07. Ujian pertama?

1 1 0
                                    

🍂🍂🍂

Sinar matahari sore menyusup melalui pepohonan hutan yang lebat, menciptakan pola cahaya dan bayangan di jalan setapak yang mereka lalui. Claudia, Julien, dan Marie berjalan dengan hati-hati, menelusuri setiap jejak dan petunjuk yang bisa mereka dapatkan tentang Lacroix. Semangat petualangan menghangatkan suasana di antara mereka, meski kegelapan masa lalu tetap membayangi langkah-langkah mereka.

“Sebelum kita sampai ke kuil, kita harus memastikan kita tidak melewatkan petunjuk penting,” ujar Marie, mengintip ke dalam catatan yang berisi informasi tentang Lacroix dan pengikutnya. “Ada satu lokasi lagi yang disebutkan di sini: gua di dekat sungai. Katanya, itu adalah tempat di mana beberapa ritual dilakukan.”

“Jadi kita akan ke gua itu setelah ini?” tanya Julien, wajahnya tampak bersemangat.

“Ya, kita harus cepat. Kita tidak tahu berapa lama kita punya waktu sebelum mereka menyadari kita mencari tahu,” jawab Claudia, menatap sekeliling dengan waspada.

Setelah beberapa menit berjalan, mereka tiba di mulut gua yang gelap. Suara gemericik air dari sungai dekat sana memberikan suasana yang aneh. Sebelum masuk, mereka mengumpulkan keberanian dan mengatur ulang perlengkapan mereka.

“Siapa yang mau masuk lebih dulu?” tanya Julien, menatap gua yang tampak menakutkan.

“Aku,” kata Claudia dengan mantap. “Kita harus melihat apa yang ada di dalam sebelum kita semua masuk.”

Dengan senter di tangan, Claudia melangkah masuk, diikuti oleh Marie dan Julien. Ruangan dalam gua itu lembap dan gelap, dindingnya dipenuhi stalaktit yang meneteskan air. Setiap langkah mereka mengeluarkan suara yang menggema, membuat suasana semakin mencekam.

Di dalam gua, mereka menemukan ukiran-ukiran kuno di dinding, menggambarkan sosok manusia dan makhluk-makhluk aneh yang tampak terikat dalam sebuah ritual. “Lihat ini,” kata Claudia, menunjuk pada salah satu ukiran. “Sepertinya ini menggambarkan pengorbanan.”

“Ini menjijikkan,” kata Marie, mengernyitkan wajahnya. “Apa yang mereka lakukan di sini?”

“Mungkin ini semua berkaitan dengan Lacroix. Dia pasti mengadakan ritual di sini,” jawab Julien. “Kita harus mencatat semua ini.”

Sementara mereka memeriksa lebih jauh, Claudia tiba-tiba merasa ada sesuatu yang bergerak di dalam kegelapan. Jantungnya berdegup kencang. “Apakah kalian merasakannya? Sepertinya ada yang lain di sini.”

Julien dan Marie saling bertukar pandang, lalu menanggapi ketakutan Claudia. “Mungkin hanya suara air,” kata Julien, berusaha menenangkan.

Namun, saat mereka mendengarkan lebih seksama, suara itu semakin jelas—suara langkah kaki yang berat. “Kita harus keluar dari sini,” kata Marie, suara terbata-bata.

“Belum, kita harus menemukan apa yang kita cari,” ujar Claudia, menolak untuk mundur.

Tiba-tiba, sosok bayangan melintas di depan mereka. Ketiga teman itu terkejut dan melangkah mundur. Sosok itu berhenti, menampakkan wajah yang tertutup oleh jubah hitam. “Siapa kalian?” suara serak itu membuat mereka semua terdiam.

Claudia berusaha tetap tenang. “Kami… kami hanya mencari informasi tentang Lacroix.”

“Informasi?” sosok itu tertawa sinis. “Banyak yang ingin tahu, tetapi sedikit yang berani mencari tahu. Apa kalian siap menerima konsekuensinya?”

“Konsekuensi?” tanya Julien, merasa ketakutan merayap di antara mereka.

“Ritual ini bukan untuk sembarang orang. Jika kalian ingin tahu lebih jauh, kalian harus melewati ujian yang akan menguji keberanian dan ketulusan hati kalian,” ujar sosok itu.

Secrets Behind The Scenes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang