Chapter 6: Mandor Itu Tertangkap

218 35 9
                                    

Riuh ramai bandara berjalan seperti hari biasa. Para porter mengangkut barang pelanggan dengan semangat demi memenuhi kebutuhan keluarga. Para petugas bandara memeriksa kartu identitas setiap penumpang dengan teliti. Suara mesin pendeteksi mesin dan barang terlarang pun terdengar seperti alunan lagu sehari-hari.

Keringat mengucur deras ketika seorang petugas bandara memeriksa kartu identitasnya. Dimintanya calon penumpang ini untuk membuka topi dan maskernya. Petugas memincingkan matanya dan mencocokkannya pada foto di passport calon penumpang tersebut. Matanya menegang hingga akhirnya petugas mengizinkannya masuk.

"Pesankan aku babi panggang di depan pangkalan lima, ya," petugas itu berbicara dengan kawannya di balik telepon.

"Jangan lama-lama, jualannya cepat habis karena ia akan berjalan-jalan," ucapnya lagi.

Lelaki bertubuh cukup gempal yang telah melewati proses pemeriksaan pun berjalan ke arah toilet. Ia membuka topi dan maskernya. Dihembuskannya nafasnya dengan panjang. "Aku akan hidup nyaman di Vietnam nanti, Hhahaha," gumamnya sembari menyunggingkan senyum sombong. Setelah merasa cukup, ia pun keluar dari toilet.

Hhhhppppp!!!!!!! Mulut dan hidungnya ditutup dengan sapu tangan oleh seseorang. Lelaki itu pun tak sadarkan diri. Beberapa orang berbadan kekar mengangkatnya melalui jalur rahasia sehingga taka da satu pun orang yang melihatnya.

Ya, itu adalah kode rahasi antara mereka untuk menangkap target. Petugas bandara tersebut adalah orang suruhan tim sandwich

Mobil van hitam berhenti di depan kantor polisi dan melemparkan orang yang pingsan itu. Tidak lupa dengan mengikat tangan dan kakinya agar tidak bisa kabur. Di atas tubuhnya terdapat sebuah tas yang berisi bukti-bukti korupsi dan penggelapan dana perusahaan.

Apartemen Clay

"Seorang tersangka korupsi dan penggelapan dana perusahaan Orion Town ditemukan dengan kondisi tangan dan kaki terikat di depan kantor polisi. Di tubuhnya tergantung sebuah tas dengan bukti-bukti transaksi gelap ke rekening pribadinya dengan perusahaan yang memenangkan tender pengadaan semen serta alat berat. Bukti foto dan video lengkap yang terdapat di dalam tas tersebut tentunya akan memberatkan hukumannya. Kasus ini tengah diselidiki oleh pihak kepolisian nasional. Karena korupsi ini melibatkan perusahaan luar negeri, maka akan dilakukan pemeriksaan silang dan bekerja sama dengan interpol. Sekian berita hari ini, selamat malam!"

Sebuah siaran berita pada malam ini membuat Clay cukup puas namun tetap dengan emosinya. Ia mengepalkan tangannya ketika melihat sosok yang melakukan kecurangan terhadap perusahaannya. Itu adalah orang yang ia percaya menjadi kepala lapangan untuk pembangunan perusahaan cabang di Indonesia.

"Anuman Akara, kau akan mati di tanganku," gumam Clay setelah menonton siaran berita televisi.

Honey menghampiri Clay yang tengah duduk bersandar mengepalkan tangannya di sofa. Dielusnya lembut lengan suaminya dan melepaskan kepalan tangannya yang kuat itu. Urat lehernya jelas tengah menahan emosinya yang memuncak ketika melihat wajah pelaku korupsi dan penggelapan dana di perusahaannya.

"Jangan berbicara sembarangan, Sayang," ucap Honey lembut menenangkan.

"Dia telah membuat hidup banyak orang menderita. Ada keluarga yang harus berjuang demi kehidupannya dan dia dengan seenaknya ingin memulai hidup ke Vietnam dengan uang hasil curiannya? Aku tidak akan membiarkannya hidup!" ucapnya pelan dan tegas.

Matanya tajam memandangi televisi, nafasnya memburu. Honey mengelus dada Clay pelan. Berusaha menenangkannya dan berucap, "Clay yang kukenal menggunakan kepala dinginnya untuk meredam emosinya." Honey tersenyum dan mengelus pipi sang suami. Di dekapnya kedua pipi Clay dan diarahkan agar menatap dirinya.

CHAPTER HIDUP: DREAM FAMILY (LANJUTAN MY THERAPY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang