Bab 88 | bertemu didan

1.7K 135 12
                                    

Haii, it's vayyaa3. Book 1 ini aku Ré upload dari fizzo dgn beberapa bab akan aku pdf kan, sama seperti di fizzo. Terimakasii, selamat membaca <3
————
Salma membilas tangannya setelah selesai memasak sarapan dibantu bi ima dan bi rum. "Terima kasih ya bi ima, bi rum."

"Sama- sama mba salma." Sahut mereka bersamaan.

"Aku naik ke atas dulu, ya. Mau siap- siap, sekalian ajak rony sarapan dulu. Dia agak lama dibujuk buat makan."

"Siap, mba. Harus extra sabar sama mas rony, hehe."

"Doa in aja salma gak ngamok pagi- pagi yaa."

Bi Ima dan bi rum terkekeh pelan, "hahaha siap mba."

Salma berlalu ke lantai dua menuju kamarnya. Dia masuk perlahan dan menutup pintu dengan pelan agar rony tak terbangun. Mendekat ke arah ranjang, salma bisa melihat rony yang masih bergelung dengan selimut yang melilit tubuhnya seraya memeluk bantal guling.

"Masih lelap banget bobo nya..."

Tangan salma meraih ponselnya di nakas, mengecek notifikasi dan melihat jam. Sudah pukul tujuh pagi, salma harus segera mandi, dia akan membersihkan diri terlebih dahulu kemudian menyiapkan yang harus dibawa manggung hari ini.

Dua puluh menit berlalu, salma selesai mandi dan menyiapkan semua keperluan yang akan dia bawa manggung. Sudah berpakaian juga, selanjutnya dia menyiapkan keperluan untuk rony yang katanya mau ikut.

"Nah, beres.."

Salma memakai skincare hariannya seperti biasa. Setelahnya salma segera menuju ranjang kembali. Dia akan membangunkan rony sekarang. Salma duduk di pinggir ranjang agak menyerong, menghadap ke arah rony. Jari- jari lentiknya menyusuri wajah polos rony saat tidur. Wajahnya damai sekali, tak terlihat menyebalkan seperti saat bangun.

"Cu banget cih. Dasar bayi singa..."

Salma usap- usap pipi rony. "Bangun ronn."

Tak ada jawaban.

"Ronyy."

Merasa ada sesuatu yang sedikit dingin menyentuh pipinya, rony mengerja, menyesuaikan pencahayaan yang ada di kamar. Matanya mengedip lucu, kemudian memfokuskan pengeliatannya pada salma yang tengah duduk seraya menghadap dirinya.

"Selamat pagi, bayik singaa." Sapa salma dengan senyum manisnya.

"Eh, no no."Tangan salma segera menahan tangan rony yang hendak mengucek matanya.

"Kebiasaan tangannya, jangan di kucek, perih nanti itu."

Jari- jari lentik salma mengusap mata dan sekitaran wajah rony secara perlahan. "Bangun, katanya mau ikut gue."

"Hmm, pagi." Suara serak khas orang baru bangun tidur terdengar di telinga salma.

Salma menunduk mencium kepala rony. Wangi surai suaminya langsung tercium. Salma suka, betah dia mengusak- usak surai berantakan rony.

"Eugh ca..."

Salma tersenyum menatap rony. "Mandi ya, habis itu kita sarapan."

Rony mengusal di sebelah salma, tangannya melingkar, memeluk pinggang ramping istrinya dengan erat.

"Mimiii."

"Nanti, sarapan dulu."

"Mimik dulu."

"Apaan, nanti makan lo dikit."

"Cacaa no."

"Bayikk, jangan nakal, ih."

Rony mencebik. "Gue gak nakal."

Teman tapi Menikah 2 : SalRonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang