happy reading, dudes.
typo? coba tandain pake komen..
"Eh, ka Chika yaa?"Seorang perempuan cantik sedang menghabiskan waktu sore nya dengan berjalan-jalan keliling mall.
Sebenarnya, ia disana untuk pergi membeli sesuatu, lebih tepatnya, keperluan makeup yang habis mengharuskannya untuk pergi berbelanja ke tempat itu.
Siapa sangka, ia bertemu seseorang yang pernah menjadi tambatan hatinya secara tidak sengaja di depan salah satu restoran sushi disana.
"Haaiii, apa kabar, Ra?"
Cantik. Masih cantik dan akan selalu cantik.
Itulah isi benak Ara saat melihat Chika kini sudah tumbuh dewasa dengan penampilan yang sangat anggun.
"Ish, cantik banget kakk, kabar aku baik kok, ka Chika kesini sendiri?"
"Oh, engga, kebetulan lagi break shooting, lagi nungguin Enzo selesai pesen makanan tuh, disana"
Ara mengikuti arah jari telunjuk lentik itu, dan benar saja, seorang lelaki tinggi tegap sedang berdiri di depan meja kasir untuk memesan menu.
Tentu saja ia tau lelaki itu, lelaki yang menjadi partner kerja Chika sekarang, di sebuah karya series, mereka disatukan menjadi sepasang kekasih.
Ara merengut saat mengingat fakta itu.
Ara pun mengangguk saat mendengar jawaban Chika tadi, "Yaudaa, have fun ya sama Enzo, aku duluan"
"Eh, udah makan belum? kita baru ketemu lagi lohh, itu pun ga sengaja, masa langsung pergi gitu aja?"
"Mm.. y-ya tapi kan ini waktu kamu sama Enzo kak, aku mah gamau ganggu"
"Hey, mana ada, lo kan temen lama gue, pasti Enzo juga ga keberatan lah kalo lo ada disini"
Masih. Panggilan Chika padanya masih terdengar sangat kaku di telinganya. Membuatnya merasa asing, padahal ia baru saja mendengar pernyataan bahwa Chika menganggapnya sebagai teman lama.
Ia iri saat Chika mengobrol dengan temannya yang lain selalu pakai aku-kamu.
Dan, pada saat ia mencoba mengikuti itu, ternyata masih tidak cocok sepertinya, untuk Chika sendiri.
"Ga enak, kak, aku nya" keluh Ara, ingin pergi secepatnya, karena ia melihat lelaki itu sudah kembali setelah menyelesaikan urusannya.
Keadaanya saat ini, Chika sedang menggenggam tangan kanan Ara dengan kedua tangannya, memegang erat tangan itu agar tidak pergi.
Mana mungkin Enzo tidak melihat hal itu?
"Eh, ada siapa nihh" sapa nya, ramah.
"En, dia gapapa kan kalo gabung dan ikut makan sama kita?"
"Oh, mm.. aku cuma pesen makan untuk berdua sih tadi karena aku gatau kalo ada dia disini,"
"Gapapa, nanti aku pesenin sendiri buat dia"
Genggaman tangan itu terlepas, dan Ara menyadari, bahkan pada orang baru pun, Chika memakai panggilan aku-kamu. Namun, hanya padanya saja yang tidak.
Gadis itu meninggalkan mereka berdua untuk memesankan Ara sesuatu.
Tak usah berlama-lama, Chika sudah kembali dan duduk di hadapan mereka.
Meja itu berbentuk kotak, Chika meninggalkan Enzo duduk sendiri di seberangnya, sedangkan ia dan Ara duduk bersebelahan. Ia pikir, Enzo tak masalah dengan itu.
"Eh, kita balik lagi jam berapa ya?"
Enzo menanyakan itu kepada Chika, gadis itu spontan melihat hp nya untuk melihat jam.