25

575 100 85
                                    

Baru juga mau tidur nyenyak, Rami di telpon sama temen Ruka ntah siapa. Jadi dia angkat dan mendapatkan kabar dadakan yang sangat mengagetkan kalau Ruka kecelakaan dan sekarang kritis di rumah sakit kota Seoul.

Jam 11! Bayangkan! Hujan-hujan Rami pergi dan pamit sama orang tuanya. Sampai sana, ternyata udah ada Rora yang berdiri di samping Mama Papa Ruka.

" Gimana?" Tanya Rami.

" Masih belum boleh masuk. Mereka pasang alat." Jawab Rora.

" Parah?"

" Temennya yang dari Hanlim meninggal."

Terdiam Rami dengar itu. Dia lalu panik banget sama keadaan Ruka sekarang. Sedangkan Mama nya udah merah mata. Kayaknya habis nangis dari tadi dan di tenangkan suaminya.

" Mau telpon Pharita?" Tanya Rami sambil duduk di sebelah Rora.

" Dia pasti udah tidur. Besok pagi aja." Jawab Rora.

Rami bungkam lagi sambil nunduk dan jantungnya deg-degan banget karena belum lihat keadaan Ruka.

Klek~~!

Pintu UGD terbuka lebar. Mereka berdiri sambil ranjang tidur di dorong keluar.

" Harus di pindahkan ke ruang operasi Bu, Pak."

" Baiklah. Tolong anakku." Jawab Papa.

" Kami berusaha." Jawab susternya.

Rora dan Rami diam aja sambil ngeliat Ruka yang lewat di depannya untuk di bawa ke ruang operasi.

" Gimana Pharita dengar kalau Ruka keadaannya begitu?" Tanya Rami sambil Rora terbungkam rapat karena kelihatan banget, separah apa kecelakaan yang Ruka alami.

•••

Baru selesai mandi pagi ini. Niatnya, Pharita pengen melukis untuk mengisi hari libur. Tapi saat di ruang lukis, dia mendapatkan telpon dari Rora.

" Hallo?"

" Di rumah?"

" Iya. Kenapa?"

" Ada yang mau aku bilang."

" Apa? Bilanglah! Jangan terpotong-potong."

" Ruka kecelakaan."

Cat tumpah waktu Pharita tuangkan. Dia langsung membeku di tempat sambil menoleh ke depan.

---

Jalan cepat, lari masuk ke dalam rumah sakit.

" Maaf, mau tanya kamar inap atas nama Kawai Ruka?"

" Di lantai 3."

" Terimakasih."

Pharita jalan cepat sambil membenarkan sandaran tas nya. Dia mau naik tangga cuman kebetulan saat itu, keluar Rora dari dalam lift.

" Pharita!"

Pharita noleh ke belakang. Dia jalan deketin Rora yang menarik tangannya untuk masuk lift.

" Kamu dari kapan disini?"

" Dari kemarin sama Rami! Gak tidur. Soalnya cari-cari darah buat Ruka operasi langsung semalam."

" Parah?"

" Temennya meninggal di tempat."

Pharita mendelalak. Dia langsung keluar lift bareng Rora buat ke ruangan inap Ruka.

" Ortunya ada?" Tanya Pharita sambil pintu di dorong buka.

Rora mengangguk. Dia menyuruh Pharita masuk dengan sopan karena ada Mama sama Papa Ruka di dalam.

Triple RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang