40. Tertangkap 🌙

134 35 4
                                    

HAPPY READING 🌙

Kini Luna sedang duduk di depan ruang UGD menunggu Ben di periksa. Pria itu tidak sadarkan diri saat di rumah dan ketika Luna menyentuh tubuh ben ternyata pria itu demam tinggi.

Dengan cepat Luna menyuruh penjaga menyiapkan mobil untuk ke rumah sakit sedangkan kely tinggal di rumah menemani Cean.

Ada setitik rasa khawatir melihat keadaan pria itu. Memang saat pagi dia sudah terlihat pucat. Dia meminta penjaga yang membawa mobil karena dirinya belum di perbolehkan mengendarai karena kondisinya belum terlalu baik.

Tak lama pintu UGD terbuka dan keluar lah seorang dokter yang langsung mencari keluarga pasien.

"Bagaimana keadaan nya?". Tanya Luna.

"Pasien hanya kelelahan dan sepertinya belum makan karena perutnya kosong. Saya sudah memasangkan infus dan obat penurun demam kemungkinan dia akan sadar esok pagi, pasien akan di pindahkan ke ruang rawat. Jika anda ingin kompres juga bisa " . Ucap sang dokter menjelaskan.

"Baik dokter terima kasih ". Luna kembali diam dan tak lama suster mendorong brankar Ben keluar. Luna mengikuti di belakang hingga sampai di kamar pria itu.

Belum juga dirinya lama keluar dari rumah sakit kini Ben lagi yang masuk.
Di dalam kamar hanya ada 1 brankar karena Luna memesan kamar VIP yah walaupun belum memaafkan Ben tapi pria itu memberinya fasilitas yang baik saat sakit dulu.

"Halo kely...".

"Halo nyonya".

"Tolong jaga Cean ya, aku sepertinya harus bermalam di rumah sakit karena Ben harus di rawat ".

"Ya ampun, apakah sakit Tuan parah?".

"Hanya demam"

"Semoga lekas sembuh "

"Hmm"

"Baiklah nyonya saya akan jaga Cean di sini".

"Terima kasih, aku tutup ya".

Ruangan yang hening dan dingin hanya terdengar suara jam dan beberapa suara orang dari luar yang berlalu lalang dikoridor. Luna duduk di kursi yang ada di dekat jendela. Menatap hamparan pemandangan kota yang masih ramai . Sudah tengah malam tapi masih banyak orang yang beroperasi entah apa yang mereka cari.

Luna menoleh ke arah ranjang Benjamin. Terlihat pria itu sangat tenang dalam tidurnya. Dokter bilang tadi perutnya kosong, apa dia tidak makan di kantor?. Bisa saja pria itu sangat sibuk hingga lupa makan siang entahlah Luna juga tidak mau memikirkan hal itu.

"Sstt...". Tiba-tiba saja Ben meringis dan membuat Luna langsung berdiri.

"K-kau kenapa?"

"S-sakit..". Ben menyentuh kepalanya.

Luna pun memencet bel yang ada di atas ranjang. Tak lama dokter dan seorang suster datang dan langsung menangani Ben. Mereka memberi obat pereda nyeri yang langsung disuntik kan ke infus Ben.

Perlahan pria itu mulai tenang dan tak lama tidur kembali karena efek obat.

"Kenapa dia mengeluh sakit dikepalanya?". Tanya Luna cemas.

PARTY NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang