Vander masuk ke kantin kantor, dia ke kantor disuruh mama nya btw. Tapi kesini sih karena lapar ya, belum jam istirahat juga.
Suka suka vander wkwk, anak bos nih guys senggol dong.
"Buk, ketoprak bungkus" mengecek ponselnya "dua"
"Oke" ia duduk santai disana, sendirian sambil mengecek ponselnya. Sebelum akhirnya segelas cappucino mendarat didepannya, vander mengambil "udah lu bayar kan?"
"Kagak bayar, orang gue bilang gue keponakannya bapak lu" ucap jeslin santai. Vander langsung memasang wajah kesal "bayar anjing, orang nyari nafkah lu buat susah"
"Ga ada uanggggg" cewek itu melirik, vander mendengus "miskin gaya lu, ambil ketopraknya"
Jeslin merengut saat pria yang malah sering diakui sebagai abangnya itu beranjak membayar, walau setelah itu ia terkekeh. "Mba jeslin, ini ketopraknya"
"Oke Bu, makasih. Yang bayar evander ya buk"
"Siap!!"
Tanpa menunggu vander, jeslin pergi masuk menyusuri lobby kantor. Dia ngikut vander ke kantor btw, kan memang kembar lagi magang, jadi dirumah cuman ada vander dan jeslin yang lagi nginap beberapa Minggu untuk liburan sebelum melanjutkan pendidikan di Korea.
Sekedar informasi, jeslin merupakan anak dari kakaknya Skylar. Asli indonesia namun menetap di Singapura bersama orang tuanya, nah makanya ke indonesia tuh mau liburan doang, alasan lainnya sih mau minta duit juga sih ke Brian dan Skylar.
Engga, dia ga miskin ya, sebelas dua belas kek vander lah tengik nya, minta duit gitu.
Di lobby, jeslin merasa dirinya diliatian, pas noleh bener aja tuh ada cowo liatin dia, padahal lagi ngisi air di tumblernya. Dilihat lihat sih cowo cantik, mana tatapannya sinis banget lagi. Memang jeslin ngapain ya?
Bodoamat lah, jeslin jalan aja. Nah pas lewatin itu cowo "mbak, cewenya evander ya?"
Tanya nya, jeslin kaget lah. Baru aja mau jawab "woi ketoprak gue!!" Tiba tiba kedengaran suara begitu, jeslin dan -jovan- cowo yang ngomong sama jeslin jelas menoleh, vander datang dengan wajah yang agak bingung karena ada si pujaan hati.
Hehe.
Lupa, saatnya beraksi.
"Sayang, ketoprak aku dibawa, kenapa ga bilang sih" jeslin tercengang, apalagi vander merangkulnya lalu menatap Jovan yang memasang wajah aneh, emosi yang terpendam "hai jovanel"
Jovanel??
He, jovanel??
Serius? Dimana cantik itu?
Kemana panggilan si 'cantik' ituuuuuu?!!!
Jovan langsung beranjak, sebelum itu sempat menyenggol dispenser dengan pinggulnya. Sempat kesakitan bahkan vander dan jeslin pun terkejut, namun karena terlanjur kesal dan malu akhirnya ia lari dengan cepat.
Melihatnya pergi, vander pandang tak suka "dispenser anjing!" Karena Jovan pasti kesakitan sekali.
Jeslin masih mencerna semuanya, ia pandangi sang sepupu yang masih marah marah dengan benda mati didepannya "lu kenapa dah njir? Terus cowo cantik tadi siapa? Kok tiba tiba nanyain gue pacar lo apa bukan?"
Vander menatapnya, lalu terkekeh "gini deh" ia dekati jeslin "bantuin gue"
"Kaga mau"rengut wanita itu, vander mendengus "please, gue tambahin duit jajan sumpah"
"Oke" senyumnya langsung lebar.
••
Jovan melirik jeslin tak santai, apalagi sekarang gadis itu bersama Rey dan ren, sedang makan bersama sesekali tertawa entah apa yang dilucukan, alay.
KAMU SEDANG MEMBACA
b'fams au 📌
Fanfictionbang family local, au. Slice of life. 18+, berbahasa kasar. Local!