Kampus setelah serangan Teroris
Masih menggunakan line polisi gak boleh sembarang orang masuk.
Tetapi Becky dan teman-temannya mereka bukan menghampiri ayah dan ibu mereka. Setelah gerbang dibuka mereka langsung masuk kembali mencari Freen. Mereka belum tahu keadaan Freen. Karena saat keluar mereka langsung dievakuasi dan diberikan perawatan.
Mereka kelimpungan mencari sosok Freen. Bahkan mereka melihat korban satu-satu takut salah satunya adalah Freen. Mereka belum tahu kalau Freen dibawa terbang sama ayahnya.
Jhon dan Bianka menahan Becky untuk berhenti mencari "Bec, sudah biarkan! petugas yang akan mencari, kita pulang sekarang!!"
"Tidak, lepaskan! Jangan urusiku dan pedulikan aku, karena aku mencari seseorang yang benar-benar peduli padaku. Dia sangat berharga dalam hidupku!" Bentak dan teriak Becky tak mau mendengarkan kedua orangtuanya.
Sekian lama teman-temannya mencari mereka berkumpul dan putus asa tidak ada yang melihat Freen. Semuanya menangis dan berpikir kalau Freen tertimbun reruntuhan. Kalau begitu kemungkinan kecil Freen tidak selamat. Mereka menangis berpelukkan.
"Freeeenn..hiks hiks" tangis pilu semuanya.
Sedang meraka dalam kesedihan, seseorang malah menatap santai sambil tersenyum dan lengan terbalut perban begitu juga dengan pelipisnya namun tidak mengurangi ketampanannya, dia berdiri sambil silangkan tangan di depan dadanya.
"Kalian nyari Gue??" Ucap seseorang dihadapan mereka dengan senyuman yang lebar.
Mereka berbarengan melihat kesumber suara yang tidak asing dan mereka melihat Freen baik-baik saja. Seketika langsung berbinar bahagia.
"FREEENNN...." Sorak semua menghampiri bahagia dan langsung memeluk Freen.
"FRENKYYY KU... I MISS YOU... MUACH" Billy antusias dan kebiasaan.
"Aawww Jiji sekali Bandit!" Portes Freen langsung menghapus ciuman Billy.
"Horeeee Freenky kita selamat..." sorak sorai semuanya bahagia.
Noey memeluk Freen dan diikuti yang lainnya dan mereka terlihat bahagia namun ada satu orang yang terlihat lebih pendiam dan hanya menatap kearah Freen.
Freen menghampirinya dengan senyuman "Becbec, aku kembali... Freen memenuhi janji. Kenapa gak peluk Freen?" Tanya lembut Freen berharap Becky memeluknya dan melupakan masa lalunya. Karana moment mereka bahagia selamat dari kematian.
Becky masih diam dan memalingkan wajahnya. Namun matanya berkaca-kaca hendak menangis.
"Aaaww... Apa Becbec marah?" Freen bingungnya.
Irin timpalnya "Bujuk dia Freen! Bahkan air matanya telah habis 2 waktu di prank lo mati"
"Tapi Freen masih hidupkan... Beeeccc...??" Freen ucapnya lirih dan membujuk mendekati Becky.
Becky tidak menjawab dan dia hanya menitikkan air mata. Semua juga terdiam dan hanya tahu kesedihan yang Becky rasakan. Mungkin dia sangat sesak sekali mengingat semua kejadian dengan Freen, bahkan alam sadarnya memunculkan kembali ingatan bahwa Freen ingin Becky menjauhinya.
Becky pergi dan Freen mengejarnya "Bec,.. Becky tunggu! Kenapa pergi Bec...??" Tanya cemas Freen dengan raut wajah penuh tanya dan berubah menjadi cemas dan takut, wanita yang di depanya memang tidak mau melihatnya lagi.
Becky menghapus air matanya "Aku senang kamu selamat Freen. Aku juga bahagia bisa melihatmu lagi. Tapi... tapi aku tidak lupa kalau kamu menyuruhku menjauh darimu...hiks hiks hiks (tangisnya), jika itu memang membuatmu bahagia, aku tidak akan mengganggumu lagi Freen. Aku hanya ingin kau tetap hidup dan bahagia, itu saja sudah cukup bagiku Freen... hiks hiks" tangis pahit Becky.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLOWUP (FreenBecky) END K.8
Teen FictionEdisi : Freen (cowok), Becky (Cewek) Remaja yang hobi ngemil dan makan dari kecil, jelas tumbuh menjadi anak yang punya badan gendut, gemoy dan juga tubuhnya berlebihan. Namanya Freen Sarocha anak Bos Perhootelan Kaya Raya dan di Manja oleh Ayahnya...