16. "Apa yang kau inginkan?"

44 4 2
                                    

Intro:

Hari yang cerah dengan langit tanpa awan, cahaya matahari yang terang, dan suhu yang hangat, merupakan waktu yang nyaman bagi seekor kelinci bertanduk yang tengah melompat-lompat tanpa rasa waspada, menganggap bahwa hari ini adalah hari yang indah dan damai.

Sampai akhirnya dia mendengar suara bergemuruh yang sangat asing, dan ternyata itu merupakan rombongan keluarga kerajaan Solomon, namun yang menjadi perhatian, ialah suara bergemuruh yang menggetarkan udara sekitar.

Kiara Pov*

Kami sudah berjalan lebih 3 jam semenjak sampai, untungnya para diplomat sudah di beri obat agar mereka tidak mabuk dalam perjalanan kereta, atas saran dari Dokter Riona.

Alasan mengapa kami menolak ajakan mereka untuk istirahat di kota tadi, karena kami sedang terburu-buru untuk menyambut Ratu kami, dimana Yang Mulia akan tiba dalam 2 hari lagi, dan kami harus segera menyiapkan tempat pendaratan pesawat yang akan Yang Mulia naiki.

Tapi tetap saja, ini merupakan hari yang sangat lah damai.
'Sungguh sangat menyenangkan berkendara di terpa oleh angin yang sangat lah menyegarkan, apalagi dengan pemandangan dari hutan dan lembah yang kami lalui.' batinku.

Kecepatan motor ku ini tidaklah terlalu cepat, karena aku menyesuaikan kecepatan kereta kuda berserta kuda yang lainnya, yang saat ku lihat speedometer, kami bergerak dengan kecepatan 20 km/j.

Mengenai kenapa Vanessa tidak mau ikut, dia mengatakan bahwa, "Memangnya kenapa aku harus ikut? Bukannya aku juga punya urusan penting di sini, kan?" Ucapannya itu memang benar, seandainya dia mencari seorang wakil kapten, dia pasti bisa ikut, namun entah mengapa dia tidak mencari wakil nya.

Ada juga beberapa alasan mengapa Ratu mengirim 3 Diplomat untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Kerajaan Solomon, namun itu bukanlah tugasku, jadi aku tidak tahu mengapa Yang Mulia melakukan hal ini, namun pasti ada rencana yang sedang Yang Mulia buat.

Kemudian seseorang memanggil ku melalui intercom.
"(Lady Kiara, bagaimana keadaan di luar?)" Aku kemudian membalas.

"Semuanya bagus dengan padang rumput yang sangat luas, dan ada beberapa hewan unik. Tapi tidak ada hal berbahaya yang terlihat." Lalu aku seperti melihat sesuatu yang aneh di bagian hutan samping kiri, dan mereka tampaknya sedang diam, kemudian ada yang berbicara lagi.

"(Lady Kiara, kami baru saja di beritahu bahwa terdapat monster yang kemungkinan mengancam, monster ini mirip dengan beruang namun tidak memiliki bulu, dan mata, mereka juga memiliki mulut yang penuh dengan gigi-gigi tajam. Dan mereka sensitif dengan suara.)" Itu mirip dengan apa yang kulihat.

Saat aku mengecek kembali, ternyata mahluk-mahluk itu mulai berlari ke arah rombongan kami.
"Hmm? Jadi 6 mahluk yang sedang menuju kemari dari sisi hutan itu berbahaya ya." Ucapku merasa bersemangat.

Lalu aku mendengar suara pangeran yang berteriak terkejut melalu intercom.
"(Apa yang baru saja anda katakan!? 6 Dovark!? Kita membutuhkan Mzu dan Solz untuk menangani mereka!)"

Jadi aku memberitahu nya untuk tetap tenang.
"Oh tenang aku akan menangani monster yang bernama Dovark ini." Sebenarnya aku hanya ingin merasakan sensasi melawan monster yang sudah lama tidak pernah kurasakan.

Jadi aku berkendara memisahkan diri dari rombongan, meningkatkan kecepatan motor dimana tindakan ku tentu menarik perhatian yang lainnya, dan aku mendengar pangeran memerintahkan si Mzu dan Sloz atau Solz? Ah itu tidak penting.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 12 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Veteran Soldier Went To Another World And Became A [Ruler]Where stories live. Discover now