Epilog : Aku Datang, Impianku!

13 5 3
                                    


Impian tidak akan datang dengan sendirian, tapi impian harus dijemput dengan usaha dan kerja keras. Happy reading!!

-

-

-

-

Pagi ini, aku bangun lebih awal karena harus bersiap-siap untuk keberangkatanku ke Jepang.

"Akhirnya hari yang sudah lama aku tunggu sudah tiba."

Semalam aku sudah mempersiapkan semua barang-barang yang akan dibawa seperti pakaian, peralatan mandi, dan beberapa makanan yang dibuat oleh ibuku.

"Nak kamu sudah bangun kan? Ayo cepat siap-siap." Ibuku memanggil, lalu aku keluar dari kamar tidur dan segera mandi.

Setelah selesai aku pun memakai pakaian yang jarang sekali aku pakai, yaitu pakaian kemeja dan celana panjang yang rapi.

"Sepertinya aku harus memakai jaket juga karena takutnya nanti kedinginan."
Aku mengambil jaketku dari dalam lemari dan memakainya.

Setelah semua sudah siap, aku pergi ke dapur untuk membantu ibu menyiapkan sarapan.

"Jam berapa jadwal pesawatmu nak?"

"Jam delapan pagi bu."

"Kalau begitu ayo kita segera sarapan dan setelah itu mengantarmu ke bandara."

"Ya."

Sebelumnya aku, ayah dan ibuku sedang kesulitan untuk mencari mobil yang bisa membawaku ke bandara karena jami hanya pujya uang seratus ribu untuk menyewa mobil dan itu tidak cukup.

Tapi, aku beruntung karena bos ayahku adalah orang yang baik hati. Jadi dia mengizinkan ayahku untuk mengambil cuti saat itu sekaligus meminjam mobilnya.

Hanya saja dengan satu syarat, yaitu dia juga ingin ikut mengantarku dan ayahku pun tentu menyetujuinya.
Bahkan, ayahku tidak perlu memhayar sewa untuk hal ini.

Setelah selesai sarapan, kami sekeluarga keluar dari rumah dan ibu mengunci pintu. Tidak lama setelah itu, mobil bos ayahku datang dan semua barang-barangku diangkut ke dalam mobil.

Lalu kami bertiga juga nasuk ke dalam mobilnya dan setelah itu kami berangkat.

Di tengah perjalanan bos ayahku menanyakan beberapa pertanyaan kepadaku yaitu tentang bagaimana usahaku selama ini dan apa yang memotivasiku sampai seperti ini.
Lalu aku menjawab kalau yang memotivasiku adalah seorang idol dari Jepang yang bernama Yuki Futaba, mendengar jawabanku dia tertawa, ayah dan ibuku juga tertawa.

Lalu saat sampai di bandara, aku sudah ditunggu oleh petugas yang disiapkan untuk mengantarku ke Jepang yang membantu proses keberangkatanmu.
Setelah semua proses selesai, aku masuk ke dalam pesawat dan mereka membantuku membawa barang-barangku.

Tapi, sebelum masuk ke pesawat aku ingin memeluk ayah dan ibuku lagi karena aku akan berpisah lama dengannya.

"Ayah, ibu, jaga diri kalian baik-baik disini ya. Aku akan pulang empat tahun lagi, ayah dan ibu harus menjaga kesehatan." Ucapku sambil memeluk mereka dengan erat dan menangis.

"Nak, kamu juga jaga diri dengan baik ya di Jepang, mungkin akan berat karena ini pertama kalinya kau berpisah dari kami dan kau harus mandiri disana." Ucap ayahku.

"Dan nak, kamu ingat pesan ibu. Kalau kamu sudah berada di Jepang, tolong jangan melihat ke atas ya, jangan lihat langitnya." Ucap ibuku.

"Iya bu, iya." Aku mengangguk begitu saja.

"Nak Leo, pesawat sudah mau berangkat." Ucap salah satu petugas.

"Baik pak. Ayah ibu, aku pergi dulu ya. Kalian jaga diri baik-baik disini."

"Iya nak kamu juga ya." Ucap ibuku.

Lalu, pelukan mereka yang hangat itu aku lepas dengan perasaan yang sangat berat. Kemudian, aku mengikuti dua petugas itu dan melambaikan tanganku ke arah mereka saat berada di dalam pesawat sampai pintunya ditutup.

Ini adalah bagian yang paling sedih, tapi jika tidak aku mulai maka hidupku tidak akan berubah, jadi aku harus siap dengan semua ini.

Aku duduk di tempat yang sudah disesuaikan dengan tiketku, lalu melihat keluar jendela dan orang tuaku masih di sana.

Air mataku yang keluar tidak sanggup kuhentikan, sekarang aku hanya bisa berdoa kepada tuhan dan berharap mereka bisa menjaga kesehatan.
Dan pesawat yang aku naiki pun terbang, meninggalkan kenangan yang tersisa terhadap kedua orang tuaku yang hanya bisa mereka lepaskan lagi saat empat tahun kemudian.

"Sampai jumpa lagi ayah, ibu." Ucapku di dalam pesawat.

-

-

-

_____________________

Yeayyyy!

Akhirnya tamat juga ya cerita ini untuk part 1 nya. Part 2 mungkin akan saya lanjut kalau yang baca sudah cukup ramai. Karena itulah, tolong bantu ramaikan dan vote yak, biar saya bisa semangat buat lanjutin cerita ini.

Terima kasih dan sampai jumpa di kesempatan selanjutnya!!!

***

Leo : Dia yang Seorang Idola[ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang