Dulu, dunia Athena sangat sempit, terlebih lagi saat ia berada di sangkar emas Helius. Athena tidak mengenal banyak orang di dunia luar, kehidupan Athena hanya berputar pada orang-orang yang ada di dalam Helius. Sebagian besar yang selalu berada di sisinya adalah manusia berjenis kelamin laki-laki, termasuk kakek, paman beserta orang-orang yang diperintahkan untuk selalu berada di sekitarnya untuk memantaunya. Selain dengan kakeknya, hubungan antar para pria di kediaman Helius hanyalah sebuah tanggung jawab atas kesetiaan mereka kepada keturunan Helius.
Malam ini, Athena dapat melihat bagaimana pasangan muda yang menjalin cinta di depan matanya sendiri. Ia tidak tahu bahwa melihat hal seperti itu akan membuatnya mual seperti ini, terlebih lagi melihat bagaimana Thalia yang menempel lekat bagai lintah yang menghisap darah, andai saja ada garam mungkin ia akan menaburinya dan membuat gadis bau itu mengkerut.
Mata Athena beralih ke wajah pria yang sedang dililit oleh Thalia, dahinya mengernyit mengingat sesuatu. Saat matanya bergeser menuju mata pria itu, ia bagaikan terhempas di dalam lubang hitam tak memiliki dasar. Ia tidak tahu bagaimana cara keluar sehingga bola matanya tak bisa bergerak sedikitpun selain hanya menatap mata hitam pekat itu.
Pria ini, mengerikan.
Athena seperti ingat pernah melihat mata ini, tapi ia yakin sekali kalau orang yang ia temui saat itu tidak memiliki karakter kuat seperti yang ia lihat sekarang dan yang pasti, namanya bukan... Baron.
"Berhenti menatap milikku, Athena. " Thalia menatap Athena tidak suka.
Dari situ, Athena baru dapat melepaskan kaitan benang yang merangkap matanya untuk tidak bergerak sama sekali dari bola mata hitam itu tanpa menyadari bahwa lawan tatapannya menggeram pelan tak suka.
"Jangan menatapku seolah aku akan mencurinya darimu, Thalia. Aku bukan dirimu yang tertarik mencuri milik orang lain."
"Athena! "
"Rendahkan suaramu saat di dekatku, Lilith. Dan berhenti menyebut namaku dari mulutmu yang bau lambung itu. "
"Athena, aku mohon sopanlah dengan ibuku. Bagaimana pun dia ibumu juga." Suara Thalia sangat lembut, ia menoleh ke Baron dengan wajah memelas. "Sayang, maafkan saudara tiriku yang menunjukkan perilaku tidak baik seperti ini di hari pertama kedatanganmu. Aku berjanji akan mengajarinya sopan santun di masa depan."
"Kembali lah ke septictank bersama ibumu, Thalia. Lain kali kamu tidak perlu merangkak dari dalam sana hanya untuk mengajariku sopan santun karena aku tidak membutuhkan itu. Sial, bau sekali."
Semua kata-kata yang ucapkan Athena terkesan santai namun bisa-nya mampu membuat lawan bicaranya batuk darah, suara Athena bagaikan petikan melodi yang indah namun menyerang tepat di ulu hati.
Athena berbalik pergi, meninggalkan keluarga bahagia yang wajahnya sudah gosong dengan kepala mengeluarkan asap karena emosi yang memuncak. Keempat pasang mata itu menatap punggung Athena, hanya tatapan Baron yang mengisyaratkan rasa puas dan bangga di balik bola gelapnya bola mata yang mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHENA
RomanceHigest rank #4 in Manipulatif 28/06/2024 Higest rank #1 in Athena 31/06/2024 Higest rank #1 in gaslighting 01/07/2024 *** Bertahun-tahun Athena bertahan di neraka buatan ibu dan saudari tiri di rumahnya sendiri yang tanpa sadar ayahnya ikut andil di...