Semua bermula ketika seorang gadis berperawakan tinggi, berparas cantik ini mencoba peruntungannya pada sebuah jejaring sosial bernama Dashline. Secara garis besar, Dashline merupakan sebuah jaringan internet berskala global yang mencakup koneksi 'bawah tanah' antar penggunanya. Bisa dibilang jika Dashline ini memiliki konsep yang cenderung kearah Dark Web, namun dengan versi vulgar yang mendominasi. Setiap penggunanya dapat berinteraksi dengan pengguna lainnya secara tatap muka yang melakukan siaran langsung dimanapun mereka berada.
"Peringatan! Jangan pernah menggunakan nama asli disini. Kebocoran data privasi bukan tanggung jawab kami", matanya mulai membaca dari kiri ke kanan secara cepat, lalu menekan tombol yang ada pada laptopnya.
"Mm.... Oke...", gumam kecilnya, lalu ia pun mulai memasuki jejaring internet yang berisi jutaan pengguna di dalamnya.
Oh ya, namanya adalah Gracia. Dia adalah seorang gadis kuliahan yang menyambung hidupnya sebagai seorang personil grup idola tersohor di Nusantara ini.
"Cape banget gue kerja di bakery. Bukannya enak, malah dapat banyak pelecehan..", Gracia memendam semua itu didalam batinnya.
"...semoga dengan ini kehidupan gue bisa berubah.."
Tampilan layar yang agak menyulitkannya untuk memahami pun membuatnya menggaruk rambutnya. Namun dengan adanya opsi ubah bahasa, akhirnya ia mampu memahami setiap tombol dan kata akan membawanya kemana.
"Ini awal-awal kemana dulu, ya?", ia mengarahkan mousenya menuju ke sebuah ruangan, yang didalamnya sangat ramai oleh pengguna yang menonton seseorang itu.
Namun begitu masuk, ia sangat terkejut melihat isinya. Sebuah gadis tampil vulgar tak berbusana, dan terlihat memainkan buah dadanya naik dan turun sembari meremas, lanjut memamerkan kemaluannya seolah tanpa harus takut.
"Anjiiir, ini website apaan sih? Kok kayak B*go itu??!", Gracia menutup mulutnya yang menganga sebagai respon terkejutnya yang alami.
Beragam komentar pun meminta sang pemeran didalam siaran langsung itu untuk memeragakan pose yang diminta. Namun gadis di dalam video itu tak menggubris mereka yang hanya berkomentar. Justru yang menggunakan uang asli untuk disawer pun segera dilakukan gadis itu.
"Duh, si Shani ga ngotak banget nyuruh aku live disini. Disini banget, Shan?", gumam Gracia.
Namun hanya dengan menonton apa yang disajikan oleh video tersebut, Gracia hanya mendapatkan rasa jijik, sehingga ia memutuskan untuk menutup laman peramban web tersebut.
"Ngga ngga ngga! Jijik liatnya gue", perasaan jijik namun masih meninggalkan rasa penasaran itu mengukuhkan tekadnya untuk mengurungkan niat menjadi 'penyaji tubuh' dalam bentuk video.
"Bisa-bisanya Shani nawarin gue tempat cari side income disini. Udah gila apa, ya?", Gracia berpikir berkali-kali perihal apakah ia memang harus memulai karir sampingannya disana.
"Sebenernya, bisa aja gua mulai disitu. Tapi...kalo ada fans yang tau kalo gua masih member, gimana ya...?", ia bergumam, berpikir jika hal ini layak atau tidak untuk ia lakukan.
Lantas tanpa kegiatan pasti, Gracia pun merebahkan dirinya diatas kasurnya. Ia terus memikirkan hal yang masih membekas didalam ingatannya tadi. Sempat tersirat keinginannya untuk memulai karir disana, namun ia memutuskan untuk mencegah hal itu.
Di dalam ruang kamar yang sempit itu, ia hanya berkelahi dengan pikirannya yang masih sibuk mencari kepastian. Tanda tanya besar muncul di benaknya mengapa bisa sahabat terdekatnya menyarankan Gracia untuk mencoba menggali peruntungan disana. Ia masih tak habis pikir mengapa ia seolah harus mencari uang disana.
...
Rebah diatas kasur tidurnya, terlelap hingga terbuai ia ke alam mimpi dalam waktu singkat. Tanpa sadar ia terbangun pada pukul yang nyaris membuatnya terlambat untuk sesuatu.
Bbzzzzzzttt! Bbbbzzzttttt!
Dering panggilan masuk pada ponselnya yang membangunkannya, secara perlahan ia tersadar dari lelap tidurnya.
"Huh..?", dengan wajah lusuh ia terbangun, menatap kemana sumber suara yang menyadarkannya itu.
"Gegee!"
"P"
"P"
"P"
"Lu dimana? Hari ini jadwal lu show"
"P"
"P""HAH?!", menyadari ia hampir terlambat untuk tampil pada show theater hari ini, dengan langkah yang tergopoh-gopoh ia beranjak lalu bergegas menuju kamar mandi.
"Sial! Siaaall!!! Pake acara telat pula!", Gracia mengambil setelan pakaiannya lalu mulai bergegas menuju kamar mandi.
" Pake acara ketiduran lagi, aduh anjiiirrr!"
.
Bersambung. . . . .