02. Jejak yang tertinggal

13 3 1
                                    

Let's read the chapter!

🍂🍂🍂

Hari mulai beranjak malam ketika Claudia, Julien, dan Marie keluar dari Galeri L’Histoire. Mereka berjalan melewati jalanan kota Paris yang dipenuhi lampu-lampu jalan, menciptakan suasana magis yang kontras dengan rasa penasaran yang menggelayuti hati mereka. Claudia masih memegang kartu yang diberikan oleh pria misterius tadi. Di bawah cahaya lampu jalan, ia membaca kembali tulisan yang tercetak rapi di sana.

“Philippe Roux,” gumam Claudia sambil menyipitkan mata membaca tulisan kecil di bawah namanya, “Kurator Seni dan Peneliti Misteri. Kayaknya enggak banyak orang punya profesi kayak gini.”

Marie tertawa kecil. “Kurator seni mungkin biasa, tapi ‘peneliti misteri’? Itu baru aneh! Sepertinya dia benar-benar serius dengan apa yang dia bilang tadi.”

Julien menanggapi dengan nada serius. “Mungkin dia punya banyak informasi yang kita enggak tahu. Lagipula, kita sudah melihat sendiri kalau Lacroix dan lukisan-lukisannya memang punya sisi gelap yang menarik buat diselidiki.”

Claudia menyimpan kartu tersebut di sakunya, bertekad untuk menghubungi Philippe dalam waktu dekat. Namun, sebelum itu, ada sesuatu yang mengusik hatinya. Ia merasa perlu tahu lebih banyak tentang Henri Lacroix. Mungkin ada sesuatu di masa lalunya yang bisa menjelaskan perasaan mendalam yang tertuang dalam lukisan terakhirnya. Atau mungkin, ada jejak yang bisa membawa mereka lebih dekat pada misteri yang tersembunyi.

“Kita perlu riset lebih dalam tentang kehidupan Lacroix,” kata Claudia akhirnya. “Aku punya perasaan bahwa ada sesuatu di masa lalunya yang penting banget buat dipelajari.”

Marie mengangguk setuju. “Aku setuju. Tapi kita harus tahu di mana kita bisa mulai nyari.”

Julien berpikir sejenak. “Mungkin kita bisa mulai dari perpustakaan kota. Mereka pasti punya arsip tentang seniman terkenal. Kalau Lacroix semisterius itu, pasti ada catatan tentang dia di sana.”

Keputusan mereka pun bulat. Esok harinya, mereka akan memulai petualangan baru dengan mencari jejak yang ditinggalkan oleh Lacroix.

---

Keesokan harinya, Claudia tiba lebih dulu di perpustakaan kota Paris. Suasana tenang dan sedikit suram di dalam perpustakaan menambah kesan misterius dalam pencarian mereka. Setelah beberapa saat, Marie dan Julien muncul dengan semangat yang sama.

“Kita langsung mulai aja ya?” tanya Julien sambil melihat ke sekeliling, mencari bagian arsip.

Claudia mengangguk. “Setuju. Mungkin kita bisa mulai dengan bagian sejarah seni atau arsip tokoh terkenal.”

Mereka pun bergerak menuju rak-rak buku yang tinggi, penuh dengan buku-buku tua yang tertata rapi. Claudia mengambil sebuah buku tebal yang terlihat usang dengan sampul berwarna hijau tua. Judulnya, Pelukis Paris: Karya dan Kehidupan Mereka, terlihat usang, tetapi mungkin di dalamnya tersimpan informasi yang berharga.

Ketika membuka halaman demi halaman, Claudia menemukan beberapa halaman yang membahas tentang Henri Lacroix. Ada potret hitam-putih dirinya, tampak lebih muda, dengan ekspresi serius yang menghiasi wajahnya.

“Lihat ini,” Claudia menunjuk foto tersebut pada Marie dan Julien. “Ini Lacroix saat muda. Dia tampak begitu serius, ya? Seperti punya beban berat di pundaknya.”

Marie membaca teks di bawah foto itu. “Dikatakan di sini kalau Lacroix dikenal sebagai seniman dengan gaya yang sangat emosional, seakan mencerminkan segala rasa sakit yang ia rasakan sendiri. Dia juga terkenal tertutup dan jarang terlihat di acara-acara publik.”

Secrets Behind The Scenes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang