Warning terdapat adegan NSFW 🔞
Bacanya pelan-pelan karena chapter cukup panjang.
.
Pagi-pagi Hye Yoon sudah terlihat segar dan wangi begitupun dengan Woo Seok yang sudah bersiap untuk pergi bekerja. Tidur Hye Yoon sangat nyenyak sehingga ia tidak sulit untuk bangun pagi, terlebih tak seperti biasanya, kali ini Woo Seok membangunkan Hye Yoon dengan lembut sehingga Hye Yoon dengan senang hati mengusir kantuknya karena sikap manis suaminya itu.
Sebenarnya Woo Seok tidak berniat menyuruh Hye Yoon bangun, hanya saja kepala Hye Yoon menghimpit lengannya sampai ia tidak bisa bergerak dan mau tidak mau Woo Seok harus membangunkan Hye Yoon agar pindah posisi supaya ia bisa bangun. Namun siapa sangka Hye Yoon tidak pindah posisi dan tidur kembali, ia justru langsung bangun dan membersihkan diri, bahkan si mungil itu mau menemani Woo Seok sarapan. Hati Hye Yoon sedang dalam keadaan sangat baik, bahkan Hye Yoon mengabaikan seluruh perkataan Jeong Eui yang menyebalkan saat di meja makan, Hye Yoon benar-benar tidak peduli.
"Aku berangkat, kau hati-hati di rumah." Ucap Woo Seok yang kini sudah berada diambang pintu depan.
"Bukan aku, kau yang harusnya hati-hati Seok-ah." Sanggah Hye Yoon yang merasa jika di rumah tidaklah terlalu berbahaya, justru suaminya yang harus hati-hati karena menuju tempat kerja menempuh jarak yang cukup jauh.
"Aku akan selalu berhati-hati agar selalu bisa pulang menemui mu." Woo Seok mengusap pelan kepala Hye Yoon, lalu mendaratkan sebuah kecupan di kening istrinya itu.
"Kau sungguh pandai berkata manis, cepat lah pergi sudah siang." Hye Yoon mengusir Woo Seok agar ia tidak terus-terusan di goda oleh si tinggi itu.
"Kau terlihat malu, kita bukan pengantin baru Yoon." Goda Woo Seok, sepertinya ia enggan untuk pergi buru-buru, biar saja kesiangan yang penting tidak ada meeting penting hari ini.
"A-aku tahu, aku tidak malu, sama sekali!" Hye Yoon menegakkan wajahnya dan berusaha berekspresi seperti biasa.
"Benar?" Woo Seok terus menatap Hye Yoon dengan gemas. Bagaimana tidak, Hye Yoon terlihat mencoba menahan senyumnya dan pipinya terlihat sedikit bersemu merah.
"Ya sudah, aku mau masuk, mau tidur lagi!" Kesal Hye Yoon yang langsung berbalik dengan cepat. Namun sayang Hye Yoon tidak bisa kabur karena tangannya kini ditarik oleh Woo Seok sehingga kini tubuhnya kembali berada di dekat tubuh suaminya itu.
"Tunggu aku nanti malam, mandi yang wangi." Bisik Woo Seok di telinga Hye Yoon lalu pria itu berbalik dan pergi menuju ke tempat parkir meninggalkan Hye Yoon yang kini benar-benar bersemu sangat merah.
"Apa maksudnya?" Hye Yoon meremat ujung kaosnya, kenapa ia malah merasa semakin malu dan jantungnya terasa sedang memberontak.
"Ah lupakan saja." Elak Hye Yoon yang tidak ingin memikirkan tentang nanti malam, ia cukup tersiksa dengan detakan jantung yang kuat itu. Hye Yoon merasa tidak sabar ingin bertemu dengan Woo Seok lagi tak seperti biasa.
Hye Yoon terus berada di depan pintu sampai Woo Seok pergi dengan mobilnya. Senyumnya mengembang dan entah kenapa suasana hati Hye Yoon kali ini sangat baik.
Setelah Woo Seok sudah menghilang dari jangkauan pandangannya, Hye Yoon hendak berbalik dan kembali kedalam rumahnya. Namun tiba-tiba saja Hye Yoon menangkap sosok seseorang yang tengah melambai-lambai tangan di balik gerbang depan rumahnya.
"Do Hwa!" Hye Yoon berseru senang, ia langsung berlari ke halaman rumahnya dan menyuruh satpam membukakan gerbang untuk pria yang merupakan cucu dari si nenek tua itu.
"Wah aku kira aku akan sulit menemukan rumahmu." Do Hwa terlihat senang.
"Masuklah." Hye Yoon mempersilahkan Do Hwa untuk masuk sebelum membicarakan tentang apa maksud kedatangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated To Love You - WooHye Ver
ФанфикHye Yoon yang menikahi seorang Direktur muda bernama Byeon Woo Seok dengan tidak ber-atas namakan cinta. Namun suatu ketika ia tiba-tiba merasakan sakit ketika sang suami menatap sang adik dengan tatapan yang berbeda. Apa yang sebenarnya Hye Yoon ra...