Jangan lupa tekan vote (⭐) dan komennya teman-teman.. Follow dulu yukkk🤗😘
-Happy Reading-
Pagi ini adalah awal kegiatan mahasiswa baru dimulai setelah melakukan orientasi studi pengenalan kampus atau ospek, kini giliran orientasi studi jurusan (osjur) yang menantinya. New masih sibuk mempersiapkan segala keperluan untuk osjurnya yang akan dia bawa hari ini.
Awal masuk kuliah, dia tidak mau jika harus meninggalkan barang bawaannya barang satupun karena dia malas jika harus berurusan dengan para senior dan berakhir mendapatkan sebuah hukuman.
Senioritas yang sering new tonton di film membuat dirinya bergidik ngeri apabila nanti dia mendapatkan sebuah hukuman.
"New... Ayo sarapan dulu. Kamu diantar phimu ya sebentar lagi" Ucap ibu new dari balik pintu kamar memanggil anak bungsu kesayangannya yang sudah beranjak dewasa ini.
"Tidak mae, New sudah besar. New masih menyiapkan semua keperluan osjur ini" Jawab new dengan menolehkan kepalanya kearah sang ibu yang berdiri di ambang pintu.
"Kan mae udah bilang new. Semalem kamu malah main aja" Protes ibunya sambil menyilangkan tangan di depan dadanya.
"Iya mae, maafin new gak dengerin mae"
Setelah menyiapkan segala keperluan osjurnya, New segera bergabung dengan keluarganya untuk sarapan bersama. Ia menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa dan diruang makan sepertinya sudah ada ayah dan juga kakaknya yang sedang menunggunya.
Dengan senyum manisnya, new menyapa ayah dan kakaknya lalu mendudukkan dirinya disamping sang kakak.
"Selamat pagi pho dan phinya new yang baik hati dan tidak sombong. Oh ya phi, nanti new tambahin uang saku ya. Kan tadi new sudah baik hati sama phi" Ucap new tanpa dosa padahal kakaknya tidak minta untuk dilontarkan pujian dipagi hari.
Ayah dan ibunya hanya menggelengkan kepala saja ketika melihat sianak bungsu yang begitu manja dengan kakaknya.
Arm dan New memang jarang sekali bertengkar sedari kecil, mungkin hanya sedikit keisengan Arm yang menjahili adiknya karena Arm memang selalu memanjakan adik manisnya itu tanpa meminta balasan apapun. Arm selalu menuruti permintaan adiknya asalkan itu masih dalam konteks kebaikan.
Arm lahir 5 tahun lebih cepat dari New. Awalnya, Arm menginginkan seorang adik perempuan karena baginya akan seru jika mempunyai adik perempuan. Ayah dan ibunya memang tidak melakukan cek jenis kelamin bayi supaya menjadi kejutan nantinya untuk anak sulung mereka.
Dan siapa sangka, jika adik Arm malah keluar berjenis kelamin laki-laki. Awal mulanya, Arm merasa dibohongi oleh ibunya karena tetap ngeyel bahwa adiknya itu seorang perempuan bukanlah laki-laki.
Arm dulu berpikir, adik bayinya terlalu cantik jika untuk ukuran seorang bayi laki-laki. Hingga, pada saat New kecil dimandikan baru Arm sadar bahwa adiknya memang benar-benar seorang laki-laki.
Karena inginnya seorang adik perempuan, maka dari itu Arm selalu memperlakukan new kecil seperti seorang ratu bahkan sampai sekarang disaat new sudah mulai memasuki bangku perkuliahan.
"Pagi juga nongnya phi Arm yang selalu menawan. Of course, phi akan tambahin uang saku kamu nanti oke. Yang pinter kuliahnya dan jangan nakal. Jadi anak rajin dan nurut apa yang dikatakan dosen" Ucap Arm sambil memainkan sendok dan garpu ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Senior (TayNew)
AléatoireApa jadinya jika seorang Presiden Mahasiswa fakultas Teknik yang tegas dan dingin seperti Tay Tawan harus dipertemukan dengan Mahasiswa baru yang tengil dan manipulatif seperti New. New dengan kesabaran setipis tisu sedangkan Tay dengan kesabaran s...