Bab 74 | bayi kiciknya caca

2.4K 117 5
                                    

Haii, it's vayyaa3. Book 1 ini aku Ré upload dari fizzo dgn beberapa bab akan aku pdf kan, sama seperti di fizzo. Terimakasii, selamat membaca <3
————
Setelah berhasil menyelesaikan salah paham yang terjadi diantara mereka dengan bantuan si paling suci, alias paul suci sahabat mereka dengan banyak tangisan bombay salma. Disini lah salma rony sekarang, terlihat rony yang tengah menyusu dengan damai dalam rangkulan salma. Mereka berbaring di ranjang rumah sakit setelah memastikan pintu dan jendela tertutup serta terkunci rapat.

Rony langsung berbaring di samping salma dengan mengambil posisi lebih rendah, berada dalam rangkulan tangan kanan salma yang tak terpasang infus. Mata rony terpejam damai, seolah sangat menikmati sesi tidur siang terlambatnya dengan menyusu pada dada kanan salma. Rony menyusu dengan kuat dan cepat, bahkan suaranya hisapannya terdengar nyaring di heningnya ruangan vvip yang salma tempati.

"Eughh..." rony melenguh pelan tanpa melepas hisapannya.

Salma mempuk- puk punggung polos rony yang tidur dalam keadaan shirtless. Iyaa, tadi setelah mengunci pintu, dengan santai dia melepas kaosnya dan kemeja flannel nya lalu melemparnya sembarang di sofa. Oh, bukan hanya itu. Rony juga melepas celana jeans hitamnya. Kini dia cuma mengenakan boxer dan kolor upin ipin nya. Salma sudah melarang, namun rony tak mau dengar, dia malah merengek pada salma. Benar- benar bayik itu, ada saja mau nya.

"Suttt bobo lagi sayang."

Salma mengecup beberapa kali pipi lalu dahi rony, berakhir dengan menggesekkan gemas ujung hidungnya pada hidung rony.

Salma mengusap tangan rony dengan tangan kirinya yang diinfus tanpa mengganggu infusnya. Ngomong- ngomong tangan kanan rony jangan ditanya dimana, sudah pasti sibuk memainkan dada kiri salma. Tak mau diam sejak tadi. Jari- jari nakal bayik kicik itu terus menekan- nekan, memilin dan menarik- narik nipple nya sesuka hati sejak tadi. Salma tak melarangnya, dia rindu sekali dengan rony. Lebih lagi rasa bersalah masih terus bersarang di hatinya meski rony mengatakan kalo dia sudah memaafkan salma.

"Uh, bayikk. Buna rinduuu banget sama bayik kicik sayangnya buna. Maaf sayang yaa, buna nakal bikin bayik sedih." Salma kembali menangis, rasanya dia sudah keterlaluan sekali.

Salma mengusap mata rony yang terpejam. Dia menatap sendu kantong mata rony, pasti bayiknya begadang, tak bisa tidur dengan tenang sama seperti dirinya. Apalagi rony memang belum menyusu sejak kemarin.

Salma mengeratkan pelukannya pada rony, menarik rony kian dekat dan menempel padanyaa. "Sayangnya buna. Bayik kicik caca."

Cup! Cup! Cup! Cup! Salma mengecupi seluruh permukaan wajah suaminya.

"Uh, lagi tidur aja gemes banget cih. Mau gue gigit aja rasanyaaa." gumam menatap rony gemas.

Fyi aja, ini sudah hampir dua jam salma memandangi rony semenjak mereka berbaring bersama. Salma rasanya merindukan sekali bayik kiciknyaa. Hatinya ikut sakit mendengar rony yang bercerita kalo dia sedih karena salma marah perihal arin yang menangis, belum lagi tuduhan- tuduhan salma serta bentakan dan nada tinggi yang terus saja salma lontarkan pada rony.

"Ya Allah, caca berdosa. Maafin caca ya allah. Bayik, maafin buna yaa..."

Salma mengecupi lagi seluruh wajah rony. Salma terus menatap rony yang tengah anteng menyusu. Semangat sekali menghisap dadanya, pipi rony bahkan ikut bergerak- gerak cepat mengikuti hisapannya. Sumpah, itu lucu banget.

"Bayik kiciknya caca, uh gemass."

"Eughh bwhuna-a..."

"Iyaa sayang?" Salma menatap rony lebih dekat. "Kenapa hmm? Gue disini.."

Rony melenguh lagi, kepalanya menggeleng saat merasakan susu yang mengalir di mulut nya tak sederas sebelumnya. Plopp!'

"Mimiii." Rengek rony dengan mata menyipit.

Teman tapi Menikah 2 : SalRonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang