📼
Dentuman musik yang kencang menjadi penghibur Dean malam ini. Pria itu memilih kabur dan tidak pulang ke rumah orangtuanya sampai dia bisa membawa pasangan untuk di perkenalkan kepada mereka. Lagipula, pria itu sudah memiliki penghasilan sendiri. Bahkan tidak kalah besar dari penghasilan ayahnya.
"Balik woy! Ella ngamuk nyuruh lo balik," seru Hanson menunjukkan pesan Ella kepada Dean.
Dean hanya melirik tanpa minat. Pria itu kembali meneguk wine miliknya, tidak peduli dengan Ella yang meneror Hanson. Ponsel Dean sudah dia buang ke sungai lantaran kesal mendapat spam dari keluarganya. Dia membeli ponsel baru tanpa sepengetahuan siapapun.
"Gue gak mau balik sebelum dapet calon istri," sahut Dean tetap pada pendiriannya.
Rangga dan Marcel terkekeh gemas melihat Dean yang wajahnya sudah memerah karena alkohol itu meracau membalas ucapan Hanson. Dia selalu menjawab dengan jawaban yang sama setiap kali mereka menyuruhnya untuk pulang.
Tidak terhitung berapa banyak wanita yang sudah dia dekati dan dia tinggalkan begitu saja karena merasa tidak menemukan kecocokan di antara mereka.
"Kasihan banget si bocil nyari istri gak nemu-nemu," ejek Rangga sembari mencubit pipi Dean yang semakin memerah.
Marcel menelusuri sekitar. Hingga tatapannya tertuju pada lantai dansa di mana seorang wanita tengah menari dengan lihai di sana. Banyak laki-laki yang mendekati wanita itu, namun dengan gerakan lembut, wanita itu mencegah mereka untuk bisa menyentuh tubuhnya.
"Eh! Lihat ke sana deh! Itu cewek kayaknya tipe Dean banget," celetuk Marcel kepada teman-temannya.
Mereka menoleh ke lantai dansa, terutama Dean. Mata mereka terbelalak ketika melihat wanita itu mematahkan jemari para pria yang berusaha menyentuhnya. Ketiganya sontak beralih menoleh ke arah Dean yang terpaku menatap wanita itu dengan tatapan sayu.
"Gimana? Gue tau lo belum mabuk banget, buruan deketin! Tipe lo yang kayak begitu, kan?" ucap Hanson.
Menurut, Dean bangkit dari duduknya. Mendekati lantai dansa untuk menghampiri wanita itu. Teman-temannya memantau dari kejauhan. Di tangan Dean, ada segelas wine dingin. Pria itu mendekat dengan langkah begitu pelan, berusaha tidak membuat suara.
Sampai ketika dia sudah berada tepat di belakang wanita itu, tangan Dean tersenggol oleh seseorang hingga membuat wine itu tumpah mengenai roknya. Tindakan itu sukses membuat wanita yang tadinya tengah menari itu berbalik ke arahnya dengan tatapan kesal.
"Apa yang kamu lakukan?!" pekik wanita itu terkejut melihat rok nya sudah basah sekaligus hawa dingin yang menjalar di area bawahnya.
Dean langsung memasang wajah bersalah. "Maaf! Saya benar-benar tidak tau akan mengenai rok anda. Saya tidak sengaja," sesalnya.
Wanita itu mendecih sebal. "Kamu pasti sengaja! Aku sangat tahu apa yang ada di pikiran para pria," tuduhnya.
Emosi Dean terpancing menerima tuduhan itu. Matanya langsung mencari sosok yang menyenggolnya tadi. Kemudian menarik kerah baju pria itu dan menatapnya tajam.
"Kamu yang menyenggol ku tadi, apa kamu sengaja melakukan itu?" tunjuk Dean tanpa basa-basi.
Pria itu meneguk ludah kasar. "Bualan apa yang kamu katakan? Aku tidak melakukannya! Jangan menuduh orang sembarangan tuan!" serunya tidak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berondong? [RORASA]
Fanfiction(spin off "Married?!" Dean-Shella version) Dean berulang kali mendekati banyak gadis untuk di jadikan pasangan demi membatalkan perjodohan yang sudah di rencanakan. Namun, tidak ada satupun yang cocok dengan seleranya. Sampai akhirnya malam itu, seo...