Thritery • Giselle

3 0 0
                                    

Bedah Buku

Giselle

Karya

Catrella2

Catrella2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Blurb

Gadis itu Giselle, diduga meninggal setelah terjatuh dari tangga sekolah. Tak ada yang tahu di mana jasadnya, hanya ada bercak darah dan pakaian seragam atas namanya. Menyusul kematian gadis tersebut, banyak hal aneh yang terjadi pada anak A-1.

Berbekal rasa penasaran, Frida mencari kebenaran yang malah membawanya ke arah kenyataan paling konyol yang pernah dia dengar seumur hidup.

Review

1. Aishipit

Karena udah pernah di-review keseluruhan, mungkin sekarang Key bakal ngasih saran aja gimana biar bisa memperbaiki Giselle supaya lebih bagus lagi, soalnya walai banyak kelebihan, Giselle pun ada beberapa aspek yang bisa dikembangkan.

1. Key rasa, ada beberapa tokoh yang cuma berperan sebagai tempelan. Iya, ada yang namanya tokoh pembantu, tapi lebih baik tokoh-tokoh pembantu ini diberikan depth biar cerita Giselle punya lebih banyak sudut untuk digali. Misalnya, korban pertama atau Second Male Lead yang bisa lebih dikasih peran.

2. Dadang bisa ditambahin lagi karakterisasi dan latar belakangnya. Misal, Dadang desperately mau solve kasus ini tuh karena dia mau ngembaliin reputasi dia yang udah menurun. Atau, kasus ini tuh ternyata kasus palsu yang dibuat oleh bawahannya Dadang biar Dadang enggak terkenal-terkenal banget (iri dengki lah).

3. Key rasa, hubungan antara Frida dan Giselle pun masih bisa digali. Maksudnya, iya, Giselle tuh obsesif sama Frida, tapi masa alasannya karena satu hal itu aja? Tambahin lagi, misalkan Giselle tuh selalu pengen jadi cahaya dan Frida jadi bayangannya. Atau kek misalkan emang pengen ambil alih kehidupan Frida karena Giselle hidup di lingkungan keluarga yang jauh beda sama Giselle.

4. Ini termasuk fast paced sih menurut Key, dan hubungan Tristan sama Grida pun enggak terlalu berkesan. Makanya mungkin bisa ditambahin beberapa side conflict, begitupun Tristan yang bisa dibikin kek bener-bener anak SMA. Soalnya motivasi mereka buat menguak kasus ini tuh enggak terlalu realistis menurut Key, apalagi Tristan yang bisa bodo amat dan hidup enak tanpa terikat. Mungkin Tristan bisa terjerat kasus yang sama karena dituduh juga, dan dia pengen nama dia bersih karena dia pengen jadi atlet misal.

2. Shima

Karya ini sudah menjadi bahan resensi sebelumnya, tapi karena alurnya masih panjang dan bacaan belum selesai, jadi ayo kita lanjut ke part 4-6.

Honestly, aku terdistraksi sama judul cerita ini atas nama Giselle, tapi MC-nya justru Frida. Oke, itu marketing yang bagus untuk mengundang rasa penasaran pembaca. Awalnya aku mengernyit, 'kenapa demikian?' Dan seiring waktu jadi sadar kalau Giselle ini memang punya peran penting dalam cerita, gak kalah sama Frida. Apa lagi melihat dua kasus dari ARC 1 (siswi tergantung di tiang bendera) sampai ke ARC 2 (penculikan Nadya/sahabat Frida) seolah berkesinambungan dengan Giselle.

Aku suka cara penulis menaburkan misteri. Bagaimana Giselle terlihat bias justru dicurigai, dan eksistensi Frida yang selalu terlibat di tiap masalah. Padahal ini cewek aslinya cuma mau nyari damai, wkwk apes banget. I feel you, Frida. Tapi interaksi sama pak gurunya pas nanyain kasus Clara kemarin kayak gak natural. Sebenarnya respon Frida udah masuk akal banget sebagai orang yang dituduh, tapi susunan tindakan pak guru agak gimana gitu. Dia boleh sih bersikeras sama pendapat buat nyalahin Frida, tapi alangkah lebih baik kasih clue yang lebih kuat sebagai pegangan bapak ini, soalnya dia guru loh pasti juga bertindak mikir-mikir dulu.

Untuk karakter Nadya sendiri aku belum bisa menilai jauh, tapi belum ada hal yang buat aku tertarik sama dia yang bahkan menjadi chara utama dalam ARC ini, malahan aku lebih tertarik sama Zoe meski cuma muncul sebentar doang. Tapi omongan Zoe tuh kayak bikin pembaca juga ikut berpikir, jadi gak cuma Frida yang bingung di sini. Sayangnya di bagian sign break (***) saat-saat interaksi Zoe dan Frida agak mengganggu. Jadi kayak ada yang di skip terus adegannya, padahal masih bisa disambung. Alhasil, itu menghilangkan atmosfer misteri yang sudah dibangun apik sebelumnya.

Cara penulis menyusun plot pakai teka-teki semakin menambah daya pikat pertanyaan dalam cerita ini, tapi kalau seandainya Giselle bisa dibuat lebih 'berpikir' sejenak sebelum mendapatkan kesimpulan tentang jawaban, menurutku kesan realistisnya jadi lebih masuk. Lalu seharusnya ada penjelasan kalo Frida di situ kaget karena tulisan teka-teki itu mirip tulisannya, sebelum pertanyaan yang sama keluar dari penyidik, "Kenapa mirip tulisanmu?" Jadilah kurang penjabaran ini memicu plot hole. Untung aja gak beresiko dan masih aman buat diperbaiki tanpa mengganggu plot, karena ini kelemahan detail yang ringan.

Aku suka banget cara Dadang menyikapi sesuatu. Kek dia keren banget, dan trope-nya bareng Frida tuh aku suka. Jadi pengen betah baca kalo dua human ini lagi barengan. Kalo umur mereka gak beda jauh, pengen ngeship ihh wkwk. Soalnya gemes, tapi hubungan mereka yang saling membantu dalam proses penyelidikan itu udah oke sih menurutku. Jarang-jarang ada kayak gini. Aku bakal lanjut lagi sih baca ceritanya sampai tamat.

Salam manis,

Thritery

Recensio BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang