Minjeong berdiri di balik meja kerjanya. Kedua tangannya bertumpu diatas meja tersebut. Nafasnya sedikit memburu. Sekalipun ruangan tempatnya bekerja menggunakan AC yang cukup dingin, namun keringat mengucur di keningnya.
Ini benar-benar gila.. batin Minjeong.
Sudah seminggu ini Minjeong bekerja sebagai sekretaris pribadi Yu Jimin, CEO Yu Corporation, perusahaan yang fokus pada teknologi dan pengembangan aplikasi. Sebagai perusahaan besar di Korea Selatan, Yu Corporation memang memiliki aktivitas yang sangat padat. Apalagi CEO mereka.
Seminggu ini Minjeong disibukkan dengan banyaknya pekerjaan. Tumpukan berkas dan deretan rapat yang harus dihadiri sudah menjadi makanan sehari-hari. Belum lagi jika Jimin memintanya melakukan pemantauan, monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap para staff.
Luar biasa.. gumamnya lagi.
Minjeong akhirnya duduk di kursi kerjanya dan menghela nafas panjang. Ia menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi dan memejamkan mata. Sekalipun pekerjaannya sangat padat, Minjeong bersyukur, perusahaan ini tidaklah segila itu dalam bekerja.
Jimin tidak pernah memaksa staffnya untuk lembur.
'Bekerjalah semaksimal mungkin. Dahulukan yang penting dan urgent. Jika ada pekerjaan yang bisa dikerjakan keesokan harinya, kalian tidak perlu lembur.'
Memang sesekali ada staff yang lembur. Tapi setidaknya perusahaan ini memberikan apresiasi gaji lembur yang amat sangatlah pantas.
"Lelah?"
Suara seorang pria membuat Minjeong langsung membuka matanya. Jaemin, nampak tersenyum manis padanya dan meletakkan sekaleng kopi di meja kerja Minjeong.
"Untukmu.." ucap Jaemin lagi.
"Aahhh gommawo, Jaemin.." Minjeong langsung meraih kopi kaleng itu dan membuka tutupnya. "Aku sangat membutuhkan ini."
Jaemin memasukkan kedua tangannya dan terkekeh.
"Cheonmaneyo.." balas Jaemin. "Aku lihat, kau sama sekali tidak berhenti sedari pagi. Aku sedikit khawatir.."
Minjeong tertawa kecil.
"Nee.. jadwal Nona Yu memang sangat padat." Jawab Minjeong.
"Aku harap Nona Yu tidak membuatmu kesulitan."
"Aniyo.." Minjeong menggeleng. "Dia malah selalu melarangku untuk lembur."
Jaemin hanya tersenyum. Tak lama ia menghela nafas kasar dan menatap pintu ruangan CEO.
"Nona Yu memang selalu seperti itu." Ucap Jaemin. "Seolah.. dia hanya keras pada dirinya sendiri, tapi dia selalu baik pada staffnya."
Minjeong terdiam mendengar ucapan Jaemin itu.
"Sepertinya apa yang kau katakan dulu itu benar. Nona Yu sangat maniak dalam bekerja." Minjeong akhirnya bersuara.
"Tepat sekali.." Jaemin membenarkan. "Dia selalu lembur, bahkan sering menginap di kantor hanya untuk bekerja. Bayangkan, perusahaan sebesar ini berada di pundak kecil seorang Nona Yu." Lanjutnya sambil terkekeh.
Mendengar itu, Minjeong malah merasa prihatin. Selama seminggu ini, dia memang menjadi saksi bahwa seorang Yu Jimin adalah pekerja keras. Bahkan saat rapat bersama jajaran direksi, Minjeong sampai merasa ketakutan karena suasana tegang yang ditimbulkan Jimin dan direksi lainnya. Jimin secara vokal selalu membela para staffnya jika para direksi mulai menyalahkan kinerja staff.
"Ngomong-ngomong.." Suara Jaemin membuat Minjeong tersadar dari lamunannya. "Bagaimana kalau nanti kita makan siang bersama?" Ajak Jaemin. "Sudah seminggu ini kamu bekerja disini. Kita tidak pernah sempat makan siang bersama." Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPARK
FanfictionLight up your heart So I can see you shining Say what you see Try feeling me wherever you go Connect to my heart I want you to learn Every little thing about our love Illuminate the night Breathe into my soul One little Spark is all I need A fire bu...