Seorang gadis 23 tahun sedang duduk di kursi tunggal dekat jendela dengan segelas coklat panas ditangannya sambil memperhatikan gelapnya malam dengan air yang menetes dari langit membasahi bumi.
ia sangat menyukai hujan. Saat hujan tiba ia merasa begitu tenang dan memiliki banyak kesempatan untuk mengisi kembali energi yang terkuras habis setelah seharian mengajar dan bertemu banyak orang.
Arabella Raveena gadis yang sangat tertutup atau istilah sekarang Introvert. Buku, masak, dan bermain alat musik gitar adalah hobby ku. Aku lahir dan dibesarkan oleh seorang bunda yang memiliki paras cantik dan lembut. Bunda Luna, ibu sekaligus ayah untuk diriku. Jangan ditanya dimana ayahku, karena rupah ayah ku saja tidak aku tahu apalagi keberadaannya.
Setiap kali bertanya pada bunda selalu dijawab, ayah kerja jauh dan belum bisa bertemu Bella. Sampai tepat berusia 10 tahun, aku yang saat itu ingin pergi ke kamar bunda tanpa sengaja mendengar obrolan bunda dan mama Rita tentang ayah yang ternyata bunda sendiripun tidak tahu dimana keberadaanya.
Kamu yakin enggak mau cari tahu dimana ayah Bella
Mau cari kemana Mbah, mukanya aja aku enggak tahu
Kamu enggak mau wujutin permohonan Bella. Kamu enggak lupa kan setiap Bella ulang tahun selalu buat permohonan untuk bertemu ayahnya
Sambil terisak, Luna menjawab. bukan enggak mau wujutin permohonan Bella, aku bingung mau cari tahu tentang ayah Bella mulai dari mana sedangkan mukanya aja aku enggak ingat selain taro naga di dada sebelah kiri Mbah
Bagaimana bisa kami enggak ingat setelah kalian menghabiskan malam panjang sampai hadirnya Bella
Waktu itu aku mabok dan pandangan aku buram. Aku cuma ingat saat ditarik sama cowok masuk salah satu kamar di club terus.....Luna tak mampu melanjutkan ucapannya karena ia pun masih trauma dengan kejadian itu. Luna hanya menangis sambil menutup mukanya dengan kedua tangan
Mbah Rita langsung memeluk Luna sambil berkata. Maaf yah, Mbah udah ungkit masa lalu kamu
tanpa mendengar obrolan mama Rita dan bunda lebih lanjut. Aku langsung mundur dan kembali ke kamarku yang tepat berada disebelah kamar bunda
Setelah tanpa sengaja mendengar obrolan bunda dan mama Rita. Aku tidak lagi bertanya soal ayah kepada bunda. Aku takut membuat bunda kembali bersedih dan menangis. bahkan ulang tahun ku di tahun berikutnya, aku tidak lagi membuat permohonan untuk bertemu ayah selain meminta agar bunda selalu bahagia.
Saat itu, aku melihat bunda dan mama Rita yang cukup terkejut karena tidak ada lagi permohonan untuk bertemu ayah setelah 10 tahun terakhir selalu membuat permohonan bertemu ayah.
Namun setelahnya bunda tersenyum dan mengucapkan terimakasih atas permohonan ulang tahun ku. Tanpa sadar aku melamun mengenang masa lalu ku sampai tersentak dengan suara bunda yang masuk telinga ku
Loh sayang belum tidur?
bunda tadi ketuk pintu tapi enggak ada sautan jadi bunda pikir udah tidur. bunda buka pintu kamar ternyata malah melamun.
Maaf bunda, suara hujan cukup besar jadi aku enggak dengar suara ketukan pintu
Iya enggak papa, kenapa belum tidur?
belum ngantuk bunda, bentar lagi juga istirahat
Jangan sering-sering begadang yah, enggak baik untuk kesehatan
Iya bunda, bunda juga istirahat sana
Okey sayang. Bunda tutup lagi pintunya
iya Bun, selamat istirahat
selamat istirahat juga sayang
rasanya malas untuk sekedar keluar kamar, turun tangga untuk menyimpan gelas kotor yang aku pakai. Aku hanya menaro di atas meja belajar.
Berjalan menuju tempat tidur. Langsung membuang diri ke atas kasur empuk, tidur terlentang melihat langit-langit kamar. Mengucapkan terimakasih untuk hari ini dan sampai jumpa besok dunia. Memejamkan mata dan menuju alam bawah sadar tanpa memakai selimut.
masih dalam tahap revisi, mohon dimengerti yah guys jika alurnya kurang bagus
jangan lupa vote dan comment
See you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Bullshit!
Short StorySynopsis Penghianatan Elvano Maximo, cinta pertama Bella saat duduk di bangku SMA membuat Arabella membenci kata cinta. Ia menganggap seorang cowok yang mengatakan cinta adalah omong kosong belaka. sampai ia bertemu Travis, pria dengan pesona dan...