15. "Kala Sastra..." (Sunsun)

82 12 0
                                    

SH - Sastra
SN - Mahika

---

Di ruang yang nampak sunyi dan senyap, dia terlihat dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya. Fokus pada pustaka yang ia baca, dengan sesekali membalik laman per laman.

Tidak ada yang istimewa, tapi melihatnya di antara riuh dunia, itu sangat menenangkan. Dia indah tapi di satu sisi terkadang rumit, seperti namanya, Sastra. Pemuda tampan itu namanya Sastra Asdhani.

Perkenalkan, aku Kala Mahika, mahasiswa dari jurusan Sastra Indonesia. Satu yang terpenting, aku adalah kekasih pemuda yang bernama Sastra Asdhani. Sering ku panggil ia dengan Ata.

Dia mahasiswa dari jurusan Ilmu Sejarah. Buku tebal dan tak jarang terlihat sedikit usang adalah ciri khasnya. Dia Sastra Asdhani, pemuda tampan dengan aroma khas wood dan musk, wangi dan segar.

"Kak Ata."

Pemuda itu menoleh padaku dengan senyum lebar, seakan tahu bahwa aku yang memanggilnya.

"Mahika." Begitu ia memanggilku, katanya ia suka memanggilku begitu. Terlebih dia yang pertama kali memanggil begitu, di saat semua memanggilku Kala.

"Kak Ata baca apa? Kok kayaknya bukunya beda deh?" Tanyaku padanya.

Dia tersenyum lebar, entah mengapa, aku merasa suasana hatinya sedang baik.

"Kakak lagi baca koleksi komik superhero lama tahun 1960-an, buat skripsi kakak juga si."

"Oooh gitu, tapi kenapa Kakak kayaknya seneng banget deh?"

Dari pertanyaan itu, kembali ia bersuara dengan nada riang. Sembari ia jelaskan mengapa komik itu sangat menyenangkan. Ku tatap matanya yang penuh dengan semangat dan rasa antusias yang tinggi.

"Seru ya Kak bacanya, setiap karakter punya keunikan dan kisah-kisah yang nggak ketebak." Ucapku menanggapi penjelasannya.

"Kalau Kakak bisa jadi superhero dari komik itu, Kakak mau jadi siapa?"

Dia memandangku dengan senyum sembari tangannya merogoh beberapa komik.

"Namanya Barda, kamu mungkin tahu Si Buta dari Gua Hantu. Kakak suka karakternya. Dia bijak dalam bertindak, tanpa prasangka buruk. Dia bukan pendendam walau sempat ia balaskan dendam atas kematian ayahnya. Dan tidak ragu mengulur tangan untuk membantu, bahkan ke orang yang baru ia kenal. Sedikit naif jika boleh Kakak kata, tapi segala yang ada dalam Barda, Kakak dambakan itu." Sejenak ia menghela napas.

"Tapi sayang banget, kisah percintaan dia, sejauh kakak membaca tidak pernah mulus."

"Kenapa dengan kisah percintaan Barda kak?"

"Wanita yang dicintai dan hampir dinikahinya tak pernah bisa jadi miliknya. Padahal wanita itu adalah kecintaannya. Cukup menyakitkan melihatnya harus relakan kecintaannya untuk orang lain."

Sejenak kesunyian mengisi lenggangnya ruang baca ini. Memang hanya kami di sini, tapi selepas jawaban itu, entah mengapa suasananya terasa berat.

"Kakak suka karakternya. Tapi kalau kamu tanya Kakak ingin jadi siapa, Kakak tak ingin jadi siapa-siapa."

Keningku sedikit mengerut. "Kenapa?".

Ia tersenyum, "Kakak hanya ingin menjadi Sastra Asdhani yang selalu berhasil untuk mencintai Kala Mahika."

Ahh, selain mahasiswa sastra, mahasiswa sejarah punya seninya sendiri dalam merayu. Aku meyakini semu merah mulai menghiasi parasku, bersamaan dengan semakin rekah senyuman pemuda Sastra itu.

"Kakak, aku malu."

Senyumnya terganti dengan kekeham ringan, seakan terhibur dengan jawabanku. Kemudian ditariknya diriku masuk dalam radar tubuhnya, berada dalam pelukan hangatnya.

"Kakak tidak ingin obral banyak janji, tapi pemuda ini, meminta bantuannya ya."

Aku mendongak menatap parasnya dari bawah.

"Mau minta apa?"

"Tolong Mahika bantu Kakak, doakan dengan tulus agar Sastra dan Mahika bisa selalu bersama, sampai maut pisahkan kita. Semoga kisah cinta kita akan selalu mekar dengan harum semerbak. Semoga Sastra tidak pernah berada di posisi harus merelakan Mahika, sebagai mana Barda merelakan kecintaannya."

Aku tersenyum mendengarnya, kueratkan rengkuhan ditubuhnya.

"Selalu, kakak."

Kurasakan kecupan lama di dahi yang dapat kurasakan kasih di dalamnya. Dia Sastra, selamanya hanya untukku, Mahika.

---
05/11/2024
Sesekali Sunsun kita buat manis dikit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Daily Jurnal: Drabble | Sunoo EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang