*Hallo guys, tolong buat vote, komen dan share biar aku makin semangat buat update ceritanya. 😘
HAPPY READING! 🥰 *
[ New York, 27 April 2019 ]
Pagi ini, ku bangun dari tidur jam 6.15 lalu ku segera mencuci muka untuk bersiap olahraga pagi. Ku keluar dari kamar menuju ruangan tempat pakaian. Kuambil satu setel pakaian olahraga merah kemudian kembali ke kamar untuk berganti baju dan melakukan gerakan pemanasan selama 10 menit. Selesai melakukan pemanasan, ku langsung turun ke bawah. Di halaman rumah, ku melihat Dad dan Shyntia sedang berjalan. Dad memakai jaket putih bertudung dan celana coklat selutut sedangkan Shyntia mengenakan kaos putih lengan pendek dan celana jeans biru selutut. Kuhampiri keduanya lalu ku membungkuk hormat pada ayahku dan kusapa mereka.
"Selamat pagi, Dad. Selamat pagi, Shyntia." Keduanya tersenyum lalu Shyntia berkata,"Pagi, Barry." Dad menepuk bahuku,"Bagaimana tidurmu, Nak?", ku tersenyum,"Tidurku nyenyak, Dad. Ngomong-ngomong, Dad habis berkeliling dengan Shyntia?", Shyntia mengangguk,"Dad membangunkanku jam 5 pagi untuk berlari di sekitar rumah. Kami baru saja selesai." Ku tersenyum,"Kalau begitu, sekarang giliranku untuk lari pagi." Ku berlari hingga pagar rumah dan kembali ke rumah. Kuulangi rute lari hingga sepuluh keliling. Setelah itu, kuatur nafasku perlahan kemudian kulakukan gerakan pendinginan agar ototku tidak kram.
Sehabis mandi, kukeringkan rambut perlahan dengan handuk. Kuambil kemeja biru gelap yang berada di atas kasur lalu kupakai kemeja tersebut kemudian kupakai celana yang sewarna dengan kemeja yang kukenakan. Kupakai gel rambut dan kugunakan parfum yang diberi oleh Okaasan kemarin. Ku menyukai aroma parfum ini yang merupakan perpaduan antara wangi vanilla, lemon dan rempah. Kuamati diriku sekilas di cermin lalu kupakai arloji hitam. Kulihat sekarang sudah jam 08.10 dan ku segera keluar dari kamar menuju ruang tempat makan.
Sesampainya disana, kulihat Dad, Okaasan, Elena dan Shyntia sudah berkumpul di meja makan. Dad mengenakan kemeja biru dan celana hitam, Okaasan mengenakan sweater putih dan celana hitam, Elena mengenakan atasan hijau tanpa lengan dan celana krem sementara Shyntia mengenakan kemeja biru muda dan celana yang sewarna dengan kemeja. Ku duduk di sebelah Shyntia. Makanan seperti kentang goreng, enam potong sandwich, empat burger, lima potong roti coklat dan dua botol susu vanilla tersedia di meja. Okaasan berkata,"Ini menu sarapan kita pagi ini. Mari mulai makan."
Suasana hening sepanjang sarapan pagi. Setelah kami selesai makan dan ku meminum susu, Dad berkata,"Malam ini kita akan berkumpul untuk membahas mengenai acara lelang. Elena, Barry dan Shyntia, lakukan apapun yang kalian mau tapi harus kembali ke rumah ini sebelum jam 7 malam." Ku berkata,"Ya. Lagipula aku tidak akan pergi keluar rumah." Elena membersihkan mulutnya dengan serbet,"Sejam lagi aku ada sesi kuliah online. Kurasa akan berlangsung sampai sore." Shyntia berkata,"Aku ada kelas bahasa China, ekonomi dan sejarah. Dimulai dari jam 11 sampai jam 4 sore." Okaasan bertanya kepada Shyntia,"Siapa saja gurumu?", Shyntia menjawab,"Pak Noah guru bahasa China, sedangkan untuk pelajaran ekonomi dan sejarah diajarkan oleh Bu Ellie."
Selesai sarapan, ku kembali ke kamar dan kuhabiskan waktuku dengan menonton tiga film di laptop lalu tidur siang. Ku terbangun jam 16.25 . Terdengar ketukan di pintu, ku berkata,"Masuk saja." Pintu kamar pun terbuka lalu Nesta masuk sambil membawa pakaian. "Tuan Muda, ini setelan pakaian Anda untuk malam ini. Nyonya Wilson yang meminta saya untuk menyiapkannya." Ku berkata,"Simpan saja pakaian itu di meja." Nesta mengangguk kemudian meletakkan pakaian tersebut di meja bundar coklat.
Jam 8 malam, ku sudah mengenakan sweater hijau muda yang dipadukan dengan blazer biru, celana jeans biru dan sepatu hitam. Ku keluar kamar lalu saat turun tangga, kulihat Shyntia dan Okaasan sedang duduk di sofa. Shyntia mengenakan sweater putih lengan panjang yang dipadukan dengan syal biru coklat dan celana jeans biru muda serta sendal emas kecoklatan lalu Okaasan mengenakan gaun hitam tanpa lengan dengan high heels hitam serta rambutnya kini dipotong pendek seleher dan hal ini menambah kecantikan Beliau. Kupuji Shyntia dan Okaasan,"Wow Okaasan dan Shyntia cantik sekali malam ini." Okaasan tersenyum dengan pujianku sementara Shyntia tertawa pelan dan berkata,"Terima kasih, Barry."
Okaasan berdiri dan berujar,"Kurasa Kerry sudah menunggu di bawah bersama Elena. Ayo turun." Shyntia berdiri dan menggandeng tangan Okaasan sementara ku berjalan di belakang mereka. Sesampainya di tangga dekat pintu masuk, kulihat Elena mengenakan atasan hitam yang dipadu dengan blazer biru dongker dengan celana jeans biru dan sepatu boots hitam. Okaasan dan Shyntia menyapa Elena lalu ku berjalan maju. Kulihat Dad mengenakan kemeja putih dan jas hitam serta celana hitam dengan sepatu pantofel. Dad berdeham,"Ayo kita berangkat sekarang. Henry sudah menunggu di mobil."
Pukul 9 malam, sepuluh anggota tertinggi organisasi bersama Dad, Okaasan, Yuma dan diriku berkumpul di ruangan VIP Hotel Wilson. Tempat pertemuan ini cukup luas dengan meja marmer bundar. Urutan posisi duduk kami adalah Dad, Okaasan, Elena, aku, Shyntia, Rasya, Yuma, Henry, Niccola, Ludolf, Daiichi, Michael, Hajime dan John. Yuma mengenakan kemeja putih dengan jas dan celana biru gelap sementara yang lainnya mengenakan kemeja putih dengan jas hitam.
Kakek bersama Ivory tidak datang karena sedang ada pertemuan di London. Perkumpulan ini bertujuan untuk membahas rencana mengenai acara lelang yang akan berlangsung minggu depan. Dad berkata,"James Martínez bersama anaknya, Ruby Martínez, akan datang kemari tanggal 01 Mei dan mereka akan menginap di New York Plaza Hotel. Kudapatkan informasi ini dari anggota kita yang bekerja sebagai sekretaris pribadi James. Kuharap tidak ada perubahan rencana mengenai tempat penginapan mereka untuk memudahkan penculikan Ruby. Sesuai instruksi dari ayahku yang merupakan Big Boss dan para tetua klan Asa, kita akan melakukan dua misi. Misi yang pertama membuat James Martínez menyerahkan perusahaan dan harta yang dia miliki padaku lalu misi kedua adalah menyabotase acara lelang. Semua barang lelang akan kita curi dan diganti dengan replika. Lalu kuberitahu hal apa saja yang harus dilakukan. Barry, Yuma dan Rasya, mulai tanggal 01 Mei hingga 04 Mei sebelum acara lelang berlangsung, kalian bertiga bertugas mencari Ruby dan membawa gadis itu di kamar no 1047 di hotel ini. Tidak peduli bagaimana caranya, gadis itu harus berada di tangan kita."
Dad berhenti sejenak lalu meminum alkohol yang berada di depannya. Setelah minuman alkohol tersebut habis, Dad melanjutkan,"Michael, tugasmu adalah memantau lokasi sekitar New York Plaza Hotel dari tanggal 01 Mei hingga 04 Mei. Henry, dari tanggal 01 hingga 04 Mei, tugasmu adalah memantau lokasi sekitar Gedung Sethybe dan habisi siapapun yang mencurigakan. Aku, Yuriko, Elena dan Shyntia akan menghadiri acara lelang. Untuk Daiichi, kamu akan menyamar menjadi pembawa acara selama lelang berlangsung. Niccola, Ludolf, John dan Hajime, kalian berempat bertugas untuk mengambil barang lelang dan menggantinya dengan barang replika. Sampai sini, ada yang ditanyakan?".
Kuangkat tanganku lalu berkata,"Apa tugasku untuk mencari Ruby Martínez ini merupakan tugasku yang keenam?", Dad menjawab,"Tidak. Karena hal itu juga merupakan tugas Yuma dan Rasya. Tugasmu yang keenam akan ditentukan nanti." Okaasan menginterupsi,"Baru saja ada kabar dari ayahku bahwa Beliau akan mengirim Asa Kenjiro dan Asa Rin untuk membantu kita menyingkirkan siapapun yang melindungi James Martínez." Elena tersenyum,"Kurasa Rin-chan sendiri yang mengusulkan untuk ikut terlibat." Ku mencondongkan tubuhku ke Elena dan berbisik,"Siapa Asa Rin?", Elena menatapku,"Asa Rin adalah sepupumu. Beberapa kali dia datang ke rumah di pegunungan Tokyo. Kurasa kamu pernah bertemu dengannya." Ku mengernyit karena tidak bisa mengingat anggota keluarga yang bernama Rin.
Dad mengamati kami semua,"Tidak ada lagi yang ingin ditanyakan?". Okaasan mengamati kami lalu berkata kepada Dad,"Kurasa tidak ada lagi yang bertanya." Dad mengangguk,"Kuharap kalian semua memahami dan melakukan tugas dengan baik. Terutama Barry, Yuma dan Rasya, keberhasilan misi ini paling bergantung pada kalian bertiga. Pertemuan malam ini selesai." Dad berdiri dari kursinya yang diikuti oleh kami semua. Setelah keluar dari ruangan, Dad, Okaasan, Elena, aku, Shyntia dan Henry masuk ke dalam lift untuk turun ke area parkir mobil. Sedangkan yang lainnya ada yang menginap di hotel ini dan ada juga yang turun di lift berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Me & My Family
Teen Fiction‼️Dilarang keras plagiat/menjiplak cerita ini karena ini murni pemikiran dan ide sendiri ‼️ Seorang calon pewaris utama Grup Wilson yang bernama Barry Wilson memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah swasta internasional di New York, Ame...