Fakta Tentang Tristan

78 17 16
                                    

Melihat Nayla datang, Galang dan Sissy langsung bersikap seperti biasa. Nayla pun ikut duduk di sebelah Sissy karna memang ia tadi duduk disana.

"Nay! Kata Sissy, lo punya buku yang menarik. Minjem, dong! Stok novel gue udah abis, nih! Gue belum sempet nyari buku baru." Celetuk Galang yang membuat Sissy terbelalak. Kalau Nayla marah bagaimana? Secara ia ember ke Galang.

Ya, setidaknya Galang ingin sedikit melakukan usaha untuk mengambil buku itu dari tangan Nayla. Dan semoga saja berhasil.

"Enak aja! Kalo lo mau minjem, nunggu dulu, dong! Gue harus baca duluan." Tolak Nayla.

Galang berdecak. Ia lupa kalau Nayla tak akan mengalah begitu saja. Melihat ekspresi kesal dari Galang, Nayla pun terkekeh.

"Kenapa lo? Sabar, ya! Gue baca duluan, habis itu baru elo. Ya?" Ledek Nayla sambil menjulurkan lidah. Galang hanya memutarkan bola matanya malas.

Galang bertanya-tanya. Kali ini, siapa yang ceroboh?

***

Tristan kembali ke Kelasnya setelah ia dari Kelas 11 Fisika. Di Lorong depan Kelasnya sendiri, ia berpapasan dengan Galang, Nayla, dan Sissy yang sehabis dari Kantin. Galang yang melihat itu diam-diam berdesis. Tak mempedulikan Nayla yang sedang tersenyum pada Tristan, Galang lekas menghampiri Tristan dan menariknya pergi.

"Ikut gue lo!" Ajaknya dan lekas menarik Tristan tanpa seizin empunya. Nayla yang melihat itu, mengernyit bingung.

"Loh? Mereka kenapa?" Tanya Nayla khawatir. Melihat ekspresi Galang tadi, Nayla takut mereka berantem.

"Gak papa. Palingan itu cuma urusan mereka, doang! Udahlah, gak usah kita urusin juga. Mending kita langsung masuk Kelas. Gak usah khawatir. Mereka gak akan berantem, kok! Yuk!" Jelas Sissy dan mengajak Nayla masuk Kelas.

Nayla menghela napas. Ya, semoga saja Sissy benar. Mereka tak akan berantem. Alhasil, Nayla menuruti Sissy.

Sementara di belakang Sekolah, Galang sedikit mendorong Tristan. Sehingga Tristan sedikit terhuyung.

"Sekarang gue tanya sama lo. Kali ini, siapa yang ceroboh?"

"Maksud lo?"

"Gak usah pura-pura gak tau. Sissy cerita, kalo buku penting vampir milik keluarga lo itu sekarang ada di tangan Nayla." Ucap Galang dengan desisan. Tak lupa juga dengan mata oren menyalanya.

Tristan menghela napas, "Iya. Gue minta maaf. Kali ini adalah kecerobohan gue. Dia dateng ke Rumah gue karna mau ngajak gue jogging. Gue pun harus bersiap-siap, makanya dia gue tinggal sendirian di Ruang Tamu. Gue gak tau kalo dia sampe nekad ngambil buku itu tanpa izin."

Kini Galang yang menghela napas. Dalam hal ini, memang Nayla yang kurang punya sopan santun. Bisa-bisanya ia membawa barang orang lain tanpa izin. Mentang-mentang Tristan itu pacarnya, gitu?

"Kebiasaan, Nayla! Gue pikir, itu cuma berlaku waktu kita masih kecil doang. Dulu dia suka ngambil barang-barang gue tanpa izin, sampe kita sering berantem. Walaupun tetep dia balikin karna memang dia cuma minjem. Sekarang gue maklum karna dulu kita masih kecil. Tapi kalo dia ngelakuinnya sekarang? Udah lama, dia gak kayak gitu. Gue kaget aja dia kayak gitu lagi." Jelas Galang akan sifat Nayla di waktu kecil itu.

"Terus gue harus gimana, Galang? Kalo Nayla sampe tau siapa gue, apa dia bisa nerima gue seperti Sissy menerima Digo? Gue sedikit iri sama Digo. Sissy bisa langsung menerima Digo, tanpa adanya konflik." Curhat Tristan akan kekhawatirannya.

"Ck. Sissy mah emang gitu. Sekalinya cinta, cinta buta. Untung aja, Digo emang sayang beneran sama Sissy. Jadi gue gak terlalu khawatir juga."

Tristan melirik Galang, "Lo perhatian sama Sissy juga?"

Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang