Tiga tahun telah berlalu sejak hari dimana keluarga kecil Dirga dan Laura datang mengunjungi panti asuhan. Tiga bersaudara itu kini telah tumbuh dewasa dan telah merasakan kehidupan sebagai seorang mahasiswa. Ya, ketiga gadis itu telah menjadi mahasiswa di sebuah kampus ternama. Tentunya Mentari sudah merasakan itu duluan sebab ia dua tahun lebih dulu dari kedua adiknya. Ketiga gadis itu mengambil jurusan yang berbeda beda. Mentari mengambil jurusan kedokteran, Virgo mengambil jurusan pendidikan, dan Venus mengambil jurusan hukum. Jurusan itu diambil sesuai cita cita mereka. Dirga dan Laura tentu mendukung keinginan ketiga putrinya selama itu baik dan bermanfaat untuk kedepannya.
Semakin dewasa maka pesona ketiga gadis itu semakin luar biasa. Banyak laki laki yang mendekati mereka bahkan memberikan hadiah berupa bunga, boneka, ataupun coklat namun mereka tolak. Mentari, gadis itu tumbuh dewasa menjadi gadis yang sangat cantik. Rambutnya terkadang terurai dengan indah, bibir berbentuk love yang lucu, dan matanya yang indah. Virgo? Dia juga tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dengan rambut blonde nya. Virgo sering menggunakan dress atau pakaian berwarna pastel karna menurutnya warna pastel itu sangat indah, Mata Virgo juga selalu menampakkan binar yang indah. Venus? Tak banyak yang berubah dari gadis itu, ia semakin nakal dan sulit diatur terlebih saat ini pergaulannya semakin luas.
Pagi ini, setelah acara sarapan ketiga gadis itu langsung duduk didepan TV untuk menonton film yang ditayangkan disalah satu saluran TV itu. Mereka tidak punya jadwal pagi ini, Mentari dan Virgo memulai kelas kuliah mereka siang hari sedangkan Venus tidak memiliki kelas hari ini jadi ialah yang paling santai diantara saudaranya. Mentari dan Virgo memang kebetulan sama sama memulai kelas siang karna dosen mereka sama sama ada urusan.
"Venus, lo nggak ada kelas hari ini? " tanya mentari kepada Venus yang sedang asyik bermain game online di ponselnya.
"Kagak, katanya itu dosen lagi sakit" jawab Venus dan diangguki oleh mentari.
"Berarti bisa dong lo nanti jemput ayah di bandara? Ayah pulang hari ini" ujar Virgo. Venus melirik saudara kembarnya itu.
Dirga memang sedang keluar negeri untuk urusan bisnis selama seminggu dan hari ini ia akan pulang. Sebelum pergi Dirga berpesan agar saat ia pulang ia ingin dijemput oleh putrinya walau Dirga tau ketiga putrinya sibuk namun ia tau jika salah satu dari ketiganya pasti ada yang tidak sibuk.
"Males banget gua, nanti pasti ada aja yang ayah tanyain" sahut Venus. Bukannya ia berniat menjadi anak durhaka hanya saja ia malas jika ditanyai tentang kegiatannya.
"Astaga, ada om bara padahal. Masa lo nggak mau jemput calon suami lo sih Ven? " ujar Virgo dengan nada menggoda. Venus langsung mematikan ponselnya, tidak perduli dengan game yang ia mainkan diawal.
"Kalau gitu gapapa, gua aja yang jemput. Sekalian ketemu calon gua" Mentari dan Virgo tertawa mendengar jawaban Venus. Sepertinya mereka harus membawa nama Bara untuk menyuruh Venus.
Venus memang selalu menggoda bahkan menjahili Bara. Ia selalu mengatakan jika suatu saat ia akan menikahi Bara tanpa perduli dengan umur mereka yang terpaut cukup jauh. Bahkan Venus berani memberikan flying kiss kearah Bara dihadapan Dirga dan Laura. Ia juga mengatakan jika Bara memiliki kekasih maka kekasih pria itu akan ia teror.
"Aduh anak anak Buna lagi pada santai. Nggak siap siap buat kuliah? " tanya Laura yang tiba tiba muncul dari arah dapur mendekati ketiga putrinya. Ketiga gadis itu langsung menoleh ke asal suara.
"Hehe, Mentari sama Virgo masuk siang bun. Kalau Venus nggak ada kelas hari ini, dosennya lagi sakit" jawab Mentari. Laura mengangguk paham dan duduk di single sofa.
"Buna tadi sempet denger ada yang nyebut nama Bara, lagi bahas apa sih? " tanya Laura. Mentari dan Virgo terkikik geli sedangkan Venus tersenyum penuh makna.
"Biasalah bun, masa buna nggak peka sama bucin nya om Bara ini" ujar Virgo sembari merangkul Venus. Laura terkekeh kecil, astaga nampaknya Venus benar benar terobsesi kepada Bara.
Karna gen dari sang ayah, Venus memiliki tubuh yang tinggi bahkan melebihi kedua saudaranya. Jika disandingkan dengan Bara, Venus akan terlihat tinggi sedikit.
Disisi lain.
"Uhuk.. Uhuk.. " Bara tiba tiba tersedak saat ia minum membuat Dirga terkejut dan mengusap bahu asistennya ini.
"Astaga, hati hati dong kalo minum" ujar Dirga. Bara menatap atasannya itu.
"Udah, tapi kayaknya ada yang lagi ngomongin saya"
TBC
Hohoho gimana? Suka sama S2 nya? Semoga cerita ini rame ya.
Jangan lupa vote and share, kalau nggak vote dan share nanti digigit Venus.
Bye bye.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amordan Siblings
RomanceSequel dari cerita sebelumnya yaitu "PRINTILAN KELUARGA AMORDAN". ༺❑Cerita keseharian tentang tiga bersaudara dari keluarga Amordan yang sudah mulai merasakan kehidupan di tingkat mahasiswa. Mereka mulai mengenal apa itu cinta dan menghadapi banyak...