03. Pertemuan yang Menegangkan

5 2 0
                                    

Let's read the chapter!

🍂🍂🍂

Keesokan malamnya, Claudia tiba lebih dulu di kafe dekat Montmartre yang sudah disepakati bersama Philippe. Suasana kafe yang temaram dengan aroma kopi yang khas membuat suasana semakin intens. Tidak lama kemudian, Marie dan Julien bergabung, duduk bersebelahan sambil berusaha meredam kegugupan mereka.

Tak lama, pintu kafe terbuka, dan Philippe Roux melangkah masuk. Ia mengenakan mantel hitam panjang, terlihat seperti seseorang yang terbiasa membawa rahasia. Setelah menemukan Claudia dan teman-temannya, ia segera menghampiri mereka dan tersenyum hangat.

“Senang kalian datang,” kata Philippe sambil duduk di depan mereka. “Saya bisa merasakan bahwa kalian punya semangat besar untuk memahami Lacroix. Tidak banyak orang yang berani menggali lebih dalam.”

Claudia membalas dengan senyum tipis, “Kami benar-benar penasaran, Tuan Roux. Semakin kami tahu tentang Lacroix, semakin banyak pertanyaan yang muncul.”

Philippe mengangguk. “Begitu yang selalu terjadi ketika menyelidiki seseorang dengan kehidupan yang kompleks seperti Lacroix. Terkadang, jawabannya bisa membawa kita pada jalan yang lebih gelap.”

Julien langsung melontarkan pertanyaan pertama, “Kami ingin tahu lebih banyak tentang Marguerite. Kami menemukan beberapa informasi bahwa dia dekat sekali dengan Lacroix. Apa yang Anda tahu tentang dia?”

Philippe menatap Julien dengan mata tajam, seolah mempertimbangkan seberapa banyak yang akan ia ungkapkan. “Marguerite adalah wanita yang sangat berarti bagi Lacroix. Mungkin satu-satunya orang yang benar-benar memahami dirinya. Tapi hubungan mereka… tidak selalu indah.”

Marie mendekatkan tubuhnya, penasaran. “Apakah mereka pasangan?”

Philippe tersenyum samar. “Mungkin. Tapi ada sesuatu yang lebih rumit dari sekadar hubungan romantis. Marguerite adalah inspirasi sekaligus mimpi buruk bagi Lacroix. Hubungan mereka penuh gairah, tetapi juga penuh penderitaan.”

Claudia merasakan bulu kuduknya meremang. “Apa yang membuat hubungan mereka begitu rumit?”

Philippe menatap mereka satu per satu, suaranya merendah seakan berbicara tentang rahasia yang sangat dalam. “Ada desas-desus bahwa Marguerite membawa sesuatu yang gelap dalam dirinya. Beberapa orang percaya bahwa dia terlibat dalam ilmu hitam atau semacam ritual kuno. Konon, Lacroix sangat terpikat oleh sisi misterius Marguerite ini.”

Marie tersentak kaget. “Apakah Lacroix juga ikut terlibat?”

Philippe mengangguk pelan. “Ya. Pada titik tertentu, Lacroix mulai terobsesi dengan hal-hal yang tidak bisa dijelaskan dengan logika. Dia merasa bahwa melalui Marguerite, dia bisa menemukan dimensi lain, sebuah dunia yang bisa memberinya inspirasi tanpa batas. Tapi sayangnya, dunia itu juga mulai memengaruhi jiwanya.”

Claudia merasa seperti mendengarkan kisah dari dunia lain. “Jadi, Lacroix menyelami hal-hal yang lebih gelap?”

“Lebih dari itu,” jawab Philippe. “Dia terjerumus. Karya-karyanya, terutama yang terakhir, adalah hasil dari perasaan takut dan obsesi yang melanda dirinya. Dia seakan melihat dunia yang berbeda, dunia yang membuatnya takut, tapi juga memberi inspirasi.”

Julien menghela napas dalam-dalam. “Jadi, lukisan terakhirnya itu... adalah puncak dari obsesi dan rasa takutnya?”

Philippe mengangguk. “Betul. Dan setelah Marguerite menghilang, Lacroix pun perlahan menghilang dari dunia seni, seakan hidupnya telah direnggut oleh sesuatu yang tidak terlihat.”

Claudia merasa semakin penasaran. “Apakah Anda tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Marguerite?”

Philippe terdiam sejenak, lalu berkata dengan nada rendah, “Tidak ada yang benar-benar tahu. Ada yang mengatakan bahwa Marguerite terbunuh, ada juga yang percaya dia menghilang dengan sengaja untuk menghindari kejaran seseorang atau sesuatu.”

Secrets Behind The Scenes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang