Bab 70 | arin (3)

1.4K 96 4
                                    

Haii, it's vayyaa3. Book 1 ini aku Ré upload dari fizzo dgn beberapa bab akan aku pdf kan, sama seperti di fizzo. Terimakasii, selamat membaca <3
————
Rony menatap kesal ke arah salma yang tengah asik bermain dengan arin. Dua manusia sejenis itu seakan lupa dengan keberadaan rony yang sejak tadi menonton mereka.

"Ty ca..." batita cantik itu sudah mulai bersuara perlahan sejak bangun dari tidur siangnya.

"Hmm, apa cantik?"

Arin menatap salma kakinya bergerak pelan berjalan ke arah salma.

"Hahahaaa ayinn, lucu banget si kamu. Onty ca gemess ih." Suara tawa salma terdengar kala arin tersenyum lucu pada salma.

"Liat sana ayinn, pick a boo. Hihihii lucu banget sih, ayin cantik sekaliii." Salma menuntun arin agar menatap ke layar tv yang menampilkan video kartun anak- anak bernyanyi sambil bermain.

Arin tertawa kecil, tangan menunjuk- nunjuk layar tv lalu bergantian menatap salma.

"Ty ca..."

"Apa ayinn? Uh, liat tv ayin. Lucunyaa peek a boo! Hihihii ayin anteng banget sih."

Salma kembali bercanda ria dengan arin, benar- benar asik berdua tanpa menghiraukan rony.

Saat sedang bercanda, arin tiba- tiba saja menatap rony. Batita kecil itu tersenyum menis menunjukkan beberapa giginya yang tumbuh pada rony. Sepertinya arin ingin bermain dengan rony.

Rony yang merasa ditatap arin, membalasnya dengan menatap arin manyun. "Ish ayin, bobo dong."

Arin makin tertawa menatap rony, mengira rony mengajaknya bercanda.

Rony makin manyun. "Ayinn, balikin caca. Caca punya om." Rony merengek menatap arin.

Salma tertawa mendengarnya, lucu sekali bayik kiciknya saat berbicara dengan arin.

Rony berdecak kesal, dia juga ingin di perhatikan. "ck, ca..."

Salma menoleh pada rony yang berada di ujung pinggir ranjang. Rony tampak menatapnya kesal seraya menghentakan kakinya di ranjang.

"Hmm? Kenapaa bayik?"

"Mimikkk." Tatapan rony berubah mencebik, sepersekian detik berubah manyun.

Salma menatap rony lalu menatap arin yang duduk di pangkuannya secara bergantian.

"Ca..." rony menguap, matanya mulai menyipit pelan menandakan cowok tampan itu sudah mengantuk.

"Iyaa?" Tangan salma terulur mengusap surai hitam pekat rony. Kebetulan salma duduk di tengah ranjang, makannya bisa menjangkau rony yang berada di ujung pinggir ranjang.

"Mimiiik, mau bobo..." rengekan rony terdengar sedikit serak. Matanya bahkan sudah memerah.

Salma membalas tatapan rony, udah ngantuk. Uh, pasti rewel bayik kiciknya itu.

"Udah ngantuk yaa?"

Rony mengangguk cepat, tangannya mengusak asal rambutnya, udah berantakan malah jadi makin berantakan. Saat tangan rony akan mengucek matanya, salma refleks menahan tangan itu.

Salma menggeleng. "Jangan dikucek matanya, makin merah nanti."

Salma menggantikan tangan rony, mengusap pinggir mata dan sekitaran wajah suaminya.

Rony menguap lagi, "bobo..."

Salma melirik rony dengan tatapan memelasnya.

"Tapi arin masih mau maen, ron. Sabar sebentar yaa..." bujuk salma.

Salma melirik rony tak enak hati. Satu sisi kasian banget bayik kiciknya, sudah bangun lebih awal, sarapan terlambat, sekarang malah disuruh menunggu pas mau bobo. Sementara di sisi lain, ada arin yang baru bangun dan masih ingin maen. Salma bingung mau memilih menemani yang mana.

Teman tapi Menikah 2 : SalRonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang