Tok tok tok
"Mamah bangun mah"teriak gavi mengetuk ngetuk pintu,ia tak bisa langsung masuk karena pintu kamar orang tuanya dikunci.
"Itu dedek nangis" jelas gavi,malam malam ia terganggu oleh tangisan adiknya karena memang mereka satu kamar.
Chika terbangun oleh teriakan gavi,ia meraih ponselnya dinakas melihat jam yang baru pukul dua pagi.
"Adel lepasin dulu,itu gavi manggil manggil"
"Hmm"
Setelah pelukannya terlepas dengan cepat chika turun dari ranjang,mencari bathrobe namun karena tak kunjung ia temukan chika pun meraih handuk untuk menutupi tubuh telanjangnya.
Ceklek.
"Kenapa sayang?"
"Malem malem gini mamah kenapa cuma pake handuk aja?" Gavi mengerutkan keningnya.
"Ah mamah ketiduran habis mandi tadi jadi belum sempat pake baju,kenapa malam malam gini ketuk ketuk pintu?"
"Dedek nangis mah,badannya juga panas"
Chika dengan cepat pergi ke kamar gavi,
saat masuk kedalam aruna masih menangis dengan kencang."Hei sayang kamu kenapa hmmm?" Chika menyentuh kening aruna yang panas dengan keringat yg bercucuran.
"Pucing mah" balas aruna disela tangisan nya.
Chika mengendong aruna membawanya
ke kamarnya."Ehehehe hiks cakit mah" tangis aruna dengan kencang tapi tak membuat adel terbangun.
"Sayang bangun dulu,ini anaknya sakit"
ucap chika mengelus lembut wajah adel."Hah?" Adel perlahan membuka mata,
disebelahnya ada aruna yang masih menangis."Dedek demam" jelas chika.
Beruntung adel masih memakai celana pendek setelah pergulatannya dengan chika semalam,adel turun dari ranjang dan memakai kaosnya yang tergeletak di lantai.
Untuk menghilangkan rasa kantuknya adel pergi ke kamar mandi. "Bentar aku cuci muka dulu"
"Sayang tolong ambilin nasi sama air didapur,aku mau kasih makan aruna dulu sebelum minum obat,perutnya gak boleh kosong banget" pintanya setelah adel kembali.
"Iya bentar" adel berlalu pergi kedapur.
Chika membuka baju tidur aruna menggantinya dengan baju kaos tanpa lengan.
"Ehehee pucing mah" rengek aruna yang masih menangis terisak.
"Sttt makanya berhenti nangisnya nanti kepalanya tambah pusing"
Setelah adel kembali chika menyuapi beberapa suapan nasi pada aruna sebelum minum obat.
Adel membuka kotak obat mengambil paracetamol dari sana "Minum obat dulu yah biar kepalanya gak pusing"
"Engg pahit" geleng aruna.
"Manis ini rasa jeruk"
"Kamu dibaju dulu sana,biar aku yang kasih obat" chika baru sadar jika ia masih terbalut handuk saja.
"Eh iya" chika membuka lemari mengambil baju tidurnya,setelah itu ia memakainya di walk in closet.
Setelah diberi obat aruna masih menangis ia tak mau digendong adel jadinya chika meningmang nimangnya mencoba menidurkannya kembali.
"Dedeknya udah gak kenapa napa kok,
demamnya udah turun cuma tinggal rewel aja" beritahu chika karena gavi masih disana menatap lekat adiknya dengan sendu,gavi memang sangat menyayangi aruna ia selalu sedih dan khawatir jika adiknya sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐚𝐦𝐚𝐡 𝐦𝐮𝐝𝐚 2 - 𝐃𝐞𝐥𝐜𝐡𝐢𝐤
Short StoryKehidupan rumah tangga pasangan muda setelah menikah. Warning! Bijaklah dalam memilih bacaan! Cerita ini hanya fiktif belaka(karangan Author)Tidak ada di kisah nyata,dilarang menyebarluaskan cerita ini di media sosial manapun!. Mulai:30-10-2024 End:-