Chapter 2(Bagian 3) : Ketenangan Malam

7 6 0
                                    

-

-

Halo semuanya kembali lagi, setelah membaca mohon tinggalkan vote dan komennya ya, agar bisa memotivasi saya.

-

-

Selamat membaca!

-

-

-

Malam ini aku tidak mencoba untuk mengulang materi dulu, tapi aku akan mencoba mempelajari bahada Jepang.
Dalam bahasa Jepang itu ada tiga huruf yaitu hiragana, katakana dan kanji. Berdasarkan pendapat yang sering aku dengar kalau mau belajar bahasa Jepang itu harus mulai dari hiragana, katakana lalu lanjut ke kosakata. Jangan ke kanji dulu karena kau akan kesulitan.

"Kalau begitu malam ini aku akan mencoba untuk menghafal hiragana dulu. Saat ini jam tujuh malam, masih ada waktu satu jam lagi sebelum drama Yuki Futaba dimulai."

Dan saat aku mencoba menghafal huruf hiragana, ternyata tidak sesulit itu. Hanya perlu dua puluh menit bagiku untuk menghafal huruf hiragana.
Hanya saja, hafalanku masih terbata-bata dan belum terlalu lancar. Jadi, sekarang aku hanya perlu melancarkannya dan ternyata itu memakan waktu dua puluh menit juga.
Akhirnya empat puluh menitku habis hanya untuk menghafal hiragana dan memperlancarnya. Selanjutnya aku akan mencoba katakana.

"Waktu tersisa dua puluh menit lagi sebelum dramanya dimulai, sepertinya akan sempat."

Hafalan katakana mulai aku coba secara perlahan. Tapi, saat menghafal huruf katakana hafalan hiraganaku malah menghilang.

"Sepertinya disini bagian sulitnya ya."

Karena Jepang memiliki tiga jenis huruf, saat menghafal katakana maka hiragana akan hilang, saat menghafal hiragana maka katakana akan hilang.

"Repot juga ya."

"Leo, drama favoritmu sudah dimulai." Panggil ibu.

"Aku pun segera keluar dari kamar dan menonton drama favoritku sambil menghafal huruf hiragana dan katakana."

Ibuku yang melihatku pun bertanya.

"Leo, kau seserius itu ya ingin mencapai impianmu, bahkan saat istirahat saja kau tetap belajar."

"Ibu, mau sebanyak apapun aktivitas kalau dinikmati maka itu tidak akan terasa seperti kau melakukan apa-apa. Karena aku menikmati ini jadi aku tak merasa terbebani sama sekali."

"Begitu ya, ibu senang kalau kau merasa begitu. Kau benar, segala sesuatu harus dinikmati kalau kau ingin melewati hidupmu sebaik mungkin."

"Oh iya bu, ayah dimana?"

"Ayah dia belum pulang. Katanya ada pekerjaan lebih jadi dia pulang sedikit terlambat."

"Lama sekali ya, padahal ini sudah jam delapan malam."

"Begitulah ayahmu. Dia bekerja keras demi kita berdua. Tapi dia menikmati pekerjaannya seperti yang kau katakan tadi, sesuatu yang dinikmati itu tidak akan terasa berat. Karena itulah kau juga harus sungguh-sungguh ya."
"Ibu tenang saja. Aku pasti akan bersungguh-sungguh."

Saat aku sedang menonton dan ibu sedang memasak di dapur, akhirnya ayahku pulang setelah memakan waktu tiga puluh menit sejak drama favoritku tayang."

"Halo, ayah sudah pulang. Wah Leo, kau masih menonton drama favoritmu itu ya."

Leo : Dia yang Seorang Idola[ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang