Prolog.

1 0 0
                                    


Tahun 900Sm, di suatu wilayah di bumi bagian barat.

Seorang ksatria berbakat yang berumur 19 tahun bernama eleano, bersama ayahnya rijnders dan  pasukannya, di tugaskan oleh sang raja untuk mengawal perjalanan putri kerajaan Gourdlen yang sedang menuju kerajaan Rodmer untuk melakukan diplomasi, untuk meningkatkan Pertahanan antar dua kerajaan, yang saat ini sedang terancam di invasi oleh kerajaan Explyn yang sedang gencar-gencarnya memperluas wilayahnya.

Perjalanan menuju kerajaan Rodmer membutuhkan waktu dua minggu, karena kerajaan tersebut di batasi oleh lembah hutan dan gunung loudfall , yang terdapat berbagai macam monster dan hewan-hewan buas.

Sudah terhitung tiga hari setelah melewati gerbang keluar, mereka tiba di lembah. Setelah matahari terbenam mereka mendirikan tenda untuk beristirahat. Lalu rijnders mengutus seekor burung elang untuk mengirim surat kabar ke penjaga perbatasan, bahwa mereka akan tiba dua belas hari lagi, dan menanyakan keadaan perbatasan.

Keesokan harinya, mereka pun melanjutkan perjalanan mengarungi lembah, setelah empat hari perjalanan, mereka tidak mendapatkan surat balasan dari penjaga perbatasan. Sekarang posisi mereka sudah berada di ujung jalan keluar dari lembah dan tinggal melewati gunung loudfall untuk bisa mencapai perbatasan.

Namun rijnders dan eleano tidak menyadari bahwa kelompok musuh sudah menunggu kedatangan mereka, di ujung lembah itu.

setelah sebentar lagi tiba di ujung lembah, mereka baru merasakan begitu banyak hawa kehadiran yang mencekam, hawa-hawa sekumpulan pembunuh.

"Ayah bagaimana ini" Ucap sang ksatria, yang menyadari begitu banyak hawa kehadiran dan hawa membunuh yang begitu kuat.

"Tenang saja, mereka hanya seekor bandit, kamu bersiap-siap saja, untuk menjaga sang putri" Ujar ayah seorang ksatria dengan tenang.

"Siapkan diri kalian, musuh akan menyerang kita dari segala arah, jaga sang putri apapun yang terjadi!" Teriak ayah sang ksatria mengomandoi pasukannya.

"Siuw,..siuw,.. Siuw!!!" suara rentetan anak panah musih melesat dari arah depan mereka, namun dengan mudah di tangkis oleh pasukan sang ksatria dan ayahnya.

"Hiaaaattttt!". Suara pasukan musuh keluar menyerbu dari segala arah menyerang pasukan sang ksatria.

"Jangan takut! Bentuk formasi!" Ucap sang ayah ksatria dengan lantang kepada pasukannya. Kedua pasukan pun saling beradu pedang, sedangkan sang ksatria fokus melindungi serangan musuh yang mengarah kepada sang putri.

"Aaaa" Teriak sang putri yang ketakutan.

"Jangan takut putri, aku akan melindungi mu" Ucap sang ksatria mencoba menenangkan sang putri.

Setelah beberapa saat beradu pedang dengan pasukan musuh, sang ksatria dan ayahnya berhasil memukul mundur pasukan musuh, namun tak berselang lama, rentetan bola api muncul menghantam kearah mereka.

"Bwuuushhhh,.. Bwuuuushhh,.. Bwuuushh!!!"

"Siapkan prisai dan aktifkan sihir pertahanan!" Teriak ayah sang ksatria ketika melihat rentetan sihir bola api yang mengarah kearah dia dan pasukannya.

"Dwarr,.. Dwarr,.. Dwarrr!!"  Rentetan sihir bola api yang menghantam tepat kearah pasukan sang ksatria, dan salah satu bola api yang tidak berhasil di tahan oleh pasukan sang ksatria mengenai mengenai Kreta kuda sang putri.

"Aaaaa!!" Teriak sang putri.

"Putrii!! Apa kamu baik-baik saja putri, maafkan aku?" Ucap sang ksatria dengan panik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The medieval world : Ali & alainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang