35🔞

1.3K 110 40
                                    

"We need to prepare for it" Rion memasukkan jari telunjuknya perlahan, tidak ingin membuat cintanya kesakitan.

"Sshh... Slowly please"

Rion menambahkan satu jarinya dan membuat gerakan menggunting, menyiapkan lubang itu agar terbiasa.

"Anhh! You didn't say it hurt!" Caine tersentak saat jari ini memaksa masuk pada anal nya, sakit.

"Aku sudah bilang sayang"

Caine tidak peduli, yang dia pikirkan sekarang adalah bagaimana nantinya jika penis itu menggantikan jari besar milik Rion? Bahkan dengan jari saja sudah sesakit ini.

Namun, bisa caine rasakan sakit yang berangsur berubah nikmat. Dia bisa merasakan titik nikmatnya disentuh didalam sana.

"Do it fasterhh~"

"Is it good?" Rion tersenyum melihat pria dibawahnya mengangguk pasrah.

"Aku bisa kasih lebih dari ini" bisik Rion ditelinga caine.

"Ngga usah banyak omong"

Setelah mengucapkan itu caine kembali mendongak sembari menggigit bibirnya.

Gemasnya, Rion terkekeh melihat bagaimana tubuh kecil itu bergetar dengan anal yang penuh akan jarinya.

"Pelan pelAnhh~ anhjing!"

Caine kuwalahan menerima gerakan acak dari jari Rion dibawah sana, dasar sialan. Kakinya merapat, berusaha melepaskan diri dari pria diatasnya.

"Argh! Hik! Stoppphhh~!"

"Iyonnh~ ahk-Ma mauhh pipishh"

Kakinya kembali dibuka paksa bahkan tambah terbuka lebar sekarang.

Caine menggeleng, puncaknya hampir sampai namun Rion bahkan tak memelankan gerakan jarinya.

"AKHHH~~"

Syuurr~

Kakinya bergetar dengan dada melengkung, hebat. Klimaks nya keluar banyak seakan air kencingnya ikut keluar.

"Wow, indah sekali..."

Rion menjilat bibirnya, libidonya naik seolah akan melahap habis si cantik.

"Curang.."

Suara lembut itu menyapa telinga Rion, pandangan matanya yang menatap celananya buat Rion terkekeh.

"Yeahh.. help me honey"

Rion membalikkan posisi mereka, sedangkan caine tersenyum tipis setelah tepat berada diatas yang lebih besar walau dengan badan yang masih agak gemetar.

Gerakkan jemari lentiknya terhenti saat Rion menahan tangannya.

"Kenapa?"

Ia bertanya-tanya mengapa Rion menghentikannya. Apakah ada yang salah, karena dia bahkan tak punya pengalaman apapun tentang sex dengan pria.

"Pakai mulut kamu"

Caine menipiskan bibirnya merasa aneh. Namun, itu tak membuatnya berhenti. Ingat, dia suka tantangan.

Caine menurunkan resleting celana rion dengan mulus sampai pada saat celana bahan itu ditariknya dan menyisakan celana dalam, dia terdiam.

Besar, pikir nya. Padahal penis pria itu masih di balut celana dalam. Lalu bagaimana jika terbebas?.

Dijilatnya penis yang masih terhalang oleh kain. Bahkan kini sudah basah sebab air liur nya.

Rion mendesis menerima godaan dari si cantik yang tengah bermain-main.

Caine mengerjapkan matanya saat penis besar itu menampar pipinya, apakah muat?

"Kenapa?"

Caine berkedip menatap Rion yang keheranan, "..... What a next step?"

Rion terkekeh, "Suck it with your mouth" ayolah, Rion bukan anak kecil. Tapi dia orang dewasa yang bahkan tahu akan seluk beluk kehidupan. Hal seperti ini bukan lagi tabu baginya.

Genggaman tangan pada penis itu sedikit bergetar, bahkan gerakan tangan mungil itu sedikit kaku.

Caine buka mulutnya dan dengan perlahan memasukkan penis itu pada mulutnya.

Hisapan amatir dengan lidah membelit yang sesekali memutar pada lubang penis, tak ayal bisa membuat Rion menggeram.

"Grhh.. yeahhh. Suck it"

"Annhh! Kamu! Keluarinhh~!" Caine tersentak saat merasakan jari besar Rion kembali masuk pada anal nya.

Plak!

Pantat sintalnya bergoyang, dan semakin menungging.

"Anhh! Sstophh.. Akhhhh!"
Caine ambruk diatas tubuh Rion yang semakin menambah jarinya. Tubuhnya bergetar saat titik nikmatnya kembali disentuh oleh jari besar itu.

Caine pegang kembali penis besar rion dengan tangan bergetar, memasukkan pada mulutnya dengan susah payah dan menghisapnya kuat-kuat.

"Ohh godhh, mulut kamu hangat banget arghh.."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hint:

Diki, Faiz dan kelima temannya duduk melingkari meja bundar. Berapa banyak formasi duduk ketujuh orang tersebut jika Diki dan Faiz selalu diduk berdampingan?

https://privatter.net/p/11254019

Alternatif:

https://trakteer.id/BilLauw

Jangan lupa vote ya guyss, enjoy the story. Semoga bisa jawab dah wkwkwk.

mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang