Membujuk

92 18 20
                                    

Setelah istirahat, Galang memilih membolos. Disinilah pelariannya sekarang. Di Hutan serigala.

Mengamuk sendirian, Galang memukul-mukuli batang pohon itu. Tak peduli tangannya sampai berdarah-darah. Rasa sakit di tangannya tak seberapa dengan rasa sakit dihatinya.

Di bawah pohon, Galang meluruh. Ia menangis sendirian disana. Ia tak peduli, dengan perkataan orang lain soal laki-laki harus pantang menangis. Galang sudah mencapai batasannya. Ia tak sanggup lagi untuk menampung segala perasaannya sendirian. Namun, perlahan semua orang pergi. Jadi, mau pada siapa ia menumpahkan segala keluh kesahnya?

"Galang? Lo kenapa?"

Galang menoleh. Kirana yang datang dan menatapnya dengan tatapan khawatir. Tangis Galang semakin pecah. Entah mengapa, melihat Kirana ia seolah punya harapan. Ia masih punya saudara kandung. Kirana adalah adik kandungnya.

Hati Kirana ikut terenyuh melihat keadaan Galang. Ia pun langsung memeluk Galang. Membiarkan kakaknya itu menangis dalam pelukannya. Kirana ikut sakit melihat penderitaan sang kakak.

Gadis itu melirik tangan Galang. Hatinya semakin terenyuh melihat banyaknya darah yang keluar dari tangan kakaknya.

"Apa yang lo lakuin? Kenapa lo sakitin diri lo sendiri?" Tanya Kirana khawatir.

"Semua orang mulai ninggalin gue, Kirana." Ucap Galang lirih.

Kirana menggeleng, "Enggak, Lang! Lo masih punya kita. Ingat! Gue, Ken, Excel, Freedom. Kita semua adalah saudara lo."

Kini Galang menatap Kirana penuh arti. Ya, Kirana benar! Ia masih memiliki mereka sebagai saudaranya, "Makasih."

Mendengar itu, Kirana kembali memeluk Galang. Untuk saat ini, laki-laki itu membutuhkan sandaran. Dan Kirana sangat bersedia untuk menjadi sandaran bagi sang kakak.

***

Sepulang Sekolah, Nayla nekad menuju Hutan serigala. Setelah jam istirahat, Galang sudah tidak kembali lagi ke Kelas. Nayla yang sangat mengkhawatirkan Galang menanyakannya pada Tristan, kira-kira kemana tempat yang biasa Galang tuju? Tak lupa Nayla juga memberitahu jika ia telah mengetahui identitas Galang. Tristan memberitahu, Galang mungkin berada di Hutan serigala. Dengan diantar Tristan sampai ke perbatasan, Nayla memasuki Wilayah serigala tanpa Tristan.

"Galang! Lo dimana? Lo jangan marah sama gue, Lang! Gue bisa terima lo apa adanya!" Panggil Nayla berharap menemukan laki-laki itu. Ia menghela napas kecewa ketika dirasa tak ada yang menyahut.

Wuuussshhhh...

Nayla terjengit kaget ketika seorang gadis tiba-tiba melesat dan berhenti dihadapannya.

"Si-siapa lo?" Tanya Nayla takut.

"Perkenalkan! Nama gue Kirana."

"Kirana?" Bingung Nayla.

Kirana mengangguk, "Lo kesini pasti nyari Galang, kan?"

Seketika Nayla sumringah, "Lo kenal Galang?"

"Iya. Dan Galang minta tolong sama gue untuk menyampaikan ke elo, kalo lo gak usah repot-repot nyari dia."

Nayla menatap Kirana tak percaya, "Maksud lo?"

"Jangan temuin Galang dulu! Galang gak pengen ketemu sama lo. Mungkin, dia akan menjauhi lo. Tapi lo tenang aja, dia tetap melindungi lo walaupun dari jauh."

Sebenarnya, Galang tak menyuruh apa-apa pada dirinya. Tindakannya adalah inisiatifnya sendiri.

Tadi, Galang bercerita semua padanya. Cerita soal keluh kesah dan perasaannya selama ini. Bercerita pada adik kandung itu tidak apa-apa, kan?

Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang