03

2.7K 198 7
                                        

HAPPY READING













Suasana hari ini begitu cerah, membuat Jeno tampak lebih bersemangat. Dia mengenakan kaos hitam yang kasual, dipadukan dengan celana pendek biru, dan membawa buket bunga yang indah di tangannya. Dengan langkah percaya diri, Jeno melangkah masuk ke halaman rumah keluarga Huang, keluarga yang tak lama lagi akan menjadi besannya.

Tak ketinggalan, ia membawa beberapa kantong belanja sebagai tambahan untuk keluarga tersebut. Setelah sampai di depan pintu, Jeno segera memencet tombol bel dengan harapan. Dia menunggu dengan sabar, sesekali melirik jam tangannya. Seharusnya Renjun dan keluarganya mungkin sedang berkumpul di dalam.

Setelah beberapa waktu berlalu, Jeno mulai merasa bingung karena pintu belum juga terbuka. Ia kembali memencet tombol belnya kali ini lebih banyak, berharap ada respons segera.

"Aishh tumben sekali tidak langsung di buka?" Gerutu Jeno.

Dia mengeluarkan handphone nya mencoba untuk menelpon Renjun, namun tidak ada jawaban dari sang kekasih membuat nya semakin kebingungan.

"Apa mungkin mereka sedang keluar?" Lirih Jeno.

"Tapi tumben sekali Renjun tidak mengabari ku terlebih dahulu"

Di saat Jeno sedang menggurutu sendiri, tiba tiba pintu terbuka menampilkan Jaemin tanpa pakaian atasannya. Pria itu hanya memakai celana pendek tanpa baju membuat tubuh berotot nya terlihat.

"Eh? Jaemin" Jeno sedikit terkejut. Mata nya melirik ke arah badan Jaemin, tubuh itu terlihat berkeringat sepertinya Jaemin baru saja berolahraga.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Jaemin dingin.

"Eh itu, aku ingin menemui Renjun" Balas Jeno sedikit gugup apalagi mendengar nada dingin Jaemin.

"Renjun?" Jaemin menatap Jeno dari atas sampai bawah, kemudian dia tiba tiba menyeringai kecil.

"Masuklah dulu" Suruh Jaemin sambil mempersilahkan Jeno untuk masuk.

Jeno sedikit ragu sebelum akhirnya masuk ke dalam, dia menatap sekitarnya. Rumah besar itu terlihat cukup sepi seperti semua orang sedang pergi.

"Sangat sepi, kemana pergi nya yang lain?" Tanya Jeno penasaran.

"Para pembantu sedang libur dari kemarin, kalau renjun pergi piknik bersama ayah dan ibu" Balas Jaemin seadanya.

"Pergi piknik?" Lirih Jeno pelan, dia sedikit kecewa karena sudah ke sini tapi orang yang sangat ingin dia lihat tidak ada.

Jeno duduk di sofa ruang tamu, meletakkan semua barangnya di atas meja depan sofa.

Tidak lama datanglah, Jaemin dengan minuman di tangan nya. Jeno tidak tau sejak kapan Jaemin pergi ke dapur yang pasti pria kacamata itu tiba tiba membawa minuman.

"Terimakasih" Ucap Jeno sambil tersenyum saat menerima minuman itu kemudian meminumnya.

"Kau kecewa karena tidak bisa melihat adikku?" Jaemin membuka suara setelah duduk di samping Jeno.

Jeno sedikit malu untuk menjawabnya, sebelum akhirnya berbicara.

"Ya sedikit kecewa, apalagi dia tidak memberitahu ku kalau mau pergi" Balas Jeno dengan sedikit rona merah di pipi nya karena malu harus jujur.

Jaemin memperhatikan rona merah itu, diam diam pria kacamata itu tersenyum. Senyuman yang mengartikan hal lain bukan rasa gemas.

"Begitu yah" Dengan santainya Jaemin mengelus pipi Jeno dengan telunjuk nya.

"Apa kau kecewa karena melihat ku di rumah ini bukan Renjun?" Tanya Jaemin sekali lagi tapi kali ini pria kacamata itu berbisik tepat di telinganya.

Badan Jeno membeku di tempat, terkejut oleh perlakuan Jaemin yang tiba-tiba. Kedua tangannya meremas gelas di hadapannya hingga putih, sementara matanya sedikit menoleh ke arah Jaemin. Jarak di antara mereka terasa semakin dekat, membangkitkan ketegangan yang sulit diabaikan.

"Kenapa kau menanyakan hal itu?" Tanya Jeno dengan suara pelan. 

"Kenapa yah?" Jaemin tersenyum, senyuman yang sangat aneh bagi Jeno.

"Dia memang sangat aneh" Batin Jeno.

"Aku... Aku tidak kecewa" Ujar Jeno. 

Jeno berbohong, meski sebenarnya hatinya dipenuhi rasa kekecewaan, ia berharap bisa bertemu Renjun, bukan Jaemin. Namun, sikap Jaemin yang aneh dan membuatnya merasa tidak nyaman memaksanya untuk berbohong, berharap itu bisa menghentikan perilaku pria itu yang semakin mengganggu dirinya.

Jaemin tidak menjawab apapun setelah Jeno berbicara, dia pun sedikit menjauh dari Jeno. Tubuhnya bersandar ke sofa dengan kedua tangan dilipatkan di depan dada, namun kedua matanya masih fokus menatap Jeno.

"Lebih baik aku pergi dari sini, dia semakin aneh" batin Jeno. 

Kemudian Jeno segera berdiri dari duduk nya setelah meletakkan gelas di atas meja. 

"Aku harus pulang karena....ah!" 

Dalam hitungan detik tubuh Jeno jatuh ke lantai, meringkuk dalam posisi duduk seperti huruf W. Napasnya mendadak tidak beraturan, sementara atmosfer ruangan itu berubah menjadi panas dan pengap membuat tubuhnya merasakan hal aneh yang belum pernah ia rasakan selama hidupnya. Jeno bergerak gelisah, gelombang rasa mual mulai menyapu perutnya.

"APA YANG KAU LAKUKAN SIALAN!" Jeno menatap tajam ke arah Jaemin karena dia baru sadar kalau penyebab dari semua ini adalah feromon yang Jaemin keluarkan dengan sengaja. 

"Mengeluarkan feromonku" Balas Jaemin santai tanpa ada rasa bersalah apapun. 

Jeno merasa sangat kesal dan bingung, kenapa Feromon Jaemin bisa membuatnya seperti ini padahal mereka sama sama seorang alpha. Feromon Jaemin sangat berbeda.

Jaemin sedikit mendekat, jemarinya awalnya menyentuh dagu Jeno dengan lembut, namun segera berubah menjadi cengkeraman yang kuat, membuat Jeno meringis kesakitan. Dengan tatapan tajam, Jaemin memaksa Jeno untuk menatapnya, seolah ingin menyelami kedalaman pikirannya.

"Aku merindukan mu... Lee Jeno"

Dalam hitungan detik, kepala Jeno dipukul dengan keras menggunakan gelas, suara pecahan gelas menggema di seluruh ruang tamu. Perlahan darah segar mulai mengalir dari kepala Jeno.

Jeno menyentuh kepalanya, tangannya bergemetar saat melihat darah itu.

"D-darah..."

Pandangannya mulai mengabur dan seketika tubuh Jeno terjatuh ke lantai, tepat di samping kaki Jaemin. Sebelum kehilangan kesadarannya, ia menatap jaemin yang hanya duduk diam dengan senyum lebarnya, seolah tidak peduli akan apa yang terjadi.

"S-sialan.." kata terakhir sebelum akhirnya Jeno jatuh pingsan.












Bersambung...


















Wah wahh apaa nih, jadi penasaran kenapa Jaemin ngelakuin hal itu yah🤔

Oh iyaa mimin mau kasih tau sedikit info tentang umur mereka.

Jeno-27
Jaemin-27
Renjun-25

Takutnya kalian penasaran sama umur merekaa hehe.

Terimakasih sudah mau membaca dan votenya cintaku🤩😋

DARK ROMANCE (JaemJen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang