Bab 81 | kumpul dadakan

1.9K 125 7
                                    

Haii, it's vayyaa3. Book 1 ini aku Ré upload dari fizzo dgn beberapa bab akan aku pdf kan, sama seperti di fizzo. Terimakasii, selamat membaca <3
————
Rony menghembuskan asap rokoknya ke samping. Tangan kanannya mengapit rokok di jari tengah dan telunjuk, sementara tangan kirinya menyangga tubuh salma yang masih berada di atas pangkuannya.

"Ron, dia masih nangis?" Dagu paul menunjuk salma yang masih sesenggukan kecil dengan menenggelamkan wajahnya pada pundak kiri rony.

Rony mengangguk dua kali. Tangannya mengusap punggung salma yang bergetar.

Ngomong- ngomong rony salma dan teman- teman yang lainnya tengah kumpul- kumpul di rumah bang nayl. Ini dadakan, makannya tidak di luar.

"Kasian mamih." Seru nabila menatap sedih salma yang masih menangis.

Anggis mengangguk. "Kak sal, udahan dong. Kita maen sini aja yok."

Posisi duduk anggis dan nabila di tengah, berada di sofa yang sama dengan paul di sisi kiri nabila dan daniel di sisi kanan anggis. Paul- nabila- anggis- daniel.

"Tumben kali gue liat salma nangis." Seru daniel.

Diman mengangguk semangat, dia duduk di sofa lebih pendek, berdua dengan syarla. "Mana ngerengek- ngerengek gitu. Kayak bukan dia, cok."

"Jangan gitu, yang. Kak salma kan lagi dateng bulan, makannya sensitive." Ujar syarla seraya menatap diman.

"Kau tak kasi dia keluar beli rujak karena hujan, kau kasi lah dia makan ice cream, ron." Ujar novia, kasian kali dia melihat salma menangis begitu.

"Kasi satu aja, ron." Tambah bang nayl di sebelah novia. Mereka duduk di sofa seberang sofa paul. Dengan posisi rony- novia- nayl.

Sementara salma masih anteng di pangkuan rony. Tidak mau lepas dari tadi. Dia ngambek, tapi takut rony marah.

"Dia lagi pilek, ga baik makan ice cream. Mana cuaca dingin gini, lagi hujan." Sahut rony tetap tak mengizinkan.

"Ya tapi kan kasian itu teman ku." Novia mengusap punggung salma. "Sini sama aku, sal. Gak usah lah kau sama si rony. Biarkan aja dia. Bila perlu nginep aja kau di rumah ku, biar si rony tidur sendiri."

Rony mendekat, mengecup pundak salma. "Mau nginep di tempat novia? Biar gue tidur di tempat paul kalo gitu."

Rony pikir mood salma bisa membaik kalau dapat menghabiskan waktu dengan novia atau yang lainnya. Semacam girls time. Karena seharian ini salma sangat sensitive, belum lagi dia mengeluh nyeri pada perutnya dan salma juga tiba- tiba pilek. Makannya suaranya yang sudah bindeng itu kian habis karena sesenggukan sejak tadi.

Salma menggeleng rusuh. Kian kuat melingkarkan tangannya di leher rony. "Mau sama hikss lo."

Salma mengira rony marah karena dia banyak merengek hari ini. Salma menyadari dia memang sedikit bebal dan banyak nangisnya seharian ini. Rony pasti pusing menghadapi dirinya.

"Kenapa gak mau, hmm?" Rony menghembuskan asap rokoknya kembali. Sesekali tangannya akan mengelus lembut pinggang salma.

"Lo marah." Cicit salma.

"Gue gak marah. Lo boleh nginep di tempat novia, sama yang lainnya juga. Maen kemana aja, pake kartunya. Bayarin yang lainnya juga."

"Iyaa, sal. Kita temenin yaa." Sahut novia seraya berusaha membujuk.

"Iyaa kak sal, aku juga nginep deh." Tambah syarla.

Anggis dan nabila mengangguk. "Kita jugaa." Sahut mereka bersamaan.

Salma menggeleng lagi, "no, mau sama hikss lo."

"Kalo mau sama gue, udahan dulu nangisnya."

"Ice cream, hikss mau ice cream." Rengek salma kembali.

Teman tapi Menikah 2 : SalRonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang