Bab 1 - Meragu

231 32 9
                                    

******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


******

"Wonwoo!"

Teriak seorang perempuan dari pinggir lapangan menarik atensi Lisa dan sekeliling nya. Gadis itu—Nancy terlihat sedang berdiri di pinggir lapangan dengan sebotol air mineral.

Suara keras milik Nancy bergema, memanggil seseorang yang tengah memegang sebuah kamera dan tengah asik mengabadikan pertandingan basket antar sekolah.

"Wonwoo sini!"

Lagi, suara itu kembali terdengar. Kali ini sang pemilik nama berjalan mendekat, menghampiri gadis itu dengan ekspresi yang lurus.

Sudah menjadi rahasia umum bagi para penghuni Sekolah St. Theresia bahwa seorang Nancy begitu memuja-muja Wonwoo. Apalagi setelah tersebar kabar bahwa laki-laki itu diputuskan oleh pacarnya 3 hari yang lalu.

Ugh, pemandangan Nancy yang malu-malu memberikan sebotol air mineral kepada Wonwoo membuat Lisa mendengus sebal. Jihyo yang berada di sebelah Lisa menatap gadis itu dengan pandangan heran.

"Lo masih gamon sama Wonwoo?"

Pertanyaan tiba-tiba yang keluar dari mulut Jihyo bagaikan petir di siang bolong, membuat jantung Lisa tersentak kaget.

"Dih apaan, kagak!" Kilah Lisa.

Jihyo tersenyum jahil. "Yeuu santai aja kali neng jawabnya."

Lisa memutar bola matanya malas. "Lagian pertanyaan lo ga mutu banget mam."

"Ga mutu gimana, orang kenyataan kok."

Lisa menggeleng pelan. "Udah move on kok."

Jihyo berdecih kasar melihat tanggapan Lisa yang sangat tidak meyakinkan.

"Berarti lo ikhlas dong kalo si Wonwoo di glendotin penghuni rawa pening?"

"Hah?" Lisa bingung.

Jihyo berdecak kesal "Itulohh si Nancy. Astaga bolot banget sih jadi orang."

Lisa ber-oh ria. Lalu tertawa geli, penghuni rawa pening katanya wkwkwk!

"Ya kalo Wonwoo nya juga naksir sih, terserah ya." Balasnya cuek tapi entah mengapa ada satu sudut di hatinya yang berdenyut nyeri.

"Yakin nih? Nanti lo nyesel." Tunjuk Jihyo ke pipi Lisa, menggoda gadis itu.

Lisa mendelik sebal. "Berisik ah Mami, gue mau ngadem ke kantin, bye!"

"Lah, Lis! Lis! Abis ini kita ada latihan cheers woy!" Panggil Jihyo ketika Lisa beranjak pergi.

"Bodo!" Balas Lisa menjulurkan lidahnya, dengan ekspresi mengejek. Lalu gadis itu pun berlari menjauh.

Jihyo terkekeh geli, emang temennya yang satu itu jaim banget padahal aslinya gamon mampus.

*****

Sesampainya di sebuah koridor yang sepi, Lisa terdiam. Kakinya ini entah mengapa membawanya ke lorong kelas yang jarang di lewati oleh para siswa pada pekan olahraga seperti hari ini.

Her Stories [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang