Fakta Tentang Galang

107 18 17
                                    

Setelah memastikan Nayla sudah masuk ke Rumah, Galang lekas memutarbalikkan motornya untuk pulang.

Di Jalan, jauh dari Rumah Nayla, awalnya masih baik-baik saja. Hingga akhirnya...

Brukk...

Brak...

Tiba-tiba ada sesuatu yang menubruk motor Galang. Hingga Galang terjatuh dari motor dan terguling. Rupanya, Wingky lah yang melesat dan menabrak Galang yang sedang mengendarai motor. Laki-laki itu pun juga sedikit meringis.

Galang bangkit. Ia menatap Wingky kesal.

"Woy! Wingky-Wingky Dipsy Lala Poo! Lo yang bener dong, kalo melesat!" Omel Galang kesal.

Wingky menatap Galang tajam. Di lehernya masih ada dedaunan lumer. Itu artinya Thea rajin merawatnya.

"Galang!" Desis Wingky, "Gue penasaran. Kenapa serigala lemah kayak lo bisa memikat hatinya Thea?" Heran Wingky menyeringai.

Galang terpancing emosi. Wingky ini sedang meremehkannya, kah? Jangan lupakan saat ini sedang malam bulan purnama. Karna itu, Galang mudah emosi. Apalagi yang memancing adalah bangsa vampir yang notabenenya musuh dari bangsa serigala. Secara naluri, itu akan membangkitkan gen permusuhannya.

"Maksud lo apaan?"

Wingky terkekeh sinis, "Thea gak pantes buat lo! Jadi, mendingan lo ngejauh dari Thea! Jangan buat dia jatuh cinta sama lo lagi!"

Kini Galang yang terkekeh sinis, "Tanpa gue bikin dia jatuh cinta, dia udah pasti bakalan cinta sama gue, kok!" Ucapnya penuh percaya diri, walaupun sebenarnya Galang tak yakin. Ucapannya itu hanya sebatas patokan pada fakta bahwa, Thea mencintai Ilalang.

Mendengar itu, Wingky berdesis, "Begini cara omongan lo pada orang yang sudah hidup selama ratusan tahun?"

"Justru karna lo udah hidup selama ratusan tahun, harusnya dewasaan dikit, kek! Masa kalah sama gue yang umurnya masih 17 tahun?" Ejek Galang dan berhasil memancing emosi Wingky.

Wingky yang emosi langsung melayangkan serangannya terhadap Galang. Untungnya Galang langsung cekatan. Tanpa perlu waktu lama, terjadi pertarungan sengit diantara mereka. Namun, dalam pertarungan ini Galang lebih unggul. Itu karna malam ini adalah malam bulan purnama. Hingga akhirnya, seseorang menghentikan mereka.

"Wingky!"

Seketika pertarungan mereka terhenti. Thea datang bersama Tristan dan menatap mereka dengan tatapan khawatir. Ya, Tristan berniat menemani Thea menemui Wingky, karna malam ini adalah bulan purnama. Takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Namun setelah tiba di tempat tujuan, Wingky malah tidak ada. Alhasil mereka mencarinya. Dan disinilah mereka menemukannya.

"Apa yang kalian lakukan? Wingky! Lo masih sakit. Kenapa lo kabur dan malah cari ribut sama Galang?" Ucap Thea khawatir. Ia memberikan perhatiannya pada Wingky.

Diam-diam Galang memalingkan wajahnya. Entah mengapa, ia tak mau melihat pemandangan itu. Dan Tristan diam-diam memperhatikan gelagat Galang. Tapi tetap saja, ia tak bisa membaca pikiran Galang.

"Galang–"

"Galang duluan yang nyerang gue." Ucap Wingky memotong ucapan Thea. Ia memfitnah Galang. Jelas-jelas Wingky yang menyerang Galang duluan. Galang terbelalak mendengar itu.

"T-Thea. I-itu–"

"Dia nyerang gue, karna dia marah gue gak sengaja nabrak dia." Ucap Wingky seolah tak memberikan kesempatan pada Galang untuk berbicara.

"Thea! Itu–"

"Apa itu benar, Galang?"

Galang menggeleng. Ia mencoba membela diri, "Thea, itu–"

Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang