Cerita ini adalah seri pertama dari Morgana University Series.
***
Morgana University dipenuhi ribuan mahasiswa yang baru tiba. Bangunan ini bertingkat dan memiliki fasilitas paling lengkap dari semua universitas yang terdapat di kota Springfield, kota pinggiran yang cukup terpencil.
Meski merupakan universitas paling lengkap dan paling bergengsi paling modern di kota ini dibandingkan dengan universitas lainnya, Sayangnya di sini ada banyak rumor yang mengatakan bahwa tempat itu terkutuk. Rumor itu bukan hanya kata-kata kosong atau gosip, melainkan disebabkan dengan banyaknya kematian yang dialami para mahasiswanya. Terutama pada malam penyambutan mahasiswa baru.
Shirley berjalan memasuki bangunan tersebut, asrama putri tempat Shirley tinggal untuk beberapa tahun ke depan memiliki jarak yang cukup dekat dari bangunan utama gedung Morgana. Sambil berjalan, Shirley bertukar pesan dengan sang ayah.
Setelah mengirim pesan teks, Shirley melanjutkan langkahnya. Baru beberapa langkah memasuki lorong, Shirley bertemu Emily, gadis muda itu adalah teman sekamar asrama Shirley.
“Shirley.” Emily menyapa sambil melambaikan tangan, Shirley pun membalas dengan lambaian tangan juga.
Emily tersenyum saat Shirley perlahan berjalan menghampiri sambil berjalan kecil.
“Hai, selamat pagi,” sapa Shirley. Mereka pun berjalan bersebelahan, melangkah di tengah ramainya lorong tersebut.
“Kupikir kau akan terlambat di hari pertama.” Emily membalas dengan candaan.
“Begitukah menurutmu? Jadi itu alasanmu tak membangunkanku tadi?” tanya Shirley, pagi ini ia memang bangun dari tidurnya paling akhir, sedangkan Emily sudah lebih dulu bangun lalu pergi meninggalkan kamar asrama tanpa membangunkan Shirley.
“Aku bukan pengasuhmu, untuk apa mencoba membangunkanmu?” balas Emily, merasa tidak memiliki kewajiban untuk membangunkan Shirley sebagai teman satu asrama.
“Kau menyebalkan.” Shirley cemberut sambil menyikut pelan rusuk gadis itu.
“Ya. Satu-satunya.” Emily malah membanggakan diri saat disebut menyebalkan.
“Kenapa kau terlihat bangga?” tegur Shirley sedikit merengut.
“Aku suka menjadi menyebalkan bagi teman sekamar.”
“Kalau begitu kau tak akan hidup lama,” gumam Shirley sambil memasang tatapan jahat, seolah ia sudah mempersiapkan berbagai rencana untuk membunuh Emily.
“Mengerikan.” Emily bergidik pura-pura ketakutan dengan candaan Shirley tersebut. “Kau psikopat?
“Ya, satu-satunya.” Shirley meniru cara bicara Emily seperti sebelumnya.
“Jangan meniruku.”
Mereka terus melangkah menyusuri lorong, tujuan mereka sama, yaitu mengambil jadwal kelas yang akan mereka hadiri, pagi itu aktivitas di lorong tersebut tampak ramai bahkan bisa dikatakan hampir padat, semua mulut buka suara sehingga begitu banyak suara yang telinga mereka tangkap.
“Apa kelasmu pagi ini?” tanya Shirley.
Emily mengangkat bahu. “Belum tahu, aku belum mengambil jadwal.
“Oh, kurasa kita harus antre untuk itu.”
“Sudah pasti.”
Tiba di lokasi tujuan, ada barisan pendek yang mengantre. Beberapa murid orang mungkin memiliki urusan sama seperti Emily dan Shirley, ada lebih dari 20 orang yang sedang berbaris lurus, seperti yang sudah Shirley duga. Mereka mengantre di barisan belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Upacara Penyambutan Berdarah (Morgana University Series)
Mistério / SuspensePenerimaan Mahasiswa baru sudah dibuka, Morgana University berada di sebuah kota kecil, banyak rumor simpang-siur tentang bangunan ini, konon katanya sering ada kematian seolah universitas ini dikutuk. Terutama ketika upacara penyambutan, akan selal...