two

74 8 0
                                    


hujan mengguyur atap atap bangunan di yunmeng, meski cuaca buruk tidak ada kata libur untuk mahasiswa di yunmeng.

Seorang pemuda tampak gelisah melihat keluar jendela yang berada di lantai dua, sesekali ia bermain dengan embun yang menguap di kaca jendela. Entah apa yang dipikirkannya, yang pasti sudah dua jam pemuda bertubuh atletis itu mengamati rintik air dari langit.

"Sudah aku katakan, terus mengelak pada nya akan membuatmu menyesal" tiba tiba teman sebayanya Pei Ming menghardik dari belakang.

Pei Ming adalah mahasiswa yang satu jurusan denganya, ia sangat banyak digemari oleh kaum hawa karena jiwa playboy nya.

"Kau menasihati ku seolah kau adalah seseorang yang baik dalam urusan cinta"

Pei Ming terkekeh, ia mencoba mencari tahu apa menyenangkan nya melihat langit hujan?, ohh temanya satu ini benar benar aneh pikirnya.

"Tentu saja aku tahu, aku adalah kakek moyang nya" dalam urusan menggoda wanita.

Song lan mendengus.

Pei Ming "aku dengar dia sudah pindah ke gusu bersama si manis_ahh aku lupa nama saudara nya yang satu lagi"

"Jiang Cheng"

"Ya itu" Pei Ming membenarkan. "Mereka pindah ke gusu seminggu yang lalu"

‘ohh jadi mereka di gusu, pantas saja aku merasa ada yang aneh baru baru ini’ batin song lan.

Pei Ming yang menyadari pria disebelahnya terdiam, menyikutnya. "Kau menyesal kan?, ahh pasti Wei wuxian sudah punya pacar Baru disana. Melihat wajahnya yang manis pasti banyak orang yang menyukainya"

Brak

Song lan menggebrak meja yang tak bersalah dengan keras, atensi seluruh kelas langsung mengarah padanya yang mengira bahwa song lan sudah tidak waras.

"Hei kenapa kau marah?"

Song lan tidak lagi merespon dan lebih memilih untuk pergi dari tempat itu. Pei Ming memang menyebalkan.

Tapi entah kenapa ada yang aneh darinya, rasanya lebih sedikit sunyi karena biasanya Wei wuxian akan selalu berisik dan menempel padanya. Ditambah seminggu sebelum kepindahannya Wei wuxian tidak pamit ataupun menempelinya bahkan tersenyum.

‘song lan kau sudah gila’

🕊️🕊️🕊️

Hachi

Wei wuxian menyeka cairan kental yang keluar dari hidungnya selepas bersin.

Jiang Cheng menatapnya jijik karena Wei wuxian menggunakan Tisu miliknya, setelah memakainya malah di kembalikan lagi ke tanganya.

"Buang!, untuk apa kau mengembalikannya padaku" ketusnya galak.

Wei wuxian menyengir, "hehe, kukira kau mau memakainya kembali"

"Ya, aku akan menggunakannya untuk menyumpal mulutmu"

Wei wuxian langsung kesal , ia mempout kan bibirnya kedepan seperti bebek. "Kau kejam a cheng, itukan terkena ingus. Kau tidak tahu ya rasa ingus itu bagaimana "

"Asin" jawab Jiang Cheng singkat.

Wei wuxian balik menatapnya risih, "a cheng kau pernah makan ingus?" Tanyanya frontal, tidak menyadari jika mereka saat ini sedang berada di kantin penuh dengan orang orang yang hendak makan.

Mereka semua langsung kehilangan nafsu makan saat mendengar pembicaraan keduanya. Dan kini keduanya malah jadi tontonan semua orang.

Jiang Cheng melengos, dia tidak mau menjawab apa yang saudara angkatnya itu tanyakan. Itu adalah masa lalu Jiang Cheng yang menjijikan karena di jahili Wei wuxian saat umur mereka 6 tahun, untungnya manusia setengah iblis itu memiliki ingatan yang buruk. Jika Wei wuxian mengingatnya mungkin aibnya akan tersebar saat ini.

Let Me Change You (Wangxian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang