-
-
-
Chapter 1 bagian 3, lets go!
-
-
~~~
Saat aku baru saja masuk ke kelas, aku melihat Bu Latif sudah menunggu di meja guru.
"Yang sudah masuk duduk ke tempatnya sendiri, langsung."
Bel masuk kelas pun berbunyi, setelah beberapa saat bel itu berbunyi, Putri pun nemasuki ruangan dan duduk di tempatnya sendiri.
"Baiklah semuanya sudah masuk kan?"
"Sudah buuuuu!" Jawab kami semua.
"Baiklah kalau begitu, ibu akan mengacak tempat duduk kalian dan tidak boleh ada yang memprotes hal ini. Karena ini adalah kebijakan ibu setiap tahun sebagai wali kelas."
"Baik bu!"
Sepertinya Bu Latif adalah orang yang kadang bisa santai, kadang bisa tegas.
Dan Bu Latif sudah menyiapkan nomor undiannya di dalam kardus yang dia siapkan sendiri diatas mejanya."Semuanya silahkan ambil."
Satu persatu murid pun mengambil kertas itu. Dan setelah semuanya mengambil, mereka langsung pindah ke tempat tujuan mereka.
Dan sialnya bagiku, aku terlempar jauh ke kursi paling belakang di pojok pinggir.
"Setidaknya ini masih satu barisan dengan meja lamaku." Ucapku setelah selesai pindah ke tempat baru.
Lalu ternyata orang yang pindah disebelahku adalah orang yang paling diinginkan dikelas ini, yaitu Putri Salsabilla. Ya ampun, dari sekian banyak orang kenapa dia yang jadi teman sebelahku ya, padahal ada banyak kesempatan untuk bersebelahan dengan orang lain. Tapi mau bagaimana lagi, Bu Latif bikang tidak boleh ada yang mengeluh.
"Dan sepertinya aku harus siap untuk menghadapi masalah yang lebih besar lagi kedepannya."
Beberapa orang yang melihat hal itu pun memasang ekspresi seperti.....
"Enak banget ya dia bisa disebelah Putri."
"Enak banget ya bisa di sebelah primadona."
Begitulah. Bagi mereka mungkin ini adalah sesuatu yang luar biasa. Tapi bagiku ini hanyalah sesuatu yang biasa saja karena dia terkenal hanya karena wajahnya saja, bukan dengan prestasinya.
Aku berpikir seperti itu bukan karena suka mengarang, tapi karena memang itulah kenyataannya. Saat ini saja, guru sedang menjelaskan pelajaran dia terlihat mengantuk.
Tapi apa yang membuat aku harus peduli? Jadi aku tetap mengabaikannya dan menyimak pelajaran Bu Latif karena ini semua demi tujuanku.
Ini adalah tekadku untuk menjadi lebih baik lagi setelah mengidolakan Yuki Futaba, aku harus berusaha untuk menjadi lebih baik dari tahun lalu yang dimana aku hanya mendapat ranking sebelas di kelas, maka kali ini aku harus lebih baik. Waktuku hanya satu tahun!
Jika tidak bisa menemuinya maka setidaknya kau pergilah ke negara tempat dia berasal.Selama satu tahun ini aku akan fokus untuk memperbaiki diriku menjadi lebih baik lagi, karena itulah tidak boleh ada gangguan.
Jadi tidak ada waktu bagiku untuk mengagumi orang ini. Kalau pun itu ada, lebih baik aku gunakan untuk memperbaiki kondisi akademikku dan pengetahuanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leo : Dia yang Seorang Idola[ TERBIT ]
Teen FictionWaktu itu, aku sedang menonton televisi karena aku tidak punya sesuatu yang ingin dilakukan. Nilaiku juga hanya biasa-biasa saja. Tapi, tiba-tiba ada seorang idola yang bersinar di televisi saat aku sedang menonton. Leo Kasandra adalah seorang pelaj...