itu semakin menggonggong dan mengejarnya. Ayna pun berlari sekuat tenaga walaupun rasanya ia sangat lambat. Setelah berlari, akhirnya Ayna tiba di kostannya dengan napas terengah-engah dan jantung seperti ingin lepas dari tempatnya.

Ayna membuka pintu kostnya, setelah menutupnya Ayna langsung menghempaskan tubuhnya di kasur tanpa mengganti pakaian dan melepas kaos kaki. Ia sangat lelah.

"Anjingnya bikin capek! Gak tau apa aku itu baru pulang sekolah,kalo mau ngejar kan bisa kejar maling, harus banget cewek cantik ini yang di kejar" gerutu Ayna.lp

Tiba-tiba notifikasi dari nomor yang tidak di kenal muncul di layar handphone miliknya.

"Siapa ini? Pinjol kah?"

Gue Marvel

Ayna mengernyitkan dahinya,  "Marvel siapa? Temennya Varro ya? Masa iya, ngapain dia chat aku, terus dari mana dapat nomor aku?" Monolog Ayna.

Temennya Varro ya?

Hm

Ayna langsung merubah posisi nya menjadi duduk dengan alis yang mengernyit. Karena penasaran Ayna pun langsung bertanya.

Kamu serem kenapa chat aku? Aku gak ada kasih nomor wa aku ke orang, kok kamu bisa ada wa aku?

Rahasia
Save nomor gue, gue beliin Lo permen sekardus

Ayna membelalakkan matanya ,"sekardus!" Pekik Ayna. Ia langsung membekap mulutnya sendiri takut mengganggu tetangga kost yang lain.

"Banyak banget, itu stok beberapa bulan?"

"Apa aku save aja ya, kalo aku ada stok kan aku bisa hemat gak perlu beli permen lagi" pikir Ayna, Ayna pun tersenyum lebar dengan jari lentik dan mungil itu mulai mengetik sesuatu.

Wahh😍
Beneran?
Muka kamu serem tapi kamu baik ya😁

Bukan tanpa alasan Ayna menyebut wajah Marvel seram, itu karena Ayna melihat Marvel hanya memasang wajah datar, dengan mata tajam yang Marvel punya, membuat siapa saja yang di tatap seperti ingin di mangsa hidup-hidup. Sungguh menyeramkan, tapi ganteng.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EQUAL LOVELYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang