Bab 86 | si nakal

1.9K 110 2
                                    

Haii, it's vayyaa3. Book 1 ini aku Ré upload dari fizzo dgn beberapa bab akan aku pdf kan, sama seperti di fizzo. Terimakasii, selamat membaca <3
————
Salma mengerjapkan mata, mengedip- ngedip beberapa kali sebelum matanya terbuka. Dia menatap ke sekeliling guna menyesuaikan pencahayaan yang ada di kamar mereka tidur. Sesuatu mengusiknya sejak tadi, yang membuat salma terganggu alhasil terbangun dari tidurnya.

Salma melirik ke bawah, ada rambut yang bergerak mengusal tak mau diam di dadanya. Siapa lagi kalau bukan kepala rony. Bayik kicik kesayangan warga fizzo itu terus saja bergerak rusuh sejak tadi. Bukan hanya kepala, tangannya pun tak mau diam. sesekali menarik kancing pada piyama salma.

"Heiii."

Tangan salma terulur mengusap sayang kepala rony. Mengusak rambut hitam legam milik suaminya.

"Ca..."

"Hmm? Kok udah bangun sih?"

Rony tampak menggeleng kecil.

"Dagunya sakit ga? Coba sini liat dulu."

Salma usap leher rony hingga punggung tegapnya yang tak tertutup apapun. Rony memang melepas kaosnya sebelum terlelap tadi, kebiasaan suaminya kalo bobo.

"No."

"Beneran?"

"Iyaa."

Salma mengingat akan jadwal manggungnya besok. "Kita balik ke rumah abis makan malam yaa? Biar bobo di rumah aja. Besok mas feri sama kak beby biar jemput ke rumah."

"Acara dadin?"

"Didan, ganteng. Dadin mulu dari tadi."

Rony melirik malas. "Bodo amat. Ga suka sama dia."

"Iya, sukanya sama gue aja."

Salma mencium pucuk kepala rony seraya membaui rambut suaminya. Wangi, salma suka. Tangannya gatal ingin terus mengusak surai hitam itu.

"Iyaa, bobo di rumah."

Salma grasa grusu mencari ponselnya. "Jam berapa ya ini..." saat menemukan yang dicari, salma langsung melihat waktu pada ponselnya.

"Ya Allah, udah jam lima. Lama juga bobo siangnya. Dua jam lebih."

Salma memainkan ponselnya seraya salah satu tangannya tetap mengelus kepala rony dan mengusap lengan suaminya.

"Caaa.."

Rony mengusal, tangannya memainkan nipple salma. Menekan- nekan, menunjuk- nunjuk nya gemas. Tak jarang air susu salma mengucur membasahi pipi rony.

"Hmm? Itu mimiknya kenapa dimainin kayak gitu coba?"

Salma memperhatikan ulah nakal tangan rony. Bagaimana tidak, piyama bagian dada salma bahkan sudah terasa sedikit basah.

Rony mencebik. "Biarr."

"Basah sayang ku. Liat, pipi lo sampe basah gini. Asi nya lagi deras ih."

Salma usap pipi rony yang kena cipratan air susunya. Bukan saja pipi, hidung mancung rony juga kena.

"Hmm..." rony hanya bergumam. Tangannya tetap tak mau berhenti, masih betah memainkan puncak dada salma.

Salma menggeleng pelan, meraup gemas bibir manyun suaminya itu. Tak lupa salma usap dengan lembut luka pada dagu rony.

"Ini beneran ga sakit ronn?"

"No."

Salma usap dahi rony. Mengusak ke belakang rambut bagian depan suaminya

"Syukur deh. Gue udah takut banget. Alhamdulillah lo juga ga sampe demam. Besok- besok ga boleh nakal ya. Kalau mau apa- apa harus bilang gue dulu. Kalo gue lagi gak ada sama lo, tunggu sampai gue dateng. Gue beneran gak mau liat lo kayak tadi lagi ron. Gue sedih, dada gue sesek liat lo ngeringis nahan sakit kayak gitu."

Teman tapi Menikah 2 : SalRonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang