"Awas lo macam-macam lagi sama gue."
Betapa seramnya wanita cantik itu mengatakan sebuah kalimat yang sangat mencekam seperti akan membunuh jika ancaman itu disalahi oleh sang penerima. Dan bahkan, lelaki berwajah paripurna dengan beberapa plaster untuk menutupi luka yang ia dapat, menyinggung bibirnya ke atas walau sedang menatap seorang bawahan yang akhir-akhir ini telah mencari muka pada anggota inti.
Daripada memperdulikan penampilan sang bawahan yang dianggap cari perhatian dimana wajahnya terlihat sangat babak belur akibat pukulan yang dilayangkan perempuan surai salju itu, ia lebih memperhatikan sosok kaum hawa yang berdiri dengan wajah angkuh tidak ada sekecilpun rasa takut tersirat pada ekspresi nya.
Cantik, itu satu kata yang berhasil menggambarkan apa yang telah dipikirkan oleh [Name] ketika ia menangkap visual nya di netra.
Menyadari tatapan yang diarahkan padanya, Selena, langsung mengernyitkan dahi karena tak suka dengan bagaimana wajah lelaki itu berekspresi, bulir [e/c] nya terlihat menelisik seluruh figur Selena dari kaki hingga pucuk kepala. Dan seringainya itu tampak menyebalkan karena dirinya yang terlalu lama mempertahankan senyuman tersebut.
"Ngapain lo lihat-lihat? Mau kena hantam juga?" Tanya gadis itu sembari menajamkan penglihatannya, sedikitpun tanda kebahagiaan itu tidak menghilang walau tengah diancam, walaupun kedua tangan sedang diangkat sebagai tanda penyerahan diri, sarat emosi pada parasnya begitu jelas memperlihatkan keremehan, "Engga dulu deh, lagi ga mood ngajak berantem perempuan," ucapnya dengan seringai terpatri pada parasnya.
Dua perempatan muncul di pelipis sang gadis, ia tampak menahan amarah yang terbukti dari kepalan tangan kanan yang seolah bersiaga untuk menghajar lelaki biadab itu. Langkah demi langkah ia lewati dengan pelan, sedikitpun bahkan [Name] tidak terlihat gentar dengan wajah mengerikan yang diperlihatkan oleh Selena.
BUGH-!
Satu pukulan melayang ke arah wajah tampan milik [Name], akibatnya pemuda itu mengambil beberapa langkah ke belakang dengan ekspresi shock tertera jelas di seluruh mukanya. Ia tertegun, terdiam dengan netra [e/c] nya terbelalak diarahkan pada Selena.
Sedangkan sang pelaku?
Dirinya hanya tersenyum kemenangan melihat tingkah [Name].
"Sekarang lo males, atau takut ngelawan gue hah?"
Tidak ada satupun jawaban yang keluar dari katupan bibirnya, namun kontak mata mereka yang intens tak pernah terputus walau barang kali hanya sedetik saja. Akan tetapi, tiba-tiba saja [Name] mengambil langkah ke depan menuju arah dimana gadia itu berdiri, Selena yang tak menyangka itu hanya diam di tempat dengan wajah kebingungan dengan aksi yang diambil oleh pemuda tersebut.
Ketika jarak yang terbangun di antara kedua figur berbeda kelamin itu sudah dapat dikatakan cukup sedikit, barulah Selena merasa curiga hingga mengambil satu langkah ke belakang seraya bersiap untuk melakukan posisi bersiap dalam menghajar jika lelaki tersebut melakukan surprise attack.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day || BFB x Reader
FanficMerupakan sebuah fanfiction oneshot dimana berisi sebuah imajinasi jika saja kita menjadi salah satu bagian dari series yang bernama Bakwan Fight Back. [OPEN REQUEST]