"Ada apa dengan wajahmu? siapa yang melakukannya?" tanya Justin pada putranya, Justin terkejut melihat wajah Austin terdapat memar seperti habis dipukul.
"Seorang gadis memukulku" jawab Austin
"Dasar bodoh, bagaimana bisa kau membiarkan orang asing menyentuh wajahmu" bentak Justin
Azeson menatap sejenak putra serta cucunya ini, mereka baru saja tiba dari luar negeri untuk mengunjunginya, entah karena apa.
"Katakan padaku, kenapa tiba-tiba kau mengantar Austin kemari? bukankah dulu kau tidak ingin Austin bergabung dengan cucu yang lain?" tanya Azeson
Justin diam saja, memikirkan jawaban apa yang harus dia katakan kepada papanya ini, hari ini dia sengaja mengantarkan Austin ke keluarga Russell, karena suatu hal penting, yang membuat Austin tak bisa tinggal bersamanya.
"Apakah Austin bukan cucumu?" tanya Justin
"Akh.. baiklah, kau sangat sulit untuk diajak berbicara, aku akan menerima Austin di rumah ini" jawab Azeson kemudian, Justin tersenyum puas, dia tak perlu memikirkan kata-kata indah untuk disampaikan kepada Azeson.
"Aku mau cokelat, kau sudah berjanji padaku akan membelinya"
"Iya, tapi nanti, tidak sekarang"
Mata Austin tertuju pada dua manusia yang baru saja masuk kedalam rumah, seorang laki-laki dan seorang perempuan.
"Kau? apa yang kau lakukan disini?" teriak Austin
Alexa dan Zen, itu mereka, tatapan Zen bingung kenapa ada orang baru lagi dirumah ini, sementara Alexa....
"Ini rumah kakekku, dia duduk di seberang mu, aku cucunya, dan kau?" Alexa balik bertanya
"Cucu?" tanya Justin kaget
"Ada apa dengan pakaian mu? kau seorang gadis, kenapa tidak bisa menjaga kebersihan?" tanya Azeson pada Alexa
"Seekor anjing menumpahkan minuman ku, dan parahnya dia menggonggong dengan keras sampai membuat telingaku terasa pecah" jawab Alexa sembari menatap kearah Austin
"Kau mengataiku seekor anjing?" teriak Austin
"Papa, setahuku, hanya ada Ren dan Zen sebagai cucumu, siapa..."
"Dia Alexa, putri Lauren, dan Alexa, ini adalah pamanmu" ujar Azeson sembari menunjuk Justin
"Kenapa mengenalkannya padaku? aku tidak berminat"
Jawaban Alexa membuat Justin murka
"Silahkan marah, tapi ku ingatkan padamu 'paman' tolong ajari putra mu, lain kali jika dia membuatku kesal, aku akan mematahkan jari-jarinya" ujar Alexa sembari pergi, tentunya untuk membersihkan dirinya.
"Gadis gila" gerutu Austin
"Siapa yang kau bilang gadis gila, hey sadarkan pikiranmu, dia memperlakukan mu seperti kau memperlakukannya" sahut Zen
"Sudah lihat? apakah kau masih akan tetap tinggal disini?" tanya Azeson lagi
"Kenapa tidak?" jawab Austin cepat
"Baguslah, rumah ini akan ramai setiap hari, kalau begitu silahkan pilih kamar sesukamu Austin, tapi jangan menginjakkan kaki dilantai paling atas, itu kawasan Zen dan Alexa" ujar Azeson
"Mereka memiliki kuasa dirumah ini" gumam Justin
"Tak apa, akan ku hilangkan mereka satu persatu agar Austin mendapatkan semua warisannya"
***
To Be Continue