Happy reading!! ( A little bit harsh word)
"Biar dia.... merindukan mu sendirii hoooo jangan resahh, dia PASTII pikirkan mu, walau kau tak tauuuu~~"
"Mantapp, kapan ya bisa jadi anak band, menurut maneh teh kapan sangg?" Tanya seorang laki laki berseragam sekolah putih abu nya kepada teman disebelah nya yang sedang asyik memakan kuaci yang ia beli sebelum berangkat tadi.
"Ini ni manusia kaga bersyukur, udah dikasih jadi anak motor masih minta anak band juga" balas sangkara dengan nada pedas,
"Aihh sakit banget sang, menusuk ke tulang guaa aduh aduh aduh" ucap laki laki itu dengan penuh dramatis, sedangkan laki laki yang kerap dipanggil sangkara itu hanya bisa memutar matanya malas.
Sangkara rajandra (dibaca nya tetap rayandra kata orangnya) dan Monza ariano sagala sama sama berada di kelas Xl. IPS 2 dan sama sama merupakan murid teladan.. teladan bolos.
"MONZA ARIANO SAGALA, SANGKARA RAJANDRA bagus kalian ya bagusss, santai sekali kalian berdua disini yaa!!!" Ucap guru tersebut sambil menepuk nepuk tangannya.
Sangkara dan anza yang mendengar teriakan melengking itu langsung melotot dan buru buru tegak saat melihat wali kelas mereka yang sekarang sudah ada didepan mereka dengan seorang siswa dengan almamater osisnya mengekor di belakang guru tersebut.
"Mau jadi pengamen apa jadi murid kalian berdua disini ha? kalau mau jadi pengamen biar ibu kasih uang nya" ucap guru tersebut seraya merogoh saku nya.
"J j-jangan Bukk, kamii ini mau masuk iyaaa mau masuk cuma tadi mampir sebentar ya 'kannn sangg?" Ucap anza, ia mengerjapkan matanya pada sangkara agar meng iyakan ucapannya.
"Iya Bukk, tapi ga sadar kalau udah masuk" jawab sangkara
"Banyak alasan kalian berdua, untung Arga ngasih tau ke saya kalau kalian disini, kalau ngga sampe istirahat kalian nyanyi nyanyi doang gajelas disini" ucap guru tersebut dengan emosi
Anza dan sangkara sama sama menatap sinis ke arah Arga yang justru menatap mereka berdua dengan senyuman manis nya
"Sudah sudah, kalian berdua cepat masuk nanti soal hukuman nya ibu udah kasih tau arga nanti biar arga yang memastikan kalian ngga kabur" ucap guru tersebut, lalu dengan santainya ia melenggang pergi meninggalkan mereka bertiga
"Sadis bener ya cara lu, ni temen ni bro temen lu sendiri, ga nyangka gua, ga " ucap anza sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dramatis, ia juga menunjuk nunjuk dirinya dan sangkara didepan mata Arga.
Arga yang menampilkan ekspresi sama sekali tidak berdosa itu semakin membuat anza merasa ingin meninju wajah sang ketua osis sekaligus teman satu geng motornya ini.
Kaivandra Argarez, siswa dengan gelar ketua osis di sekolahnya itu merupakan salah satu siswa teladan sekaligus kesayangan guru di sekolah nya, tapi semua image itu akan hancur seketika jika kalian tau lebih dalam lagi tentang Arga.
Sangkara yang sedari tadi menyimak dan enggan untuk masuk ke dalam topik pembicaraan mereka, lebih memilih berjalan meninggalkan mereka dan berjalan menuju ke gerbang sekolah mereka.
"Makanya jadi orang jangan telat melulu, gua kan cuma ngejalanin tugas sebagai ketos doang" balas Arga dengan gaya songong nya nya
"Kontol"
"HAHAHA"
Anza kemudian menatap side eye kepada arga, lalu ia pun melenggang pergi meninggalkan Arga dibelakang, seraya menyusul sangkara yang berhenti di sebuah warung didepan.
"Bukk rokok s**** nya dua batang ya" pinta sangkara pada ibu di penjaga warung itu
Setelah sangkara menerima uang kembalian rokok itu, ia melihat Arga dan anza yang sudah berdiri dengan akward di sampingnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVINO [ON GOING]
Teen Fictionbefore A.ALVARO cerita ini berlayar sekitar 7-8 tahun sebelum Alvaro, jadi latarnya SMA nya anak anak rc( kakak' nya alvaro) this story will focus on them. hope u enjoy guyss!