Jangan lupa tekan vote (⭐) dan komennya teman-teman.. Follow dulu yukkk🤗😘
-Happy Reading-
Setelah bersih-bersih di kamar mandi, New segera berlalu menuju ruang ketua BEM untuk memenuhi undangan sang presiden BEM berwajah datar yang menyebalkan bagi New.
Dia sendirian tak bersama kedua sahabatnya. Dengan bermalasan dia bawa langkah kakinya menuju ke ruangan Khun Tay Tawan yang budiman dan paling berkuasa di Fakultas Teknik.
Setelah terlihat pintu bertuliskan "Ruang presiden BEM" Dia menghela nafas dan membuka pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Dapat dia lihat, bahwa Tay sudah duduk menunggunya.
Dengan wajah angkuhnya, New mendekati Tay sedangkan Tay malah pergi ke arah pintu dan menutup pintu itu rapat-rapat lalu menguncinya dari dalam dan melepas kuncinya karena dia tak akan membiarkan siapapun masuk serta tak akan membiarkan New kabur.
"Ngapain dikunci hah.. Mau ngapain?" Tanya New sambil nyolot kearah Tay.
Tay tak menjawab dan perlahan mendekati New sedangkan New perlahan memundurkan dirinya namun sayangnya tubuhnya terhalang oleh tembok.
Grep...
Tubuh New membeku ketika Tay memeluknya erat seolah tak ingin melepaskannya.
"Maaf hin... Maaf" Ucap Tay sambil mengusap punggung New dengan lembut.
"Lepas tee... Aku sesak nafas nanti"
Tay melepaskan pelukannya lalu tersenyum manis kearah New. Senyuman yang tak pernah dia berikan kepada orang lain selain kepada kekasihnya itu dan senyumannya juga untuk ayahnya karena sang ibu sudah tiada (hanya fiksi ya jangan marah).
Kalian tidak salah dengar. Taynew adalah sepasang kekasih yang sudah menjalin hubungan sejak kelas 2 SMA. Jika kalian bertanya kenapa bisa dan siapa yang memulai duluan. Jawabannya adalah New yang menyatakan cinta kepada tay kala itu.
Awalnya new hanya kalah main truth or dare dan ditantang oleh temannya untuk menyatakan cinta kepada senior yang pernah menghukumnya pada saat masa orientasi siswa di SMA.
New ditantang untuk menyatakan cinta kepada Tay yang notabenenya dulu adalah musuh bebuyutannya. New begitu terkejut ketika Tay mengiyakan semuanya. Bagaimana bisa sosok datar seperti Tay menerima sosok petakilan seperti dirinya.
Seiring berjalannya waktu, mulai tumbuh perasaan cinta yang sesungguhnya diantara keduanya. Hingga suatu hari, Tay sempat kecewa kepada New karena tau bahwa new hanya menjadikan Tay sebagai bahan taruhannya.
Mereka berbicara dari hati ke hati hingga new menjelaskan semuanya bahwa memang awalnya dia hanya menjadikan tay sebagai bahan taruhannya namun siapa sangka bahwa new mengakui jika dia benar-benar mencintai tay begitupun dengan sebaliknya.
Tay memutuskan untuk memulainya dari awal dan kembali menyatakan cintanya kepada new dan sampai saat ini mereka pacaran memang atas dasar cinta sama cinta bukan karena taruhan lagi.
Tay memang lebih suka memanggil new dengan panggilan hin sebagai panggilan kesayangan karena new seperti batu. Sedangkan New tidak mau memanggil Tay dengan panggilan phi biar lebih setara saja pikirnya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Senior (TayNew)
LosoweApa jadinya jika seorang Presiden Mahasiswa fakultas Teknik yang tegas dan dingin seperti Tay Tawan harus dipertemukan dengan Mahasiswa baru yang tengil dan manipulatif seperti New. New dengan kesabaran setipis tisu sedangkan Tay dengan kesabaran s...