04. Jejak dalam Gelap

9 2 0
                                    

Malam semakin larut, dan ketegangan memenuhi apartemen Claudia. Setelah menemukan liontin yang ditinggalkan oleh Lacroix, mereka bertiga tak bisa menepis perasaan aneh yang menyelimuti mereka. Liontin itu tidak hanya terlihat seperti aksesori biasa; ada sesuatu di dalamnya yang menuntut perhatian, seolah mengundang mereka untuk menggali lebih dalam—tapi juga memperingatkan bahaya di setiap langkah.

Claudia menyalakan lilin di meja, membiarkan cahayanya yang lembut menerangi liontin yang tergeletak di tengah. Julien dan Marie duduk di sekelilingnya, memperhatikan setiap detail liontin itu. Ukiran di permukaannya tampak lebih jelas dalam cahaya lilin, memperlihatkan pola-pola rumit yang seolah memuat kode atau pesan tersembunyi.

"Kita mulai dari mana, nih?" tanya Julien, matanya terpaku pada liontin.

Claudia membuka jurnal Lacroix, mencari petunjuk lebih lanjut. "Lacroix menulis kalau liontin ini punya hubungan khusus sama Marguerite. Katanya, ini adalah sesuatu yang dia titipkan untuk menyimpan rahasia besar."

Marie bergidik. "Kalian nggak merasa ini terlalu misterius? Maksudku, kalau benar liontin ini semacam penyimpan rahasia, kenapa Lacroix nggak langsung bilang aja apa isinya?"

Julien mengangguk setuju. "Mungkin karena rahasianya terlalu bahaya buat diceritain secara langsung. Kita tahu kan, Lacroix juga udah sempat tulis kalau dia ngerasa kayak ‘terjebak dalam kegelapan’ sejak ketemu Marguerite."

Claudia merasakan dorongan kuat untuk menyelami lebih jauh. Dia meletakkan liontin itu di bawah cahaya lilin, mencoba memperhatikan setiap ukirannya. Ada lambang mata di tengah-tengah, dikelilingi garis melingkar yang tampak seperti pola spiral. Pola ini sekilas tampak biasa saja, tapi makin dilihat, semakin terasa seperti ada makna tersembunyi di baliknya.

"Aku akan cari tahu tentang simbol mata ini," ucap Claudia sambil membuka laptopnya. Ia mulai mengetik kata kunci seputar mata, simbol-simbol kuno, dan benda-benda esoterik. Selama beberapa menit, ia membolak-balik halaman web, hingga akhirnya menemukan artikel yang cukup menarik.

"Simbol mata sering dihubungkan dengan konsep 'penjaga rahasia' dalam beberapa budaya kuno. Banyak yang percaya kalau simbol ini membawa energi khusus yang melindungi rahasia besar dan menyembunyikan kebenaran yang seharusnya nggak boleh diungkap," ucap Claudia sambil membaca.

Marie menelan ludah. "Jadi… Marguerite atau Lacroix mungkin punya rahasia besar, dan liontin ini semacam… penjaganya?"

Julien mengangguk. "Bisa jadi. Dan mungkin Lacroix merasa kalau rahasia ini terlalu besar buat dia simpan sendiri, makanya dia ninggalin petunjuk di jurnalnya."

"Kalau gitu, pertanyaannya… apa rahasia yang disembunyikan Lacroix ini?" tanya Marie dengan nada khawatir.

Claudia mendongak dari layar laptop dan menatap kedua temannya. "Aku nggak tahu pasti. Tapi yang jelas, liontin ini punya peran penting dalam cerita Lacroix. Aku bisa rasain kalau ini lebih dari sekadar benda biasa."

Julien mengambil liontin itu dan mengamatinya dengan serius. "Aku bisa foto simbol-simbol ini, nanti kita bisa cocokkan dengan sumber lain. Siapa tahu kita bisa nemu petunjuk tambahan."

Mereka bertiga kemudian membahas berbagai kemungkinan, mencoba merangkai benang merah dari petunjuk yang telah mereka kumpulkan sejauh ini. Setiap informasi terasa seperti kepingan puzzle yang harus mereka susun untuk mengungkap rahasia Lacroix dan Marguerite.

---

Di tengah diskusi, tiba-tiba terdengar suara dentuman dari luar jendela. Marie terlonjak dan memandang ke arah jendela dengan cemas. "Kalian denger suara itu?"

Claudia mengangguk, merasa jantungnya berdebar. "Iya, aku denger."

Julien langsung bangkit dari duduknya dan mendekati jendela. Ia membuka sedikit tirainya dan melongok keluar. Jalanan di luar tampak sepi dan gelap, hanya diterangi oleh beberapa lampu jalan yang kelap-kelip.

Secrets Behind The Scenes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang