Saat perjalanan berangkat ke universitas, kamu merasa sangat mengantuk karena kemarin malam kamu begadang hingga jam 3 pagi.
Kamu berjalan ditrotoar seperti biasanya, dengan tas ransel yang sedikit berat membuatmu berjalan sedikit lebih tegak.
Kamu terus berjalan, walau sesekali menguap dan menggosok mata.
Lihat lah diseberang jalan sana, ada seorang gadis yang terlihat sederhana.
Dia berpakaian seperti remaja perempuan lugu pada umumnya, yang sopan dan tertutup.
Gadis itu memakai kaos hitam lengan panjang, rok hitam yang panjangnya hingga hampir menyentuh mata kaki.
Dia memakai sepatu snickers berwarna putih, terdapat tali sepatu yang menyimpulkan sebuah bentuk yaitu kupu kupu.
Wajahnya berbentuk oval, kulitnya pun putih bersih.
Dia tidak terlihat memakai make up, ternyata kecantikan yang dia miliki itu alami.
Rambutnya panjang dan berwarna hitam malam, sebuah pita putih kecil menjadi aksesoris didekat telinga kanannya.
Saat menatap matanya yang indah, kamu merasakan adanya perasaan yang mendorong dirimu untuk berkenalan dengannya.
Kamu pun mendekatinya, menyapa dengan sebuah sapaan umum, "hai' itulah yang kamu ucapkan.
Dia membalas sapaan yang kamu ucapkan dengan "hai", kamu langsung mengatakan bahwa kamu tertarik olehnya dan ingin berkenalan dengannya.
Dia berkata jika dia juga tertarik untuk berteman denganmu, kamu sedikit terkejut karena kamu merasa kalau dirimu itu tidak lah menarik.
Kamu berkata "apakah aku benar benar terlihat menarik perhatianmu?" Dengan suara yang pelan.
Dia hanya berkata jika kamu terlihat berbeda dari orang orang yang sering ia lihat, mulai dari sikap yang tidak bisa ditebak hingga penampilan sederhana yang terlihat berantakan.
Semua itu membuatmu terlihat seperti orang yang depresi, kamu hanya bisa tersenyum tipis karena apa yang dia katakan sedari tadi adalah sebuah fakta dari dirimu.
Kamu pun mengeluarkan ponsel dari tas ranselmu dan berkata "bolehkah aku meminta nomormu?"
Dia mengatakan "iya", dia pun mencari ponselnya yang tersimpan didalam tas kecilnya.
Saat dia berhasil menemukan ponselnya, dia langsung membuka ponselnya dan menyebutkan nomornya.
Kamu pun mengetik nomornya diponselmu dengan cekatan, saat dia berkata "itu adalah nomorku", kamu pun berhenti mengetik lalu menekan tanda 'tambah' dilayar ponsel.
Kamu sudah mempunyai nomornya, sekarang kamu hanya perlu berbicara lebih banyak dengannya, pastikan untuk membicarakan hal hal yang menarik.
Saat kamu akan berbicara, tiba tiba dia mengatakan jika dia harus pulang karena ada urusan yang harus ia lakukan.
Ucapnya sambil memperhatikan sebuah mobil hitam yang akan datang, sepertinya mobil itu adalah milik sang ayah dari gadis itu.
Kamu hanya bisa berkata "baiklah, hati hati dijalan ya" sambil melambaikan tangan untuk tanda perpisahan, dia membalas dengan lambaian tangan yang disertai ucapan "tentu saja, sampai jumpa", kemudian sebuah senyum terukir diwajahnya.
Saat mobil hitam yang diperhatikan oleh gadis itu sudah datang dan berhenti tepat dihadapan gadis itu, seseorang membuka pintu belakang mobil.
Saat diperhatikan, ternyata orang yang membuka pintu itu adalah seorang wanita dewasa, mungkin asisten pribadi sang gadis.
Gadis itu masuk kedalam mobil dan menutup pintu mobil, kamu sekali lagi melambaikan tangan saat mobil itu berjalan.
Dia benar benar gadis yang menarik, dia benar benar lugu dan polos...
Meskipun orang tuanya adalah orang kaya, dia tetap bersikap dan berpakaian dengan sederhana.
Saat kamu memikirkannya, kamu baru menyadari jika kamu lupa bertanya siapa nama gadis itu.
Kamu sedikit kecewa, akan tetapi kamu sudah memiliki nomor teleponnya, jadi kamu bisa bertanya kepadanya melalui pesan dari ponsel.
Kamu pun menyatakan jika hari ini adalah hari yang baik untuknya, kamu menunduk dan tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MESSY PHILOSOPHY
Short StoryKarangan tentang filosofi yang ditulis secara berantakan dalam artian tidak terkendali, seakan akan semua yang telah tertulis itu tidak diketahui apakah itu benar atau salah.