Sudah bermenit-menit mereka bertarung, wajah Saburo juga terlihat babak belur, sedangkan wajah (name) masih aman aja karna dia terus terusan melindungi wajahnya.
Kecepatan serangan Saburo semakin meningkat, begitu juga (name), bukan malah kehabisan energi tapi kok malah menambah energi?
Saat (name) hendak menendangnya, Saburo kali ini dapat menahan kaki gadis itu.
(Name) Mencoba memberontak untuk lepas, sebelah tangan Saburo hendak mengincar wajahnya
Sontak (name) mengangkat sebelah lengannya untuk melindungi wajahnya walaupun keadaannya saat ini sedang dikunci.
"APA KAU KEWALAHAN?! BERIKAN WAJAHMU DASAR JALANG!" Seru Saburo.
Gadis itu mendecih kesal, sebuah ide untuk melepaskan diri muncul di pikirannya.
Saat tinju Saburo hendak mengenai wajahnya, (name) langsung menahan tinjunya dengan satu tangan, dan satunya lagi (name) mengandalkan sikunya untuk menyerang wajah Saburo.
Bugh!
Darah segar keluar dari hidung Saburo, ia sedikit terhuyung dibuat (name). Kunciannya melemah, dan kaki (name) pun berhasil lepas darinya.
(Name) Melompat mundur, gadis itu sedikit lelah karena harus mengumpulkan banyak tenaga untuk lepas darinya.
"Hah.. hah.."
Saburo kembali menyerang (name) dengan kecepatan tak terduga, ia melancarkan pukulan bertubi-tubi padanya hingga (name) terpojok.
Buagh!
"Anying! Perut gw dah kena imbas" batin (name)
Darah segar keluar dari mulut gadis itu, "ah.. wajahku sudah ternodai dengan darah.." ucap (name), lalu ia menatap Saburo dengan tajam.
"Kau akan tanggung jawab akan hal itu" lanjut (name) dengan tatapan membunuh.
Gadis itu langsung menendang Saburo dengan tenaga yang luar biasa, membuatnya terpental cukup jauh darinya.
"SIALANNNN!!!!!" Geram Saburo, lalu ia memaksakan dirinya untuk bangkit lagi dan menyerang gadis itu.
Beberapa pukulan berhasil (name) menghindar dengan mudah. Satu tendangan hendak mengenainya dan langsung saja (name) mengunci kaki Saburo menggunakan tangannya, lalu kaki gadis itu ia incar ke kaki Saburo yang masih nganggur menginjak di lantai.
Set!
Duagh!
"Akh-!" Ringis Saburo yang kembali tumbang.
(Name) Mengelap darahnya di sudut bibirnya, "ini masih tak seberapa, kau itu hanya hoki saja." Ujar (name)
Penonton disana hanya diam, memperhatikan pertarungan sengit itu. Terlihat Sakura melotot tak percaya, ya karna ini baru pertama kali ia melihat pertarungan sesengit itu, apalagi Perempuan vs Laki-laki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genius [Wind Breaker x F Reader]
Fanfiction[Sedang di proses] 𝙤𝙣𝙡𝙮 𝙖 𝙜𝙚𝙣𝙞𝙪𝙨 𝙘𝙤𝙪𝙡𝙙 𝙡𝙤𝙫𝙚 𝙖 𝙬𝙤𝙢𝙖𝙣 𝙡𝙞𝙠𝙚 𝙢𝙚 Katanya only, tetapi kenapa malah jadi mereka?! Menceritakan kisah seorang gadis yatim piatu yang dibesarkan di panti dan diadopsi oleh seorang wanita tua, t...