7

12 0 0
                                    




Author POV

"thaa bangun thaa"

"thaa, udah jam setengah 5"

"Athaa bangun!!!"

Vania mulai kesal dengan Atha yang tak kunjung bangun, semalam memang keduanya harus begadang untuk packing lebih tepatnya Atha karena Atha harus mempacking ulang milik Vania, hal itu tidak akan terjadi apabila Vania tidak bersikeras untuk menata sendiri sehingga membuat Tas Keril miliknya tidak muat untuk barang-barang yang lain karena Vania memasukkannya dengan asal.

Vania yang merasa bahwa mereka akan semakin telat bila Atha tidak segera bangun akhirnya berjalan mengambil gelas berisi air di meja sebelah sofa tempat dimana Atha tidur. ia memercikkan sedikit air ke wajah Atha akan tetapi Atha tetap juga tidak bangun dan akhirnya ia pun menuangkan gelas berisi air itu tepat ke wajah Atha.

Atha terbangun dengan heboh, ia mengusap wajahnya lalu mencari pelaku yang berani menumpahkan air ke wajahnya dan menemukan Vania yang berdiri dengan muka merah padam menahan kesal.

"Bangun, udah jam 5 kurang. lo mau kita dihukum lagi?"

Atha bahkan tak menjawab ucapan dari Vania ia langsung berdiri dan melempar bantal ke arah Vania sebagai balasan dari perbuatannya, ia berlari kearah kamar mandi karena jika telat sedetik bisa saja Vania bena-benar akan murka dengan dirinya.

"ATHAAAAA!!!!" bisa di dengar suara teriakan Vania yang sangat keras oleh Atha di kamar mandi.

***

Atha dan Vania kini sudah berada di titik kumpul Fakultas, waktu telah menunjukkan pukul 5.30 WIB sebentar lagi mereka sudah diperbolehkan untuk memasuki bus dan duduk sesuai urutan kursi yang telah ditentukan.

"Van, bis berapa?"

"Bis 1, lo?"

"Bis 2. Siniin tas lo biar gue taruh bagasi bis dulu" Vania pun tak menolak ia merasa sikap baik Atha selama ini adalah bentuk perjanjian mereka sebelumnya saat ia meminta Atha untuk menjadi babunya selama 4 minggu, tak terasa kegiatan outing camp ini juga menjadi akhir dari masa tersebut. Sebenarnya ia juga tak selalu memerintah Atha selama 3 minggu kebelakang ia juga tidak terlalu merepotkan Atha karena ia rasa tugas-tugas ospek fakultas tidak terlalu berat, memang saat outing camp ini saja ia rasa ia membutuhkan bantuan Atha.

"Masuk ke bis gih, kalo butuh apa-apa chat gue aja"

"Emang lo bisa bantuin? kita beda bis kalo lo lupa"

"Gaada sih gue cuma basa basi doang"

"Tai lo" 

Atha tertawa mendengar jawaban Vania, ia pun berjalan meninggalkan Vania dan segera masuk bis yang mulai penuh dengan peserta outing camp lainnya. Ia berjalan kearah kursinya dan setelah menemukannya ia besorak senang dalam hatinya karena kursi yang berada di sebelah jendela kosong, ia pun segera duduk di kursi tersebut. Saat ia hendak mulai memejamkan matanya tiba-tiba seseorang duduk di sebelahnya dan kehadiran orang tersebut meruntuhkan rasa bahagianya. Atha membuka ponselnya dan mengirim pesan ke seseorang, tak lama pesan itu terbalas

Vania Lampir
WKWK MAMPUS

Vania Lampir
gausa sok-sok an menghindar, sana ngobrol sama Sabrina.

Atha mengabaikan balasan dari Vania dan menghela nafasnya kasar, ia merasakan sentuhan di pundaknya dan ia pun mau tidak mau harus merespon orang tersebut.

"Kamu ngehindarin aku?"

"Gue gamau ada gosip"

"Gosip apa?"

ObliviousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang