The Ending

9 4 2
                                    

Setelah presentasi berakhir, suasana seketika berubah ketika layar menampilkan rekaman video yang diputar oleh Renjiro.

Video menunjukkan Kayla dan Raden Prihutomo bertemu secara diam-diam di pantai dekat hotel. Dalam video tersebut, Kayla terlihat membahas rencananya untuk menjatuhkan Clarissa dan memanfaatkan situasi kompetisi demi keuntungan pribadinya. Semua orang terkejut, termasuk juri dan peserta lain.

Video berpindah lagi menampilkan adegan lain ketika Kayla dan salah seorang kameramen tampak begitu akrab dan bertemu di dekat kolam renang hotel. Di sana, Kayla terlihat menggoda kru produksi Best in Class itu dan memintanya untuk mengancam Clarissa.

"Semua video ini direkam secara diam-diam oleh saya dan Arif. Di sini saya meminta keadilan, agar Kayla didiskualifikasi karena kecungan yang sudah dia perbuat!" tegas Renjiro.

Kayla, yang tidak menyangka videonya akan ditampilkan, terlihat panik. Dia berlari ke atas panggung, wajahnya memucat. "Tunggu! Ini bukan seperti apa yang kalian pikirkan!" serunya, berusaha mengendalikan situasi. Namun, suara ketidakpuasan mulai terdengar dari para kru dan dewan juri.

Clarissa dan Arif saling bertukar pandang, merasa lega namun cemas tentang bagaimana ini akan berakhir. Clarissa, yang semula merasa tertekan oleh semua konflik ini, kini melihat kesempatan untuk membela dirinya.

Di atas panggung, Kayla berusaha menjelaskan. "Semua ini salah paham! Saya hanya ...," dia terdiam sejenak, merasakan tekanan dari semua mata yang tertuju padanya. "Saya tidak bermaksud melakukan hal itu. Semua ini karena masa lalu saya dengan Clarissa!"

Clarissa melangkah maju. "Kay, udah ... cukup! Gua tahu di masa lalu keluarga gua bersalah sama lo! Gua juga baru tahu fakta kalau kelurga gua bayar orang buat gantiin posisi lo biar gua lolos ke Summer Camp di China. Kalau gua tahu, gak mungkin gua biarin mereka begitu karna gua tahu lo layak lolos waktu itu. Sekarang, keluarga gua juga udah terima karmanya. Bisnis keluarga gua bangkrut, Kay. Tolong stop semuanya!" Clarissa terisak. Ucapan Clarissa menggema di ruangan, menarik perhatian semua orang.

Juri tampak serius, terutama Dokter Adi, yang menyimak dengan seksama. Dia berujar, "Kayla, tindakan ini tidak bisa dimaafkan. Kami harus melihat integritas dalam bisnis. Jika kamu tidak bisa menghormati proses ini, maka kami tidak bisa mempercayaimu sebagai seorang wirausaha."

Mendengar itu, Kayla tampak putus asa. “Tapi saya bisa berubah! Beri saya kesempatan!” serunya, namun juri sudah terlanjur kecewa.

Akhirnya, syuting dihentikan sejenak hingga suasana reda kembali.

***

Setelah suasana kembali tenang, proses syuting dilanjutkan.

"Setelah mempertimbangkan semua bukti dan perilaku peserta selama kompetisi, kami tidak punya pilihan selain mengeliminasi Kayla dari kompetisi ini." 

Kayla berdiri di sisi panggung, merasa malu dan tersisih. Dia mengumpulkan semua keberaniannya dan berusaha berbicara, tetapi suara orang-orang yang mencemooh membuatnya ragu. Bahkan, kameramen yang sebelumnya dia manfaatkan pun kini sudah pergi meninggalkan Kayla.

Kameramen itu juga menerima karmanya. Setelah perbuatannya terungkap, dia menerima pemutusan hubungan kerja di hari yang sama.

Melihat Kayla yang pergi menjauh, Clarissa dan Renjiro saling berpandangan, mengetahui bahwa mereka telah mengatasi semuanya dengan baik.

"Makasih, Ren," Clarissa tersenyum dengan tulus.

"Terima kasih ke Arif juga, dia yang kumpulin semua bukti dan mengatur semuanya. Saya hanya membantu sedikit."

Clarissa dan Renjiro menatap Arif bersamaan. Pemuda berbadan atletis itu sedikit tersipu. Wajahnya merona merah. "Nggak masalah. Gua cuman nggak suka aja sama orang yang nggak sportif saat kompetisi," ucap Arif.

Arif, Clarissa, dan Renjiro dipanggil ke atas panggung, waktunya pengumuman pemenang. Mereka bertiga tampak tegang.

Tanpa membuang waktu, Laura kemudian mengumumkan bahwa yang terpilih sebagai pemenang adalah Arif.

Arif tampak bersemangat ketika namanya diumumkan sebagai pemenang. “Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang mendukung saya,” katanya, dengan suara penuh rasa syukur. “Inovasi bukan hanya tentang ide, tetapi juga tentang kejujuran dan kerja sama.”

Semua juri bertepuk tangan. Tanpa terduga, Tari kemudian menambahkan sebuah pengumuman. "Saya ingin memberikan pendanaan untuk proyek Renjiro dan mengajak Clarissa untuk bergabung dengan perusahaan saya. Keterampilan akuntansi dan keahlian Clarissa sangat berharga. Untuk Renjiro, saya akan membantumu untuk menyampaikan hal ini ke ayahmu agar dia memberikan restu."

Clarissa terkejut namun merasa bangga. Dia tersenyum, berterima kasih atas kesempatan yang diberikan. Di antara keramaian, Renjiro mengulurkan tangan, memberi semangat pada Clarissa.

Di akhir acara, Clarissa, Renjiro, Tari, dan Arif berkumpul untuk merayakan kemenangan. Tawa dan kebahagiaan menghiasi wajah mereka. Renjiro, yang tak bisa menahan perasaannya, berbalik kepada Clarissa. "Jadi, bagaimana kalau kita menjadi pasangan dalam bisnis dan juga dalam kehidupan?"

Clarissa hanya tersenyum, merasakan rasa bahagia dan harapan baru di hatinya. Mereka semua tertawa, dengan masa depan cerah menanti di depan mereka.

Tamat

BEST IN CLASS (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang