Bab 12 Menghadapi Ujian Sekolah

15 6 0
                                    

*-ˋˏ✄┈┈┈┈*

Di kantin sekolah, geng ALAXCAR duduk melingkar di meja favorit mereka, tempat yang sudah seperti "Markas" setiap kali jam istirahat tiba. Meja itu ada di pojok kantin. Hari itu suasana sedikit tegang.

Karena besok mereka akan menghadapi ujian sekolah. Namun, seperti biasa mereka tetap berusaha santai dan mengobrol sambil menikmati makan siang.

"Aduh, pusing gue sama materi matematika. Susah banget, nggak ada yang nyantol di kepala," keluh Mufti sambil mengaduk-aduk nasi gorengnya tanpa selera.

Amar mengangguk sambil menyeruput es tehnya. "Apalagi rumus-rumus trigonometri itu, ya. Kayaknya butuh otak ekstra buat ngapalin semuanya".

"Halah, santai aja, toh udah belajar juga belum tentu inget pas ujian," kata Alifia sambil terkekeh. Dan menyenderkan kepalanya di bahu Mufti, kekasihnya.

Anggi, yang biasanya paling serius ikut menghela napas. "Tapi kita nggak bisa gini terus, loh. Kalo nggak nyiapin dari sekarang, besok bisa-bisa cuma ngisi kertas ujian pake nama doang".

Bobby yang duduk di pojokan tiba-tiba ikut bersuara, "Kalian pada mau belajar??".

"Yah jelas lah bego sadarr woyy Ujian Terakhir inii, kita udah terlihat nakal masa terlihat bodoh juga, kan ga lucu." sambung Fajrin.

"Iyaa dehh iyaaaa," lanjut Bobby lagi.

Alifia pun bersuara lagi dan berkata, "Kalian pada mau belajar jam berapa dan dimana?".

"Malem sih, tapi berakhir ketiduran sambil buka buku," jawab Mufti diiringi tawa oleh yang lain, sontak Alfia memukul bahu Mufti pelan.

"Nah, makanya belajar dari sore. Biar lebih efektif," saran Abdi.

Anggi berpikir sejenak lalu mengusulkan, "Gimana kalau sore ini kita belajar bareng aja? Di rumah gue, gimana?".

Semua mengangguk setuju. Ide itu terasa menyenangkan sekaligus produktif bagi mereka.

"Eh, serius nih? Jangan sampai ujung-ujungnya kita malah main game kayak kemarin ya," Rayhan menatap teman-temannya dengan mata menyipit, diiringi tawa yang langsung meledak dari yang lainnya.

"Ayolah, kali ini beneran fokus!" kata Abdi sambil mengacungkan jari kelingking, mengajak teman-temannya berjanji.

Obrolan mereka terus berlangsung, saling memberi semangat dan berusaha mengatasi kegugupan dengan canda tawa. Di tengah-tengah kecemasan soal ujian, geng ALAXCAR tetap punya cara untuk membuat satu sama lain merasa lebih baik.

*-ˋˏ✄┈┈┈┈*

DUA ATMA MENYATU DALAM ASMARALOKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang